Kasium laktat merupakan kombinasi dua anion laktat yang digunakan sebagai terapi medis. Kalsium laktat banyak digunakan untuk terapi kekurangan kalsium sehingga kebutuhan kalsium harian pada setiap orang tercukupi. Obat ini juga berguna bagi wanita hamil, gangguan kelenjar tiroid, dan penyakit tulang seperti osteporosis.
Kalsium laktat terdiri dari kombinasi dua anion laktat hasil neutralisasi asam laktat dengan kalsium karbonat atau kalsium hidroksida. Kalsium laktat juga terdapat pada suplemen makanan yang mengandung kalsium.
Kalsium laktat akan berdisosiasi menjadi kalsium kation dan anion asam laktat. Asam laktat adalah senyawa alami yang berfungsi sebagai sumber energi pada manusia pada sistem metabolisme. Asam laktat berdifusi melalui otot dan dibawa ke hati oleh aliran darah dan bekerja pada glukoneogenesis.
Kalsium diserap dengan bebas apabila terikat dengan molekul organik larut. Penyerapan kalsium terjadi di duodenum dan jejunum proksimal karena kadar asam pH yang lebih tinggi serta potensi ikatan protein.
Mengenai Kalsium Laktat
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet dan tablet kunyah
Kandungan:
Kalsium laktat
Manfaat dari Kalsium Laktat
Kalsium laktat merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan kalsium di dalam tubuh. Obat ini dapat menjadi suplemen kalsium tambahan pada beberapa penyakit diantaranya:
- Osteoporosis
- Hipokalsemia
- Penyakit otot
- Rakitis
- Gangguan kelenjar paratiroid
Osteroporosis adalah suatu penyakit disebabkan oleh pengeroposan tulang. Faktor penuaan menjadi sebab utama timbulnya kondisi ini. Massa tulang berkurang seiring berjalannya waktu dan usia yang menyebabkan tulang menjadi murah rapuh. Kepadatan tulang yang menurun juga beresiko rentannya retak pada tulang.
Osteoporosis banyak terjadi pada wanita. Hampir 50% wanita mengidap osteoporosis yang secara dominan ditimbulkan akibat post menopause
Gejala Osteoporosis antara lain:
- Sakit punggung
- Tinggi badan menurun
- Tulang mudah patah
- Rasa nyeri akibat patah tulang
- Rakitis
Rakitis merupakan suatu kelainan tulang kaki. Kondisi ini juga sering dinamakan ricketsia atau rickets. Penyakit ini disebabkan kurangnya asupan vitamin D, kalsium, fosfat, yang menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 3 tahun dan mengganggu proses pertumbuhan anak.
Penyakit ini menimbulkan massa tulang yang tidak penih dan tulang menjadi lunak akibat jaringan tulang sangat tipis dan tidak mampu menjaga kestabilan pertumbuhan.
Rakitis banyak ditemukan pada orang berekonomi rendah dan yang memiliki persentasi asupan sumber vitamin D dan kalsium yang sangat minim dari susu, ikan, minyak ikan, serta tinggal di daerah yang kurang dari sinar matahari.
Gejala yang ditemukan pada penyakit rakitis antara lain:
- Kaki yang bengkok
- Penebalan pada pergelangan tangan dan kaki
- Otot lemas
- Pertumbuhan terhambat
- Hipoparatiroidisme
- Ibu hamil
- Menyusui
- Masa menopause
- Penggunaan obat fenitoin, fenobarbital
- Penggunaan obat prednisone
Dosis dan cara pemberian Kalsium Laktat
Obat kalsium laktat tersedia dalam bentuk tablet dan tablet kunyah dengan dosis bervariasi. Untuk kondisi hipokalsemia, rakitis, dan osteoporosis, obat ini diberikan dengan dosis 325- 650 mg diminum 3 kali sehari.
Untuk riwayat penggunaan prednisolone, obat kalsium laktat dapat dikombinasikan dengan Vitamin D untuk membantu peneyrapan. Dosis diberikan 650 mg 2 kali sehari.
Untuk bayi dapat diberikan dosis 50 hingga 150 mg/kg per hari dibagi 6 dosis dengan tidak melebih 1 garam per hari. Sedangkan untuk anak-anak diberikan 500 mg/kg/hari setiap 6 jam.
Efek samping dari Kalsium Laktat
Efek samping yang dapat ditimbulkan pada pemberian kalsium laktat antara lain:
- Mual muntah
- Sering kencing
- Nafsu makan menurun
- Konstipasi
- Mulut kering
- Sering haus
- Alergi
Interaksi obat
Kalsium laktat memiliki interaksi terkait mekanisme obat apabila diminum bersamaan dengan beberapa jenis obat diantaranya:
- Obat antasid
- Obat digoxin
- Obat calcitriol
- Obat doxycycline
- Obat tetrasiklin
- Obat atenolol
- Obat quinolone
- Sodium fluorida
- Etanol
Perhatian
Obat kalsium laktat tidak boleh diberikan pada penderita dengan beberapa kondisi antara lain:
- Riwayat batu ginjal
- Gangguan kelenjar paratiroid
- Mengonsumi obat yang berindikasi terhadap gangguan penyerapan kalsium
- Pasien yang sedang menjalankan terapi glikosida jantung