Hipertensi adalah kontributor utama beban penyakit global, yang sangat sering ditemukan pada orang-orang dengan usia lanjut. Menurut perkiraan, Hipertensi telah menyebabkan 7,1 juta kematian dini pada tahun 2002 dan merupakan masalah yang terus meningkat di seluruh dunia.Hipertensi adalah faktor risiko yang sangat erat pengaruhnya dalam menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular, dan sering dikombinasikan dengan faktor risiko lain seperti merokok, obesitas, dan aktivitas fisik. Obat antihipertensi dikenal dapat mencegah komplikasi jantung. Menurunkan risiko stroke hingga 40% pada seseorang yang mengalami penurunan tekanan darah diastolik jangka panjang 5-6 mmHg.
Pengobatan hipertensi bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi penyakit jantung jangka panjang, dan melibatkan modifikasi gaya hidup, terapi obat antihipertensi, dan pengobatan kondisi lainnya yang dapat memperparah kondisi hipertensi.
Obat antihipertensi terdiri dari 5 kelas utama (diuretik, calcium channel blockers, β-blocker, penghambat enzim pengonversi angiotensin [ACE], dan blocker reseptor angiotensin) semuanya efektif dalam menurunkan tekanan darah, sehingga pilihan obat dapat diatur oleh karakteristik pasien (profil risiko, penyakit penyerta), tolerabilitas obat, biaya obat, dan meningkatnya kesadaran akan kebutuhan terapi kombinasi untuk mencapai tekanan darah yang diinginkan.
Mengenai Lercanidipine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Calcium channel blockers
Apa itu Lercanidipine?
Lercanidipine termasuk dalam kelompok obat-obatan yang disebut calcium channel blockers yang menghalangi masuknya kalsium ke dalam sel-sel otot jantung dan pembuluh darah yang membawa darah menjauh dari jantung (arteri). Masuknya kalsium ke dalam sel-sel ini yang menyebabkan jantung berkontraksi dan pembuluh darah menyempit.
Dengan memblokir masuknya kalsium, calcium channel blockers dapat mengurangi kontraksi jantung dan melebarkan (memperlebar) arteri, sehingga menyebabkan tekanan darah berkurang. Lercanidipine diresepkan untuk Anda untuk mengobati tekanan darah tinggi atau suatu kondisi yang juga dikenal sebagai hipertensi.
Siapa yang tidak bisa minum Lercanidipine?
Lercanidipine dapat dikonsumsi oleh orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Tetapi Lercanidipine tidak cocok digunakan untuk beberapa kalangan tertentu seperti:
- Pernah mengalami reaksi alergi terhadap lercanidipine atau obat lain di masa lalu
- Sedang mencoba untuk hamil, sedang hamil atau Anda sedang menyusui
- Memiliki penyakit hati atau ginjal
- Menderita penyakit jantung atau baru saja mengalami serangan jantung
Bagaimana dosis dan cara penggunaan obat Lercanidipine?
Selalu gunakan lercanidipine persis sesuai dengan arahan dokter Anda. Lercanidipine tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 10mg dan 20mg. Bahan lain yang terkandung di dalam obat ini meliputi:
- Lactose monohydrate
- Microcrystalline cellulose
- Sodium starch glycolate
- Povidone K30
- Magnesium stearate
- Film coating
- Hypromellose
- Talc
- Titanium dioxide (E171)
- Macrogol 6000
- Ferric oxide (E172)
Biasanya Lercanidipine digunakan sekali sehari. Anda dapat minum lercanidipine kapan saja, tetapi usahakan untuk menggunakan obat ini pada waktu yang sama setiap hari, Dosis awal penggunaan Lercanidipine adalah 10mg sekali sehari. Jika dosis ini tidak bekerja dengan cukup baik (tekanan darah Anda tetap terlalu tinggi), Anda mungkin perlu meningkatkan dosis Anda menjadi 20mg sekali sehari. Peningkatan dosis akan dilakukan dengan arahan dari dokter.
Minum lercanidipine pada saat perut kosong, setidaknya 15 menit sebelum makan. Karena makanan berlemak dapat meningkatkan jumlah lercanidipine yang diserap tubuh Anda dan membuat Anda mengalami efek samping yang lebih berat. Telan tablet Lercanidipine seluruhnya dengan segelas air.
Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Lercanidipine?
Seperti semua obat-obatan, lercanidipine dapat menyebabkan efek samping, walaupun tidak semua orang mendapatkannya. Efek samping sering membaik ketika tubuh Anda terbiasa dengan obat tersebut. Efek samping yang paling sering terjadi akibat penggunaan Lercanidipine adalah:
- Sakit kepala
- Pusing
- Wajah memerah
- Detak jantung berdebar
- Pergelangan kaki bengkak
- Efek samping yang serius
Efek samping yang serius dari penggunaan Lercanidipine jarang terjadi. Efek sampingnya meliputi nyeri dada. Jika hal ini terjadi, Anda perlu periksa ke dokter. karena nyeri dada kemungkinan bisa menjadi pertanda terjadinya serangan jantung. Selain itu efek samping lainnya yang dapat terjadi adalah Reaksi alergi yang serius. Segera pergi ke dokter atau unit gawat darurat jika Anda mengalami reaksi alergi seperti bibir membengkak, gatal-gatal dan lain- lain. Lercanidipine biasanya tidak dianjurkan pada kehamilan atau saat menyusui.
Jika Anda mencoba untuk hamil atau sudah hamil, bicarakan dengan dokter Anda tentang manfaat dan kemungkinan bahaya mengonsumsi lercanidipine. Daftar efek samping di atas, bukanlah daftar efek samping lengkap yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat ini. Untuk informasi lengkap mengenai efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan obat ini, periksa pada label informasi yang tertera pada kemasan, atau konsultasikan dengan dokter Anda.
Apakah Lercanidipine aman dikonsumsi bersama dengan obat-obatan lain?
Jika Anda minum obat lain yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, seperti ramipril atau lisinopril, bersamaan dengan lercanidipine, kombinasi ini kadang-kadang dapat menurunkan tekanan darah Anda terlalu banyak sehingga menyebabkan Anda mengalami hipotensi. Hipotensi dapat menyebabkan Anda merasa pusing atau bahkan pingsan. Jika hal ini terus terjadi pada Anda, beri tahu dokter Anda karena Anda mungkin membutuhkan penyesuaian dosis. Beberapa obat-obatan dapat mengganggu cara kerja Lercanidipine. Lercanidipine juga dapat mengganggu cara beberapa obat lain bekerja. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan Lercanidipine jika Anda mengonsumsi obat-obatan seperti:
- Aminofilin atau teofilin (obat untuk memudahkan pernapasan)
- Itrakonazol antijamur
- Eritromisin antibiotik
- Digoxin, obat jantung
- Obat-obatan untuk mengobati HIV
- Obat epilepsi carbamazepine, fenitoin, fenobarbital (fenobarbiton) atau primidon
- Ciclosporin, obat untuk menghentikan sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan
Beri tahu dokter Anda mengenai semua pengobatan yang Anda gunakan termasuk obat dengan resep dokter dan obat-obatan bebas yang Anda gunakan seperti vitamin, mineral, produk herbal, dan suplemen. Jangan mulai menggunakan obat baru tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda terlebih dahulu.