Ketoconazole merupakan agen anti-fungal atau obat yang dapat digunakan dalam infeksi jamur didaerah kulit atau tubuh kita. Obat ini merupakan obat yang harus diresepkan oleh dokter.
Ketoconazole bekerja dengan cara menyerang jamur sampai mati dan mencegahnya tumbuh kembali. Kinerja anti-jamur Ketoconazole pun sangat bergantung pada dosis dan golongan jamur yang ingin di obati itu sendiri.
Mengenai Ketoconazole
Jenis obat | Anti-Fungal atau Obat Anti-Jamur |
Kandungan | Ketoconazole |
Kegunaan | Anti Jamur (Mengatasi Infeksi Jamur) |
Kategori | Obat bebas & obat resep |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak usia > 2 tahun |
Kehamilan | Kategori C |
Kemasan | Tablet, obat oles, sampo |
Manfaat Ketoconazole
Ketoconazole sampai saat ini digunakan untuk mengobati keluhan keluhan yang diduga disebabkan oleh jamur. Keluhan keluhan yang disebabkan oleh jamur antara lain lesi keputihan dibanding kulit normal, gatal yang diperberat saat berkeringat serta bisa saja terjadi kemerahan atau timbul sisik pada lesi tersebut.
Ketoconazole dalam bentuk tablet juga di gunakan untuk keadaan keadaan seperti blastomikosis, coccidiodomikosis, histoplasmosis, chromomikosis yang sudah intoleran terhadap terapi jenis anti-jamur lainnya. Ketoconazole juga bisa digunakan dalam bentuk sampo untuk menangani keluhan rambut berketombe akibat infeksi jamur.
Dosis Ketoconazole
Sediaan Ketoconazole sendiri terdiri tablet oral, salep kulit serta sampo. Pengobatan menggunakan Ketoconazole sangat tergantung spesies jamur serta tempat predileksi lesi pada bagian tubuhnya.
- Infeksi jamur (oral)
- Dewasa : 200 mg sekali sehari bisa ditingkatkan menjadi 400 mg sehari.
- Anak : ≥ 2th ; 3.3 – 6.6 mg/kg sekali sehari selama 1-4 minggu terapi, bahkan sampai 6 bulan untuk mikosis sistemik
- Lansia : disamakan dengan dewasa
- Panu dan lesi jamur pada kulit lainnya (salep kulit)
- Dewasa : 2% salep kulit digunakan 1-2 kali sehari dioleskan merata pada bagian lesi infeksi.
- Ketombe : 2% sampo digunakan setiap hari selama 5 hari untuk mencegah terkena atau gunakan setiap hari maksimal 3 hari sebelum terkena paparan sinar matahari.
Tentunya penggunaan Ketoconazole harus dikonsultasikan lebih lanjut kepada dokter yang telah memeriksa Anda secara langsung sehingga mengetahui kondisi medis anda.
Bila memang memiliki keluhan keluhan medis seperti diatas ataupun hal lainnya, segera periksakan diri anda ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Efek Samping Ketoconazole
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Ketoconazole sendiri adalah:
- Alergi seperti gatal, kesulitan bernafas, pembengkakan wajah, lidah dan tenggorokan atau bahkan sampai pingsan.
- Gangguan fungsi hati seperti urin menjadi gelap, feses berwarna terang, mual muntah atau kulit serta mata yang menguning, peningkatan SGOT dan SGPT
- Nyeri perut, mual dan muntah
- Ruam kulit yang gatal, urtikaria, rambut rontok
- Nyeri kepala serta pusing
- Haid yang tidak teratur
- Efek samping lain yang jarang terjadi antara lain mimisan, nyeri dada, batuk serta demam
Ibu hamil dan menyusui
Perlu diketahui bahwa penggunaan Ketoconazole untuk ibu hamil dan menyusui termasuk dalam kagetori C, yaitu studi pada binatang mengindikasikan adanya efek pada janin ataupun belum dilakukannya studi pada manusia,
sehingga obat ini dapat digunakan hanya jika dirasakan bahwa manfaatnya akan lebih besar dibandingkan dengan efeknya kepada janin, saran kami hubungi dan konsultasikan kembali kepada dokter Anda bila Anda ingin mengkonsumsi Ketoconazole dalam keadaan hamil atau menyusui.
Interaksi Ketoconazole
Obat ketoconazole dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, seperti:
- Digoxin
- Rifampicin
- Pil KB
- Isoniazid
- Phenytoin
- Simvastatin
- Lovastatin
- Midazolam
- Triazolam
- Ergotamine
- Antasida dengan kandungan magnesium hidrosikda
- PPI (Proton pump inhibitors)
- Obat antagonist muskarinik
- Cisapride
- Terbinafine
- Sukralfat
Peringatan
- Walaupun ibu hamil masih dapat mengonsumsi ini namun dalam kategori C, obat ini tidak direkomendasikan untuk ibu yang sedang dalam proses menyusui
- Tidak direkomendasikan untuk penderita yang sudah memiliki gangguan fungsi hati untuk mengonsumsi obat ini karena bisa memperburuk keadaan.
- Hindari meminum alkohol berbarengan dengan Ketoconazole karena bisa memperburuk fungsi hati.
- Beritahu dokter bila Anda sedang mengonsumsi antibiotik, anti-kejang atau antivirus serta obat obatan lain karena dapat menurunkan potensi dan bioavailabilitas Ketoconazole.
- Penting bagi penderita untuk tahu bahwa pengobatan penyakit karena jamur menggunakan Ketoconazole memang membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga harus diselesaikan regimen pengobatan agar tidak terjadi re-infeksi atau infeksi jamur berulang saat pengobatan.
Overdosis
Jika dicurigai terdapat gejala overdosis ketoconazole, segera cari bantuan medis. Diperlukan penanganan segera setelah mengkonsumsi obat ini.