Antibiotik dapat dikatakan sebagai perusak kehidupan, atau dapat disebut juga suatu zat kimiawi yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan, dalam larutan encer, untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lainnya.
Berdasarkan mekanisme kerjanya Antibiotik dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu, mengganggu metabolisme sel mikroba, menghambat sintesis dinding mikroba, mengganggu permeabilitas membran sel mikroba, menghambat sintesis protein sel mikroba, dan menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba. Khuusnya pada artikel ini akan membahas salah satu obat dari golongan fluorokuinolon yang berfungsi untuk menghambat atau merusak asam nukleat sel mikroba yaitu obat Levofloxacin. Berikut penjelasannya di artikel berikut ini...
Mengenai Levofloxacin
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet, obat tetes mata, dan suntik
Kandungan:
Antibiotik quinolone
Manfaat Levofloxacin
Levofloxacin merupakan antibiotik golongan fluorokuinolon yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih, pneumonia, bronchitis, sinusitis, infeksi kulit, jaringan lunak, dan infeksi prostat.
Selain itu, levofloxacin juga dapat digunakan untuk mengatasi plak pneumonic dan septicemic.
Berapa dosis penggunaan obat Levofloxacin?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Levofloxacin merupakan salah satu antibiotik golongan fluorokuinolon. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, larutan oral, dan injeksi. Berikut sediaan obat Levofloxacin, tablet: 250 mg, 500 mg, 750 mg, Larutan oral (syrup): 25 mg/mL dan Injeksi: 250 mg/50 mL, 500 mg/100 mL, 750 mg/150 mL. Untuk pemberian dosis obat, dapat diberikan berdasarkan penyakit yang mendasarinya, sebagai berikut:
- Infeksi pneumonia yang didapat dari masyarakat community-acquired pneumonia atau CAP : 500 mg sekali sehari selama 7-14 hari (Peroral atau intravena)
- Eksaserbasi akut pada bronkitis kronik : 500 mg sekali sehari selama >7 hari (peroral atau intravena)
- Infeksi sinusitis akut : 500 mg sekali sehari selama 10-14 hari (diberikan secara oral atau intravena)
- Infeksi kandung kemih : 250 mg selama 7-10 hari (selama 3 hari untuk infeksi tanpa komplikasi), prostatitis kronik 500 mg sekali selama 28 hari (Peroral atau intravena).
- Infeksi kulit dan jaringan lunak : Infeksi kulit ringan 500 mg sekali sehari selama 7-10 hari (Peroral atau intravena); Infeksi kulit berat : 750 mg sekali sehari selama 7-10 hari (Peroral atau intravena).
Apa saja efek samping dari penggunaan obat Levofloxacin?
Sama seperti obat-obatan lainnya yang dapat menimbulkan efek samping. Levofloxacin juga dapat menimbulkan efek samping yang bersifat ringan sampai sedang. Namun, efek samping serius kadang terjadi. Efek samping obat ini yang sering terjadi adalah gangguan pada saluran cerna dan susunan saraf pusat.
Manifestasi pada saluran cerna biasanya berupa mual dan hilangnya nafsu makan, merupakan efek samping yang paling sering dijumpai saat mengkonsumsi obat ini. Sedangkan efek samping pada susunan saraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit kepala, vertigo dan insomnia.
Namun efek samping yang lebih berat dapat berupa reaksi psikotik, halusinasi, depresi dan kejang, meskipun jarang terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung mengalami efek samping susunan saraf ini.
Jika terdapat tanda dan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan diatas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Interaksi Levofloxacin
- Menimbulkan efek gangguan irama jantung jika digunakan dengan quinidine , procainamide amiodarone atau fluoxetine.
- Menurunkan penyerapan obat dalam tubuh jika digunakan dengan obat antasida yang mengandung magnesium (Mg) atau aluminium (Al), atau suplemen dengan kandungan seng (Zn), kalsium (Ca), magnesium (Mg), serta besi (Fe).
- Meningkatkan risiko kelainan tendon apabila digunakan dengan kortikosteroid.
- Meningkatkan risiko penggumpalan darah apabila digunakan dengan obat golongan warfarin.
- Apabila digunakan bersamaan dengan NSAIDs dapat meningkatkan risiko kejang dan gangguan saraf.
Perhatian
- Hindari penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui karena dapat menumbulkan kerusakan pada janin.
- Jangan menggunakan obat ini jika Anda memiliki alergi terhdapap obat Levofloxacin atau golongan fluoroquinolon lainnya.
- Hati-hati pemberian Levofolxacin pada pasien dengan penyakit hati atau gangguan pada fungsi hati.
- Waspadai penggunaan obat ini bagi mereka yang pernah mengalami tendonitis atau masalah pada tendon.
- Karena dapat mengganggu konsentrasi, maka berhati-hatilah mengkonsumsi obat ini saat sedang mengemudi atau aktivitas berat lainnya.
- Harap berhati-hati bagi penderita diabetes, gangguan ginjal, gangguan mental, epilepsi atau kondisi lainnya yang menyebabkan kejang, gangguan jantung, atau kondisi lainnya yang menyebabkan otot menjadi lemas.
Saat mengkonsumsi obat ini sebaiknya ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan obat Levofloxacin sebelum mulai menggunakannya. Obat ini umumnya dapat digunakan sebelum atau sesudah makan.
Konsumsilah dan habiskanlah obat sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan oleh dokter, jangan menambah atau mengurangi dosis obat tanpa saran dan anjuran dari dokter.
Jika setelah menghabiskan semua obat dan gejala tidak membaik, konsultasikan kembali ke dokter. Semoga bermanfaat.