Vitamin untuk Lansia, Apakah Memang Diperlukan?

Dipublish tanggal: Mei 13, 2019 Update terakhir: Okt 28, 2020 Waktu baca: 6 menit
Vitamin untuk Lansia, Apakah Memang Diperlukan?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Vitamin dan mineral tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh sehingga harus didapat dari luar. Caranya, ya, bisa dengan mengonsumsi makanan dan suplemen, terlebih bagi lansia yang sistem imunnya mulai mengalami penurunan;
  • Memasuki usia 50 tahun ke atas, hormon dalam tubuh mulai berubah dan tidak seimbang. Hal ini membuat Anda sulit memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral setiap hari secara alami alias dari makanan;
  • Perlu atau tidaknya vitamin untuk lansia hanya bisa ditentukan oleh orang tua itu sendiri atau orang-orang yang ada di sekitarnya. Apabila selama ini lansia sudah cukup asupan makanan bergizi setiap hari, lansia tidak membutuhkan suplemen tambahan;
  • Bila sistem imun tubuh lansia gampang menurun dan jatuh sakit, suplemen vitamin mungkin saja dibutuhkan. Untuk memastikannya, segera berkonsultasi ke dokter;
  • Beberapa asupan gizi yang dibutuhkan dibutuhkan orang dalam usia 50-59 tahun adalah kalsium dan vitamin D, omega-3, dan probiotik;
  • Asupan gizi yang harus dipenuhi oleh lansia 60-69 tahun adalah vitamin B12, omega-3, dan vitamin D;
  • Asupan gizi yang mesti dicukupi oleh lansia 70 tahun ke atas adalah vitamin B12, vitamin D, dan protein;
  • Klik untuk membeli berbagai asupan vitamin dan suplemen dari rumah Anda melalui HDMall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa  COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh mulai mengalami penurunan sehingga orang tua atau lansia semakin rentan jatuh sakit. Kalau sudah begitu, Anda mungkin berpikir ingin memberikan vitamin untuk lansia supaya tubuhnya tetap bugar dan sehat. 

Pertanyaannya, apakah lansia benar membutuhkan vitamin tambahan? Sebelum memberikan vitamin untuk lansia, sebaiknya pahami dulu artikel berikut ini.

Perlukah lansia minum vitamin tambahan?

Vitamin dan mineral merupakan mikronutrien penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Walaupun hanya dibutuhkan secara mikro alias dalam jumlah sedikit, asupan vitamin setiap orang tetap dipenuhi. 

Vitamin dan mineral tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh sehingga harus didapat dari luar. Caranya, ya, bisa dengan mengonsumsi makanan dan suplemen, terlebih bagi lansia yang sistem imunnya mulai mengalami penurunan.

Para ahli sepakat bahwa cara terbaik untuk mendapatkan asupan vitamin yang cukup adalah melalui makanan sehat. Kita bisa mengaplikasikannya dengan memperbanyak makan sayur, buah-buahan, biji-bijian, dan bahan alami lainnya. Lantas, bagaimana dengan suplemen? Apakah lansia memerlukan vitamin tambahan supaya tetap sehat?

Memasuki usia 50 tahun ke atas, hormon dalam tubuh mulai berubah dan tidak seimbang. Hal ini membuat Anda sulit memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral setiap hari secara alami alias dari makanan. Nah, di sinilah pentingnya vitamin tambahan untuk lansia supaya kecukupan vitaminnya tetap terjaga.

Sayangnya, para ahli dari Emory University mengungkapkan bahwa sekitar dua pertiga lansia minum vitamin yang sebetulnya tidak diperlukan. Bahkan menurut sebuah penelitian dalam The Journal of Nutrition tahun 2017, sebanyak 29 persen lansia mengonsumsi 4 atau lebih vitamin sekaligus sekali minum.

Alih-alih menyehatkan, terlalu banyak asupan vitamin justru dapat membahayakan kesehatan lansia. Tidak menutup kemungkinan bahwa lansia bisa mengalami overdosis vitamin. Selain itu, ada beberapa vitamin yang tergolong larut air, seperti vitamin B dan vitamin C. Kelebihan vitamin dalam tubuh akan diproses oleh ginjal dan langsung dikeluarkan lewat urine. Alhasil, vitamin yang diminum oleh lansia jadi sia-sia dan hanya membuang-buang uang saja.

Baca juga: Mungkinkah Kita Mengalami Overdosis Vitamin?

Kapan lansia perlu vitamin tambahan?

Perlu diingat bahwa vitamin bukanlah obat ajaib. Meski dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, pada kenyataannya vitamin tidak dibutuhkan oleh semua orang.

Perlu atau tidaknya vitamin untuk lansia hanya bisa ditentukan oleh orang tua itu sendiri atau orang-orang yang ada di sekitarnya. Apabila selama ini lansia sudah cukup asupan makanan bergizi setiap hari, lansia tidak membutuhkan suplemen tambahan.

Sebaliknya, bila sistem imun tubuh lansia gampang menurun dan jatuh sakit, suplemen vitamin mungkin saja dibutuhkan. Untuk memastikannya, segera berkonsultasi ke dokter.

Vitamin untuk lansia biasanya diperlukan jika:

  • Lansia mengalami penurunan nafsu makan;
  • Lansia mengalami gigi ompong sehingga susah mengunyah.

Kondisi-kondisi tersebut membuat lansia jadi sulit makan sehingga asupannya pun berkurang. Jika orang tua atau lansia dalam keluarga Anda mengalami salah satunya, Anda boleh memberikan vitamin untuk lansia. Namun, alangkah baiknya berkonsultasi ke dokter untuk memastikan jenis dan dosis vitamin yang dibutuhkan.

Jenis vitamin untuk lansia usia 50-59 tahun

Tak perlu buru-buru mengambil vitamin untuk lansia yang sistem imunnya mulai menurun. Sebisa mungkin, penuhi kebutuhan vitaminnya secara alami melalui makanan bergizi.

Berikut beberapa jenis vitamin untuk lansia usia 50 tahun ke atas:

1. Kalsium dan vitamin D

Memasuki usia 50 tahun ke atas, kepadatan tulang mulai menurun secara drastis. Kondisi ini membuat para lansia mulai rentan mengalami osteoporosis, terutama pada lansia wanita.

Produksi hormon estrogen dalam tubuh mulai menurun ketika menopause, padahal estrogen berperan penting untuk menjaga massa tulang. Karena itulah, wanita lebih rentan mengalami osteoporosis alias pengeroposan tulang setelah menopause.

Menurut Angka Kecukupan Mineral milik Kemenkes RI, lansia usia 50 tahun ke atas membutuhkan 15-20 mcg vitamin D dan 1.000 mg kalsium. Untuk memenuhi kebutuhan kalsium, lansia dapat mengonsumsi keju, yogurt, atau susu. Sementara untuk kecukupan vitamin D, bisa dipenuhi dengan makan kuning telur, keju, hati sapi, ikan tuna, dan mackerel.

Baca Juga: 8 Makanan Sumber Vitamin D yang Paling Utama

2. Omega-3

Asam lemak omega-3 termasuk salah satu jenis nutrisi atau vitamin untuk lansia yang tak kalah penting. Pasalnya, omega-3 bermanfaat untuk mengurangi pembentukan plak dalam arteri, menjaga gula darah tetap normal, hingga menjaga detak jantung lansia tetap stabil.

Fungsi omega-3 juga dapat mengurangi peradangan di bagian tubuh mana pun, baik saat terkena penyakit jantung, kanker, dan penyakit Alzheimer.

Menurut Cristine Gerbstadt, M.D, seorang penulis Doctor's Detox Diet, dosis omega-3 yang dianjurkan untuk lansia adalah sebesar 1.000 mg EPA dan DHA omega-3 per hari. Sumber omega-3 terbaik untuk lansia meliputi minyak biji rami, ikan salmon, kacang walnut, dan edamame.

Baca Selengkapnya: 17 Manfaat Omega 3 untuk Kesehatan yang Terbukti Ilmiah

3. Probiotik

Semakin tua, Anda akan semakin rentan terhadap infeksi bakteri, khususnya di bagian usus. Jika usus tidak sehat, tubuh tentu tidak mampu menyerap nutrisi. Akibatnya, setiap makanan maupun suplemen yang masuk ke dalam tubuh tidak akan berpengaruh apapun terhadap kesehatan Anda.

Hal ini dapat diatasi dengan konsumsi probiotik. Probiotik adalah bakteri baik yang dapat menjaga kesehatan usus dan sistem pencernaan, terutama pada lansia.

Dosis probiotik yang disarankan adalah sekitar 1-10 miliar CFU dalam seminggu. Selain dari suplemen, Anda bisa mendapatkan asupan probiotik dengan mengonsumsi yogurt, kefir, kimchi, dan cokelat hitam.

Jenis vitamin untuk lansia usia 60-69 tahun

Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan mulai menurun. Terutama ketika memasuki usia 60-70 tahun, tubuh akan semakin sulit mencerna makanan sehingga lansia rentan mengalami kurang gizi.

Kalau sudah begitu, vitamin untuk lansia mungkin mulai diperlukan. Berikut ini beberapa jenis vitamin untuk lansia usia 60 tahun ke atas:

1. Vitamin B12

Lansia rentan mengalami kekurangan vitamin B12. Menurut sebuah penelitian dalam Journal of the American Geriatrics Society, lansia yang kekurangan vitamin B12 berisiko mengalami demensia.

