Memeriksa kesehatan alat kelamin belum menjadi satu hal yang biasa karena terbentur dengan berbagai pertimbangan kesopanan dan malu. Padahal, selayaknya anggota tubuh lainnya, alat kelamin pada manusia juga butuh diperhatikan kesehatannya.
Apalagi alat kelamin ini menjadi organ vital yang memproduksi berbagai zat penting untuk tubuh, terutama menjadi penentu kesuburan reproduksi.
Pentingnya sex education atau pendidikan seks sedari dini hendaknya bisa menjadi alasan seseorang tidak lagi tabu untuk mengkonsultasikan kesehatan vaginanya. Banyak wanita yang kerap curhat ke sesama wanita bagaimana aroma menyeruak tidak enak muncul dari vagina.
Sayangnya wanita pemalu tidak akan tahu apakah bau vagina itu normal atau membutuhkan perhatian lebih karena tidak normal.
Bau vagina normal
Dewasa ini kita kerap menemukan berbagai produk yang mengklaim dapat membuat wangi aroma di area sensitif seperti vagina. Padahal, normalnya bau vagina yang sehat sama sekali tidak beraroma bunga atau wewangian tertentu.
Aroma vagina normal juga tidak menebarkan bau-bau kimiawi atau obat-obatan. Sejatinya bau vagina yang normal adalah keasaman seperti ketika Anda mengendus bau cuka.
Selama vagina tidak mengindikasikan ketidaksehatan, seperti keluarnya keputihan berwarna kuning dan bau menyengat, Anda tidak perlu khawatir dengan bau alami vagina. Bukan hal mustahil jika bau pada vagina yang normal sudah bisa terdeteksi dari jarak kurang lebih 30 cm.
Jika Anda paham betul dengan tanda-tanda kesehatan semua organ tubuh Anda, termasuk vagina maka hal seperti ini sama sekali tidak akan mengganggu Anda.
Alasan vagina beraroma cuka
Sekarang pertanyaannya adalah, kenapa vagina normal harus berbau asam yang notabene mungkin tidak semua orang nyaman dengan bau ini? Jawabannya karena bau asam ini normal dan sangat alami sebab terjadinya perkumpulan bakteri atau koloni bakteri baik di dalam tubuh.
Normalnya pH keasaman vagina pada wanita bernilai 4,5 sehingga dengan demikian vagina akan terhindar dari berbagai serangan virus, jamur, dan juga bakteri.
Jangan kaget juga apabila ketika masa menstruasi Anda telah berakhir, bisa jadi bau vagina akan jauh lebih menyengat dari biasanya. Hal ini juga terbilang wajar karena masih adanya sisa-sisa lapisan dinding rahim yang pernah meluruh menjadi darah haid.
Itu sebabnya dari awal sudah ditekankan supaya Anda tidak malu memeriksakan kesehatan organ vital karena semuanya tanpa terkecuali bagian tubuh itu mesti dijaga.
Perlukah menggunakan produk pembersih vagina?
Sebab sekarang ini banyak produk pewangi dan katanya pembersih vagina, perlukah kita menggunakan produk tersebut? Jawabannya tidak. Vagina adalah organ manusia yang sangat canggih dan sudah didesain dengan bakteri baik dan bakteri jahat yang semestinya seimbang.
Selama bau pada vagina mengindikasikan bau yang normal, tidak perlu mengganggu keseimbangan bakteri di dalamnya dengan produk apa pun.
Banyak produk pembersih vagina yang menawarkan aroma macam-macam, mulai dari bunga sampai katanya wangi alami sirih. Tapi, sayangnya justru wewangian itu hanya bertahan sementara karena kemudian akan berganti menjadi bau yang lebih pekat dan menyengat.
Ketika hal ini terjadi, bukan hanya vagina akhirnya berbau menyengat, namun juga bisa mendatangkan penyakit yang lebih parah.
Normalnya, bau vagina pada wanita memang asam seperti cuka dan bisa terdeteksi dari jarak 30 cm. Tapi, dengan penjelasan ini bukan berarti bau asam pada vagina yang berlebih pun dapat dimaklumi.
Paling penting untuk memastikan kesehatan vagina Anda adalah dengan berkonsultasi kepada dokter. Jika tidak nyaman dengan dokter laki-laki, tentu Anda bisa mengkonsultasikan kesehatan vagina Anda dengan dokter perempuan supaya kontrol lebih nyaman.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.