Respiratory syncytial virus atau RSV merupakan infeksi virus yang dapat menyerang orang-orang dari segala usia. Infeksi virus ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan bayi. Pada kebanyakan orang dewasa dan anak-anak, infeksi RSV menyebabkan gejala yang mirip dengan gejala batuk pilek.
Namun, pada bayi, infeksi RSV bisa menjadi suatu kondisi yang sangat serius. Infeksi RSV biasanya tidak menyebabkan masalah yang serius, tetapi dapat menyebabkan komplikasi pada paru-paru yang serius.
RSV adalah salah satu virus paling umum yang sering menyebabkan infeksi paru-paru dan saluran pernapasan pada bayi dan anak kecil. Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa setiap tahun di Amerika Serikat lebih dari 57.000 anak di bawah usia 5 tahun dirawat di rumah sakit dengan infeksi RSV.
CDC juga menyebutkan bahwa virus RSV merupakan infeksi virus musiman dan paling sering muncul pada bulan September hingga Mei.
Penyebab dan faktor resiko Infeksi Respiratory Syncytial Virus
Seperti yang Anda ketahui infeksi Respiratory syncytial virus merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh Respiratory syncytial virus. Beberapa orang memiliki resiko yang lebih tinggi terkena infeksi RSV yang serius. Orang-orang tersebut termasuk:
- Bayi prematur
- Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Anak-anak dengan penyakit jantung atau paru-paru
- Orang yang hidup dalam lingkungan yang ramai
- Orang dewasa di atas usia 65
Tanda dan gejala Infeksi Respiratory Syncytial Virus
Tergantung pada usianya, gejala dan jenis infeksi RSV dapat bervariasi. Infeksi RSV biasanya muncul dalam empat hingga enam hari masa infeksi. Orang dewasa biasanya memiliki gejala yang ringan seperti hidung mampet atau demam. Namun pada Anak-anak di bawah usia 1 biasanya menunjukkan gejala yang parah.
Tanda dan gejala yang paling sering dari infeksi RSV untuk orang dewasa dan anak-anak meliputi:
Gejala yang jarang pada infeksi RSV termasuk:
Biasanya, gejala-gejala tersebut hanya terlihat pada infeksi yang parah, seperti pada penyakit bronchiolitis atau pneumonia. Jika Anda melihat anak Anda menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Cara mencegah Infeksi Respiratory Syncytial Virus
Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi RSV, tetapi terdapat cara untuk mengurangi risiko terkena virus RSV. Infeksi RSV merupakan virus yang menyebar, seperti virus lain, melalui tetesan mikroskopis yang dilepaskan ke udara.
Untuk meminimalkan risiko terinfeksi RSV, Anda dapat melakukan beberapa langkah seperti berikut:
- cuci tangan sesering mungkin
- tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
- hindari berbagi peralatan dan cangkir minum dengan orang lain
- Jangan merokok didekat anak Anda. Asap rokok dapat meningkatkan risiko terkena infeksi RSV.
Palivizumab (Synagis) adalah antibodi yang ditargetkan khusus pada virus RSV. Obat ini dapat digunakan pada beberapa bayi yang berisiko tinggi di bawah usia 12 bulan untuk mencegah terjadinya infeksi RSV. Obat ini diberikan setiap bulan sebagai suntikan selama musim infeksi RSV.
Cara mengobati Infeksi Respiratory Syncytial Virus
Diagnosa
Pemeriksaan untuk infeksi RSV seringkali tidak diperlukan. Jika diperlukan, ada beberapa jenis pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk mendiagnosisnya. Pemeriksaan yang paling sering digunakan adalah tes diagnostik cepat.
Tes ini dilakukan dengan cara mencari antigen RSV dalam sekresi hidung. Usap hidung dapat dilakukan dan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan. Hasilnya biasanya tersedia dalam waktu kurang dari satu jam.
Jika hasil tes diagnostik cepat negatif, dokter Anda mungkin akan melakukan kultur virus. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan yang lebih sensitif yang menggunakan teknologi genetik untuk mendeteksi virus dalam darah.
Pengobatan
Karena RSV adalah suatu virus, RSV tidak dapat diobati dengan obat-obatan seperti antibiotik. Dalam kebanyakan kasus, terutama pada anak-anak, gejala RSV mirip dengan gejala batuk pilek. Kebanyakan kasus RSV dapat sembuh tanpa pengobatan.
Istirahat yang cukup dan minum banyak air dapat membantu anak-anak untuk sembuh. Melakukan pengisapan lendir dari hidung dengan bola karet secara teratur juga dapat mengurangi hidung mampet pada bayi dan balita.
Pada anak-anak, terutama di bawah usia 1tahun, infeksi RSV biasanya muncul dengan gejala yang lebih parah. Infeksi RSV dapat menyebabkan bronkiolitis, yang merupakan peradangan saluran udara kecil di paru-paru. Infeksi RSV juga dapat menyebabkan pneumonia.
Pada kasus tersebut Anak-anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Pengobatan dengan cairan intravena, oksigen mungkin diperlukan. Pada kasus yang lebih parah, mungkin diperlukan juga penggunaan ventilator.
Pagi Dok, umur saya 17th 4 bln, saya mau tanya, akhir-akhir ini pinggang saya suka kedutan, kadang kedutannya terasa cepat tapi lebih seringnya pelan. Apa ini gejala ginjal saya ada masalah? Tks dok