Melewati usia 60 tahun ke atas, asam lambung juga mulai menurun sehingga penyerapan vitamin B12 dari makanan jadi kurang maksimal. Sebagai solusinya, diperlukan vitamin B12 dalam bentuk suplemen untuk memenuhi kekurangannya.

Dosis vitamin B12 yang dianjurkan adalah 2,4 mikogram per hari. Bisa juga dengan mengonsumsi hati ayam, daging sapi, dada ayam, telur, susu, dan yogurt sebagai sumber vtamin B12 alami.

2. Omega-3

DHA adalah bagian dari asam lemak omega-3 yang paling dibutuhkan oleh otak. Pasalnya, DHA memainkan peran penting untuk meningkatkan aliran darah, mengoptimalkan pertumbuhan sel otak, memperbaiki suasana hati, hingga meningkatkan daya ingat.

Sayangnya, seiring bertambahnya usia, sel-sel otak mulai hilang kemampuan untuk menyerap DHA. Otak jadi 'kelaparan' dan berakibat pada penurunan fungsi otak dan daya ingat. Dari sini, lansia membutuhkan suplemen omega-3 tambahan supaya kesehatan otaknya tetap terjaga.

Dosis omega-3 yang dianjurkan untuk lansia adalah 1.000 miligram DHA dan EPA per hari. Para lansia juga dapat mengonsumsi ikan salmon, kacang walnut, edamame, atau minyak biji rami yang kaya omega-3.

3. Vitamin D

Vitamin D telah lama diketahui dapat membantu memaksimalkan penyerapan kalsium dalam tubuh. Seiring berkembangnya zaman, manfaat vitamin D juga ditemukan dapat mengurangi nyeri kronis, menurunkan risiko penyakit jantung, dan bahkan mencegah kanker.

Sebetulnya, Anda bisa mendapatkan asupan vitamin D gratis dengan berjemur setiap pagi. Sayangnya, kemampuan tubuh untuk mensintesis vitamin D dari sinar matahari mulai menurun seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, diperlukan suplemen vitamin D tambahan untuk lansia demi menjaga kekuatan tulang.

Dosis vitamin D untuk lansia adalah 600 IU setiap hari. Carilah suplemen yang mengandung vitamin D3, bentuk aktif yang lebih efektif daripada vitamin D2. Bisa juga dengan makanan sumber vitamin D seperti ikan tuna, mackerel, hati sapi, keju, atau kuning telur.

Jenis vitamin untuk lansia usia 70 tahun ke atas

1. Vitamin B12

Vitamin B12 termasuk jenis vitamin untuk lansia yang paling penting. Sebab, kekurangan vitamin B12 pada lansia dapat meningkatkan risiko demensia.

Karena tubuh lansia mulai tidak mampu menyerap nutrisi secara maksimal, dibutuhkan asupan vitamin B12 dalam bentuk suplemen. Dosis vitamin B12 untuk lansia adalah 2,4 mg setiap hari. Kebutuhan ini juga bisa dipenuhi dengan makan daging sapi, hati ayam, dada ayam, telur, yogurt, oatmeal, atau susu.

2. Vitamin D

Untuk lansia yang usianya sudah mencapai 70 tahun ke atas, asupan vitamin D sangat penting dipenuhi. Pasalnya, vitamin D berfungsi untuk melawan infeksi sekaligus meningkatkan sistem imun tubuh lansia.

Karena tubuh sudah tidak mampu lagi mensintesis vitamin D dari matahasi secara optimal, dibutuhkan suplemen vitamin D tambahan. Dosis vitamin D untuk lansia adalah sekitar 800 IU setiap hari. Pilihlah suplemen yang mengandung vitamin D3 (kolekalsiferol), bentuk aktif vitamin D yang lebih efektif daripada vitamin D2.

3. Protein

Memasuki 70 tahun ke atas, kemampuan tubuh untuk membangun massa otot mulai menurun. Hal ini bahkan diperparah dengan penurunan nafsu makan sehingga meningkatkan risiko kekurangan protein.

Begitu Anda kehilangan lebih dari 10 persen massa otot, tubuh tidak hanya akan tampak lebih kurus tapi juga mengganggu sistem kekebalan tubuh Anda. Nah, disinilah pentingnya asupan protein dalam bentuk vitamin untuk lansia.

Menambahkan suplemen protein atau protein bubuk ke dalam makanan dapat membantu meningkatkan massa otot tanpa lemak. Dosis protein yang dianjurkan untuk lansia adalah 20-30 gram whey protein. Namun, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum Anda memberikan vitamin untuk lansia.

Baca Selengkapnya: 18 Tanda Tubuh Kekurangan Protein


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vitamins in Aging, Health, and Longevity. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2682456/)
Supplements, Vitamins to Take in Your 50s, 60s and 70s. AARP. (https://www.aarp.org/health/drugs-supplements/info-2015/must-have-supplements.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app