Peradangan adalah bagian penting dari respons sistem kekebalan tubuh terhadap cedera dan infeksi. Proses ini merupakan cara tubuh memberi sinyal pada sistem kekebalan tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki jaringan yang rusak, serta mempertahankan diri terhadap benda asing, seperti virus dan bakteri. Tanpa peradangan sebagai respons fisiologis, luka akan memburuk, dan infeksi bisa menjadi mematikan.
Peradangan kronis telah dikaitkan dengan penyakit tertentu seperti penyakit jantung atau stroke, dan juga dapat menyebabkan gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.
Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu obat yang biasa digunakan dalam mengatasi beberapa penyakit peradangan khusunya pada peradangan kronik. Obat tersebut yaitu obat Infliximab. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai obat Infliximab. Selamat membaca.
Mengenai Infliximab
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Injeksi
Kandungan:
-
Apa sih kegunaan dari obat Infliximab?
Obat Infliximab adalah antibodi yang diberikan secara intravena yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit radang kronis. Obat ini digunakan untuk pengobatan penyakit Crohn, kolitis ulserativa, psoriasis, radang sendi psoriatik, ankylosing spondylitis, dan rheumatoid arthritis.
Obat Infliximab bekerja dengan cara memblokir zat alami, yang diproduksi oleh jaringan rematik, yang disebut sitokin. Zat-zat ini ditemukan dalam jumlah berlebih dalam darah dan persendian orang dengan artritis reumatoid, artritis psoriatik, artritis remaja dan spondilitis ankylosing.
Meningkatnya kadar sitokin menyebabkan peradangan, yang menghasilkan gejala nyeri, pembengkakan dan kekakuan sendi, dan dapat menyebabkan kerusakan sendi. Dengan memblokir sitokin yang disebut Tumor Necrosis Factor (TNF), infliximab mengurangi peradangan, mengurangi gejala dan membantu menghentikan kerusakan sendi lebih lanjut.
Berapa dosis yang digunakan pada obat Infliximab?
Obat Isopamicin merupakan obat yang dapat diperoleh berdasarkan resep dari dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk injeksi. Berikut dosis obat Infliximab yang biasa diberikan:
Dosis Intravena untuk Crohn's disease
Dewasa: Dosis awal, 5 mg / kg melalui infus selama minimal 2 jam, diulang pada 2 minggu setelah infus pertama. Tidak ada dosis lebih lanjut yang harus diberikan jika tidak ada respons setelah 2 dosis.
Responden: Dosis Pemeliharaan: 5 mg / kg pada 6 minggu setelah dosis awal kemudian 8 minggu setelahnya. Dapat diberikan kembali dalam 16 minggu setelah infus terakhir jika tanda atau gejala kambuh. Anak: Usia 6-17 thn dosis awal, 5 mg / kg melalui infus selama minimal 2 jam, diulang pada 2 minggu dan 6 minggu setelah infus pertama kemudian 8 minggu kemudian.
Dosis Intravena untuk Radang sendi
Dewasa: Dalam kombinasi dengan obat metotreksat: Dosis awal, 3 mg / kg melalui infus selama minimal 2 jam, diulangi pada 2 minggu dan 6 minggu setelah infus pertama kemudian 8 minggu kemudian.
Dapat meningkatkan dosis dengan peningkatan 1,5 mg / kg hingga maksimal 7,5 mg / kg 8 minggu jika pasien memiliki respons yang tidak memadai atau kehilangan respons selama 12 minggu. Atau, 3 mg / kg 4 minggu. Dapat diberikan kembali dalam 16 minggu setelah infus terakhir jika tanda atau gejala kambuh.
Dosis Intravena untuk Penyakit Fistulising Crohn
Dewasa: Dosis awal, 5 mg / kg melalui infus selama minimal 2 jam, diulang pada 2 minggu dan 6 minggu setelah infus pertama. Tidak ada dosis lebih lanjut yang harus diberikan jika tidak ada respons setelah 3 dosis. Dosis Pemeliharaan: 5 mg / kg 8 minggu. Re-admin: 5 mg / kg jika tanda atau gejala kambuh, diikuti oleh 5 mg / kg 8 minggu.
Dosis Intravena untuk Ankylosing spondylitis
Dewasa: Dosis awal, 5 mg / kg, diulang pada 2 minggu dan 6 minggu, kemudian 6-8 minggu setelahnya. Hentikan pengobatan jika tidak ada respons setelah 2 dosis.
