Methylparaben adalah salah satu jenis paraben yang paling sering digunakan pada produk kosmetik. Zat ini digunakan sebagai pengawet untuk membantu mencegah timbulnya jamur dan bakteri serta menjaga kualitas produk.
Paraben sendiri merupakan bahan kimia buatan manusia yang digunakan dalam jumlah kecil pada kosmetik, farmasi, makanan, hingga minuman. Maka itu, zat ini bisa masuk ke dalam tubuh melalui banyak cara, bisa dengan ditelan (dari obat), dimakan (dari makanan), atau diserap melalui kulit (dari produk kecantikan).
Satu produk mungkin saja mengandung lebih dari 1 jenis paraben, bisa berupa methylparaben, ethylparaben, propylparaben, atau butylparaben. Secara alami, methylparaben dapat ditemukan dalam buah-buahan seperti blueberry.
Mengenai Methylparaben
Golongan
-
Kemasan
-
Kandungan
Methylparaben
Manfaat Methylparaben
Methylparaben memiliki sifat antimikroba yang mampu mencegah pembusukan makanan. Karena itulah, zat ini sering ditambahkan (meski dalam jumlah kecil) ke dalam produk agar bisa bertahan lama dalam kondisi baik.
Berbagai manfaat methylparaben adalah sebagai berikut:
- Mencegah timbulnya jamur dan bakteri pada produk
- Menjaga kualitas produk
Methylparaben dapat ditemukan pada produk kosmetik seperti makeup, perawatan rambut, pelembap, dan beberapa deodoran. Untuk mengetahui ada atau tidaknya zat ini pada produk Anda, baca komposisi dan kandungan yang tertera pada label kemasan.
Kontraindikasi
Produk mengandung methylparaben tidak boleh digunakan oleh orang-orang dengan kondisi berikut:
- Kulit sensitif
- Alergi terhadap paraben
- Kulit eksim
Efek samping Methylparaben
Kandungan methylparaben dapat masuk ke dalam tubuh melalui banyak cara. Bisa dengan ditelan (dari obat), dimakan (dari makanan), atau diserap melalui kulit (dari produk kecantikan).
Setelah itu, methylparaben akan dihidrolisis menjadi asam para-hidroksibenzoat dan dimetabolisme dengan cepat sampai keluar lewat urine. Tidak ada bukti bahwa paraben akan terakumulasi dalam tubuh, sehingga FDA di Amerika Serikat (setara Badan POM di Indonesia) menganggap paraben sebagai zat yang aman.
Methylparaben tampaknya tidak menyebabkan iritasi saat digunakan secara topikal (oles). Meski begitu, tetap waspadai risiko efek samping methylparaben yang mungkin terjadi berupa reaksi alergi atau dermatitis kontak, seperti:
- Gatal
- Timbul benjolan
- Kulit kering dan bersisik
- Bengkak
- Nyeri saat ditekan
- Kulit panas seperti terbakar
Pernyataan bahwa methylparaben dapat menyebabkan kanker payudara adalah tidak benar. Bahkan, Environmental Working Group (EWG) mencantumkan risiko methylparaben terhadap kanker dan racun reproduksi adalah 0%.
Hentikan penggunaan produk jika efek samping terus terjadi bahkan memburuk. Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Methylparaben
Dalam berbagai produk kosmetik, kandungan paraben di dalamnya umumnya sangat rendah, yaitu hanya sekitar 1% atau bahkan biasanya hanya 0,01-0,3%. Hal ini bisa dilihat dari letak paraben dalam komposisi suatu produk, biasanya ada di bagian bawah ingredients list.
Interaksi Methylparaben
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan kepada dokter sebelum menggunakan obat atau produk jenis apa pun.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan produk mengandung methylparaben adalah sebagai berikut:
- Pastikan untuk selalu cek KLIK (kemasan, label, izin, dan kedaluwarsa) setiap produk sebelum membeli atau menggunakannya.
- Pastikan produk yang Anda punya memiliki Nomor Izin Edar (NIE) dan terdaftar dalam web resmi BPOM. Hal ini menjadi tanda bahwa produk tersebut mengantongi izin resmi, sudah teruji, dan dijamin aman oleh BPOM.
- Sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan produk kecantikan apa pun saat hamil atau menyusui.
Artikel terkait: