Lodia Tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati diare akut nonspesifik, diare ringan, sindrom iritasi usus, atau diare kronis akibat reseksi usus. Obat diare ini diproduksi oleh Sanbe Farma dengan kadar 2 mg per tablet. Lodia Tablet mengandung Loperamide, obat yang termasuk golongan agonis opioid reseptor yang mekanisme kerjanya mengurangi aktivitas pleksus myenteric usus besar sehingga memperlambat ritme kontraksi usus.
Mengenai Lodia Tablet
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Lodia dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Dos 6 x 10 filcotab 2 mg
Kandungan
Tiap kemasan obat Lodia mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Loperamide HCl setara loperamide 2 mg / filcotab
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Loperamide adalah obat yang digunakan sebagai obat diare akut. Pengobatan ini hanya bersifat simptomatik sebagai pengobatan tambahan pada terapi rehidrasi. Loperamide merupakan agonis opioid reseptor yang mekanisme kerjanya mirip dengan morfin yaitu mengurangi aktivitas pleksus myenteric usus besar sehingga memperlambat ritme kontraksi usus. hal ini menyebabkan zat-zat tinggal lebih lama dalam usus, menyediakan waktu lebih banyak untuk menyerap air keluar dari kotoran sehingga kotoran menjadi lebih padat.
Manfaat Lodia Tablet
Berikut ini adalah beberapa kegunaan Lodia (loperamide) :
- Kegunaan Lodia (loperamide) adalah untuk mengobati beberapa jenis diare/mencret seperti diare akut nonspesifik, diare ringan, sindrom iritasi usus, diare kronis akibat reseksi usus, dan diare kronis sekunder untuk penyakit radang usus.
- Lodia obat yang digunakan untuk mengurangi jumlah tinja pada orang yang memiliki ileostomy (re-routing usus melalui lubang bedah di perut).
Kontraindikasi
- Jangan digunakan jika anda mempunyai riwayat alergi terhadap obat ini.
- Tidak boleh digunakan sebagai terapi utama pada pasien dengan disentri akut ditandai dengan darah dalam tinja dan demam tinggi, ulcerative colitis akut, enterocolitis bakteri yang disebabkan oleh organisme yang dapat menembus dinding usus termasuk Salmonella, Shigella, dan Campylobacter, dan pada pasien dengan kolitis pseudomembran yang terkait dengan penggunaan antibiotik spektrum luas.
- Tidak digunakan untuk pengobatan infeksi C. difficile, karena meningkatkan resiko retensi racun dan pengendapan megakolon toksik.
- Jangan digunakan pada kondisi di mana penghambatan peristaltik harus dihindari atau terjadi kejang perut.
- Lodia obat diare dikontraindikasikan pada anak-anak di bawah 3 tahun, sakit sistemik, kekurangan gizi, dan dehidrasi.
Dosis Lodia Tablet
Lodia (loperamide) diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dosis lazim 6 - 8 mg sehari. Dosis maksimal : 16 mg / hari.
- Diare akut (dewasa) : dosis awal 4 mg, ditambah 2 mg setiap habis buang air besar. Obat digunakan selama maksimal 5 hari.
- Diare kronik pada dewasa : dosis awal 4 - 8 mg, ditambah 2 mg setiap buang air besar. Dosis maksimal : 16 mg / hari.
- Anak usia 4 - 8 tahun : 1 mg 3 - 4 x sehari. Pengobatan maksimal 3 hari.
- Anak usia 9 - 12 tahun : 2 mg 4 x sehari. Pengobatan maksimal 5 hari.
- Pengobatan harus dihentikan jika diare tidak sembuh selama 48 jam.
Efek samping Lodia Tablet
Secara umum Obat diare ini bisa ditoleransi dengan baik. Berikut adalah beberapa efek samping lodia (loperamide) yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang umum termasuk sembelit, kram perut, pusing, kantuk, mual, muntah, dan mulut kering.
- Efek samping yang jarang tetapi lebih serius meliputi : megakolon toksik, ileus paralitik, angioedema, anafilaksis / reaksi alergi, nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, eritema multiforme, dan retensi urin.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi dengan obat-obat lain :
- Lodia (loperamide) meningkatkan konsentrasi desmopresin oral dalam plasma.
- Loperamide adalah substrat P-glikoprotein, oleh karena itu konsentrasinya akan meningkat bila diberikan bersamaan dengan inhibitor P-Glycoprotein (quinidine, ritonavir, dan ketoconazole).
- Konsentrasi saquinavir dapat menurun hingga setengah ketika diberikan bersamaan dengan lodia (loperamide).
- Resiko sembelit meningkat jika diberikan bersamaan dengan obat antimotility lain seperti obat-obat golongan opioid, anti histamin, anti psikotik dan antikolinergik.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien jika menggunakan obat lodia (loperamide) adalah sebagai berikut :
- Minum banyak cairan selama menggunakan obat diare ini.
- Dapatkan bantuan medis jika anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti : gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Kadang dibutuhkan waktu 48 jam sebelum diare berkurang. Tetap gunakan obat ini seperti yang dianjurkan. Hubungi dokter jika diare tidak hilang setelah 10 hari.
- Lodia (loperamide) dapat menimbulkan kelelahan, mengantuk, atau pusing. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien yang menderita gangguan hati.
- Loperamide ikut keluar bersama air susu ibu (ASI), tidak dianjurkan menggunakan Lodia untuk ibu menyusui.
Penggunaan Obat Lodia untuk ibu hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan loperamide kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Penelitian pada hewan telah ditemukan efek buruk obat ini terhadap janin. Hal ini harus menjadi perhatian jika ingin menggunakan obat ini untuk wanita hamil. Karena penelitian klinis pada manusia belum dilakukan sebaiknya penggunaan obat diare Lodia (loperamide) oleh ibu hamil hanya jika sangat dibutuhkan dan manfaatnya dapat dipastikan lebih besar dari resiko yang mungkin terjadi.
Ringkasan hal-hal penting terkait obat Lodia Tablet
- Selama penggunaan obat pasien diare juga harus minum banyak cairan.
- Jika mengalami reaksi alergi obat diare ini, segera hentikan pemakaian obat. Tanda-tanda reaksi alergi seperti : gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Obat diare ini menyebabkan kantuk atau pusing. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien yang menderita gangguan hati.
- Buang semua sisa obat yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat diare ini sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
Artikel Terkait
- Agar Tak Tertukar, Pahami Perbedaan Diare Akut dan Diare Kronis
- 8 Fungsi Usus Besar: Sekum, Kolon, dan Rektum
- Menentukan Obat Diare untuk Anak secara Tepat
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Lodia Tablet 2 mg harus sesuai dengan yang dianjurkan.