Dosis Intravena untuk Psoriasis plak, Psoriatic arthritis
Dewasa: Dosis awal, 5 mg / kg melalui infus selama setidaknya 2 jam, diulangi pada 2 minggu dan 6 minggu, kemudian 8 minggu setelahnya. Hentikan pengobatan jika tidak ada respons setelah 12 minggu untuk arthritis psoriatik dan setelah 14 minggu untuk plak psoriaris.
Dosis Intravena untuk Kolitis ulserativa
Dewasa: Dosis awal, 5 mg / kg melalui infus selama minimal 2 jam, diulang pada 2 minggu dan 6 minggu setelah infus pertama kemudian 8 minggu kemudian. Tidak ada dosis lebih lanjut yang harus diberikan jika tidak ada respons setelah 3 dosis. Anak: Usia 6-17 thn Dosis awal, 5 mg / kg melalui infus selama 2 jam, diulang pada 2 minggu dan 6 minggu setelah infus pertama kemudian 8 minggu kemudian.
Pemberian dosis obat ini diberikan berdasarkan berat badan masing-masing pasien dan setiap orang akan mendapatkan dosis yang bervariasi. Jika masih ada pertanyaan yang Anda masih bingung mengenai penggunaan obat ini, tanyakan kembali ke dokter atau apoteker.
Bacalah petunjuk penggunaan obat sesuai yang tertera pada kemasan obat atau resep dokter. Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu 2 -8 derajat celcius, jangan biarkan obat membeku. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum mengkonsumsi obat.
Apa saja efek samping dari penggunaan obat Infliximab?
Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.
Seperti halnya dalam penggunaan obat Infliximab yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Menggigil, demam
- Dyspnoea
- Nyeri dada
- Hipertensi atau hipotensi
- Urtikaria, pruritus
- Mual, muntah
- Diare
- Sakit perut
- Kelelahan
- Pusing, sakit kepala
- Sakit punggung
- Hipersensitivitas
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Infeksi saluran kemih
- Onset baru atau eksaserbasi dari gagal jantung
- Mialgia, arthralgia, ruam
Jika setelah menggunakan obat Infliximab terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan diatas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Kontraindikasi obat Infliximab
Sebelum mengonsumsi obat Infliximab, Anda harus memberi tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami beberapa kondisi dibawah ini:
- Pasien dengan tuberkulosis (TB ) atau infeksi berat lainnya (mis. Sepsis, abses, infeksi oportunistik)
- Gagal jantung sedang atau berat
Interaksi obat Infliximab
Ada beberapa obat-obatan yang harus dihindari saat mengkonsumsi obat Infliximab. Karena hal tersebut dapat menyebabkan efek berbahaya pada tubuh Anda. Contoh obat ini termasuk:
- Peningkatan risiko infeksi serius dan neutropenia dengan anakinra atau abatacept.
- Risiko infeksi klinis, termasuk infeksi yang disebarluaskan bersamaan dengan pemberian vaksin langsung.
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sebelum mengkonsumsi obat Infliximab?
- Hindari penggunaan obat ini untuk penderita yang memiliki riwayat alergi terhadap obat Infliximab atau riwayat alergi obat-obatan lainnya.
- Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya Anda memberi tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi baik itu vitamin, herbal, obat dari resep dokter atau tanpa resep dokter. Karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping jika dikombinasikan dengan obat Infliximab.
- Sebelum menggunakan obat ini, jika Anda memiliki infeksi aktif maka pengobatan dengan infliximab tidak akan diberikan sampai infeksi berhasil diobati.
- Sebelum menggunakan obat ini sebaiknya beri tahu dokter mengenai riwayat medis Anda seperti Pasien dengan gagal jantung ringan, riwayat diskrasia darah, kelainan susmsum tulang, kelainansistem saraf, riwayat kanker,gangguan hati, gangguan paru-paru, infeksi kronis atau berulang.
- Jangan mendapatkan imunisasi atau vaksinasi tanpa persetujuan dokter. Hindari kontak dengan orang-orang yang baru saja menerima vaksin hidup (seperti vaksin flu yang dihirup melalui hidung).
- Hati-hati penggunaan obat ini pada ibu hamil. Konsultasikan kembali ke dokter mengenai manfaat dan efek samping penggunaan obat ini pada kondisi tersebut.
- Anda harus berdiskusi dengan dokter jika Anda berencana untuk menyusui saat menggunakan obat Infliximab. Penggunaan obat ini dalam jumlah sangat kecil mungkin akan masuk ke dalam ASI, tetapi tidak jelas apakah jumlah kecil ini dapat mempengaruhi bayi Anda yang menyusui.
- Jangan menambah, mengurangi atau menghentikan dosis pengobatan tanpa ada saran dan anjuran dari dokter. Karena hal tersebut dapat memperburuk munculnya efek samping.
- Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.