Improvox merupakan antibiotik dengan kandungan kombinasi antara Amoxicillin (antibiotik golongan ß-laktam) dan asam klavulanat (penghambat enzim ß-laktamase). Kombinasi keduanya disebut dengan nama coamoxiclav. Asam klavunat merupakan inhibitor enzim bakteri β-laktam dari Streptomyces clavuligerus. Tujuan dikombinasikan dengan asam klavunat untuk mencegah inaktivasi antibiotic oleh lactamase mikroba.
Berikut adalah informasi lengkap Improvox disertai tautan merk-merk obat yang mengandung zat aktif yang sama.
Mengenai Improvox
Golongan
Obat keras (Harus dengan resep dokter)
Kemasan
Improvox dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- 1 botol isi 30 tablet
Kandungan
Setiap kemasan Improvox berisi kandungan zat aktif sebagai berikut :
- Per 500 mg caplet : Amoxycillin 500 mg + clavulanic acid 125 mg
Manfaat Improvox
Kegunaan Improvox adalah sebagai berikut :
- Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap amoxicillin seperti otitis media akut, faringitis yang disebabkan streptococcus, pneumonia, infeksi kulit, infeksi saluran kemih.
- Coamoxiclav dapat menjadi terapi pada infeksi Staphylococcus aureus dan Bacteroides fragilis atau bakteri H. influenza dan E. coli yang memproduksi enzim beta lactam.
- Improvox (Coamoxiclav) juga digunakan untuk mencegah endokarditis yang disebabkan bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk mencegah infeksi oleh Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.
- Antibiotik ini sangat umum digunakan untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi saluran kemih, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak.
Efek Samping Improvox
Berikut adalah beberapa efek samping Improvox (Coamoxiclav) yang mungkin terjadi :
- Efek samping antibiotik ini yang paling umum adalah mual, muntah, ruam, dan antibiotik kolitis.
- Efek samping berupa diare juga kadang-kadang dapat terjadi.
- Efek samping yang jarang terjadi misalnya perubahan mental, sakit kepala ringan, insomnia, kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan berpikir tidak jelas.
- Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek samping muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap antibiotik ini dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa berakibat fatal.
Dosis Improvox
Improvox (Coamoxiclav) diberikan dengan dosis berikut :
Caplet Dewasa dan anak berusia > 12 tahun
- Infeksi ringan sampai sedang : 3 x sehari ½ caplet.
- Infeksi berat 3 x sehari 1 caplet.
Syrup
- Anak usia 7-12 tahun : 3 x sehari 2 sendok ukur syrup.
- Anak usia 2-7 tahun : 3 x sehari 1 sendok ukur syrup.
Note : Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, monitor kadar obat dalam plasma dan urine harus dilakukan.
Interaksi obat
Berikut adalah beberapa interaksi yang mungkin terjadi bila Improvox (Coamoxiclav) digunakan bersamaan dengan obat lain :
- Jika digunakan bersamaan dengan probenesid konsentrasi plasma antibiotik ini meningkat.
- Jika digunakan bersamaan dengan allopurinol potensi terjadinya alergi atau hipersensitivitas meningkat.
- Antibiotik ini kemungkinan bisa mengurangi khasiat kontrasepsi estrogen / progesteron oral.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan Improvox (Coamoxiclav) untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/alergi pada amoxicillin dan antibiotik golongan penicillin lain dan asam klavulanat.
- Tidak boleh digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap antibiotik betalaktam lain seperti antibiotik golongan cephalosporin, carbapenem, atau monobactam.
- Tidak boleh digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat ikterus kolestatik / disfungsi hati yang terkait dengan penggunaan amoxicillin dan asam klavulanat.
- Penderita gagal ginjal dengan hemodialisa tidak disarankan untuk mengkonsumsi Coamoxiclav karena dapat memperpanjang metabolism obat.
Perhatian
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan antibiotik ini :
- Hati-hati memberikan Improvox (Coamoxiclav) pada penderita yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang.
- Hentikan pemakaian Improvox (Coamoxiclav) jika terjadi super infeksi yang biasanya terjadi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S.aureus Candida).
- Hati-hati menggunakan antibiotik ini untuk Pasien dengan mononukleosis.
- Penggunaan antibiotik bukan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
- Jangan menghentikan pengobatan sebelum dosis dan durasi yang disarankan habis untuk menghindari terjadinya resistensi.
- Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, monitor kadar obat dalam plasma dan urine harus dilakukan.
- Resiko terjadi superinfeksi bakteri atau jamur, jika curiga terjadi superinfeksi segera hentikan konsumsi Co-amoxiclav.
Penggunaan Improvox oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Coamoxiclav dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.
Hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia. Mengingat Belum adanya studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil, penggunaan antibiotik ini selama kehamilan harus di bawah pengawasan dokter.