Apakah Penyakit Hidrosefalus?
Mungkin Anda pernah berjumpa dengan bayi dengan kelainan kepala yang membesar dengan ukuran lebih dari 2-3x ukuran kepala bayi normal. Biasanya bayi dengan kelainan seperti ini akan memiliki gangguan, baik itu gangguan fisik maupun gangguan mental. Tapi apakah pernah terpikir oleh Anda, penyakit apa yanggt;dapat menyebabkan kepala sang bayi dapat membesar?
Pada keadaan normal, dalam ruangan otak terdapat cairan otak yang jumlahnya lebih-kurang 150 ml. Cairan ini di produksi oleh suatu bagian otak, yang keseimbangannya diatur melalui sistem sirkulasi tersendiri dan diserap oleh bagian lain di otak. Karena suatu sebab, cairan otak tersebut dapat menumpuk dalam ruangan atau rongga cairan otak (dalam bahasa kedokteran di sebut ventrikel otak), sehingga mengakibatkan otak yang terdesak menjadi tipis dan tengkorak membesar.
Penyakit seperti ini dinamakan hidrosefalus (hydrocephalus), berasal dari kata hydro yang berarti air dan cephalus yang berarti kepala. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit bawaan yang cukup sering terjadi pada bayi baru lahir dan balita. Namun, penyakit ini dapat juga terjadi pada anak yang lebih besar dan pada orang dewasa, yang tentunya tidak lagi memperlihatkan bentuk kepala yang membesar, karena tulang tengkorak sudah keras dan persambungan antara bagian-bagian tulang tengkorak telah menutup.
Kasus ini merupakan salah satu masalah dalam bedah saraf yang paling sering ditemui. Data menyebutkan bahwa hidrosefalus kongenital terjadi pada 3 dari 1000 kelahiran di Amerika Serikat dan ditemukan lebih banyak di negara berkembang seperti Brazil yaitu sebanyak 3,16 dari 1000 kelahiran. Sedangkan di Indonesia ditemukan sebanyak 40% hingga 50% dari kunjungan berobat atau tindakan operasi bedah saraf.
Penyebab utama terjadinya Hidrosefalus
Bayi tidak selalu terlahir dalam keadaan yang sempurna. Adakalanya terjadi cacat maupun penyakit yang dibawa sejak lahir. Salah satunya yang menjadi pertanyaan yaitu penyebab hidrosefalus pada bayi. Karena umumnya tidak banyak orang tua yang paham mengapa bayi lahir dengan kondisi kepala yang membesar. Oleh sebab itu sebaiknya perhatikan penjelasan penyebab hidrosefalus pada bayi berikut ini:
- Infeksi Janin
Penyebab hidrosefalus pada bayi yang lainnya yaitu akibat terjadinya infeksi yang berupa gejala awal meningitis selama masa kehamilan.Infeksi pada bayi yang menembus hingga ke otak bisa menyebabkan peradangan pada otak dan meningkatkan resiko terjadinya hidrosefalus. Oleh sebab itu berhati-hatilan dalam masa kehamilan supaya tidak mudah terserang penyakit. Karena beberapa infeksi mampu menembus janin dan menginfeksi jaringan saraf dan otak janin di masa kehamilan.
- Kelainan Saraf
Penyebab lain dapat berupa aliran cairan serebrospinal yang terhambat pada system saraf bayi. Hal ini dapat terjadi tanpa disadari oleh ibu. Karena itu sebaiknya selalu control kehamilan dengan teratur. Saat ini sudah banyak metode USG yang cukup canggih dan dapat mendeteksi terjadinya kelainan genetic atau kemungkinan penyakit pada bayi yang akan dilahirkan. Sehingga dengan demikian dapat melakukan pencegahan atau terapi pengobatan yang sesuai untuk menghindari efek buruk pada bayi.
- Cacat Bawaan
Adakalanya kelainan genetic dapat menyebabkan cacat bawaan di antaranya yaitu hidrosefalus. Oleh sebab itu selalu lakukan pemeriksaan kesehatan pre-marital dengan tujuan utama menghindari resiko yang kurang baik terjadi pada janin di masa kehamilan. Dengan pemeriksaan sejak dini, maka kemungkinan penyakit hidrosefalus terdeteksi lebih awal dan dapat segera diatasi dengan baik.
Dengan penanganan dan pencegahan lebih awal, diharapkan penyakit dapat dihindari dengan sebaik dan seoptimal mungkin. Karena jika tidak maka dampaknya tentu tidak baik bagi kesehatan bayi.
Gejala Hidrosefalus Pada Bayi
Lebih mudah untuk mendiagnosis hidrosefalus pada bayi, dengan melihat kepala yang berukuran lebih besar dari normal, Anda sudah dapat mengetahui apakah bayi tersebut menderita hidrosefalus atau tidak. Selain itu berikut adalah beberapa ciri-ciri anak bayi dengan hidrosefalus :
- Menggembungnya ubun-ubun, atau titik lemah di permukaan tengkorak
- Mata yang tetap melihat ke bawah
- Kejang
- Bayi lebih rewel dari biasanya
- Muntah
- Mengantuk yang berlebihan
- Pola makan yang buruk
- Kekuatan otot sangat lemah
Hidrosefalus pada balita maupun orang dewasa:
Sedangkan pada balita maupun orang dewasa, lebih sulit untuk dapat mendiagnosa apakah mereka memiliki kelainan ini atau tidak, karena pada balita dan dewasa, tulang tengkorak sudah menutup dengan sempurna, sehingga biasanya pembesaran kepala sudah tidak tampak. Gejala yang ditimbulkan pun tidak begitu khas dan dapat membuat orang tua atau dokter sekalipun salah mendiagnosa. Gejalanya adalah sebagai berikut :
- Sakit kepala
- Pandangan ganda maupun buram
- Pembesaran abnormal pada kepala
- Sering mengantuk
- Sulit untuk bangun dari tempat tidur
- Mual atau muntah
- Keseimbangan tubuh tidak stabil
- Koordinasi yang buruk
- Nafsu makan berkurang
- Kejang
Jika Anda atau Anak Anda memiliki gejala-gejala seperti di atas dalam jangka waktu yang lama, disarankan untuk segera ke dokter untuk melakukan serangkaian tes seperti USG, CT Scan untuk memastikan bahwa gejala-gejala Anda disebabkan oleh hidrosefalus atau bukan. Karena penanganan hidrosefalus dapat dilakukan dengan baik pada tahap awal.
Diagnosis Hidrosefalus
Beberapa pemeriksaan akan dilakukan untuk menegakan kondisi ini , termasuk pemeriksaan fisik, pemeriksaan koordinasi dan keseimbangan, pemeriksaan sensorik (kemampuan melihat, mendengar, atau meraba), dan pemeriksaan kondisi otot (tonus, kekuatan, dan refleks).
Selain itu, dokter perlu untuk memastikan apabila ada penumpukan cairan serebrospinal di dalam otak atau kondisi lain yang menyebabkan gejala serupa. Oleh karena itu, pemeriksaan penunjang lainnya akan diperlukan termasuk:
- CT sca
- MRI scan. Untuk mendapatkan gambar otak secara detail dan lengkap.
- USG. Pemeriksaan awal untuk mendeteksi hidrosefalus pada janin di dalam kandungan atau bayi yang sudah lahir.
Pengobatan Hidrosefalus
Jika berbicara tentang pengobatan, tentu saja hidrosefalus bukan suatu penyakit yang dapat Anda obati dengan mengubah pola hidup sehat atau pengobatannya dapat Anda lakukan di rumah dengan cara-cara tradisional. Jika Anda sudah curiga bahwa bayi Anda atau anak Anda menderita hidrosefalus, segera pergi ke dokter spesialis bedah saraf untuk melakukan pengobatan yang optimal.
Pengobatan hidrosefalus berfokus pada menghilangkan sumbatan cairan serebrospinal(cairan di dalam otak) yang menyebabkan pembesaran kepala agar cairan serebrospinal mengalir normal sehingga ukuran kepala dapat lebih mengecil dan jika masih dalam kondisi yang baik, ukuran kepala diharapkan bisa normal. Hal ini dapat dicapai dengan:
- Penyisipan shunt - Sebuah shunt (tabung plastik fleksibel) yang berfungsi sebagai sistem drainase buatan untuk cairan serebrospinal dimasukkan ke otak. Ini adalah perawatan permanen yang memerlukan pemantauan jangka panjang.
- Ventriculostomy - Lubang dibuat di bagian bawah ventrikel di otak untuk membiarkan aliran cairan mengalir.
Penting untuk diketahui, bahwa operasi pada hidrosefalus ini tidak dapat mengembalikan kondisi otak yang telah mengalami kerusakan sebelum menjalani prosedur perawatan. Dengan demikian, prognosis untuk pasien dengan penyakit ini tergantung pada seberapa dini masalah terdeteksi dan apakah sudah ditangani sebelum terjadi kerusakan otak.
Oleh karena itu penting Anda sebagai orang tua untuk terus memantau kesehatan dan tumbuh kembang bayi Anda agar jika buah hati Anda menderita penyakit semacam ini, dapat segera diatasi dengan baik.
Dok ada yg mau saya tanyakan, seminggu belakngan ini saya sering capek & sesak napas, apalg klo telat makan sesak napasnya makin berasa, mhn pnjelasannya ya Dok, ini gejala apa....TKS