Minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah salah satu jenis minyak esensial terbaik yang berasal dari pohon Eucalyptus (Eucalyptus globulus) asal Australia yang tumbuh dengan cepat dan biasa digunakan dalam pengobatan tradisional di China, India, Yunani, bahkan Eropa.
Minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil banyak digunakan untuk berbagai hal terutama dalam membantu memberikan rasa hangat di tubuh serta mengurangi gejala batuk, pilek, dan hidung tersumbat. Produk minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil juga dapat memberikan aroma menenangkan pada ruangan.
Mengenai Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)
Golongan
Produk konsumen
Kemasan
- Aromaterapi
- Topikal: salep, krim
- Minyak urut
- Spray disinfektan
Kandungan
- Eucalyptol
- Flavonoid
- Tanin
Cara mengolah minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah dengan menyuling daun Eukaliptus dengan uap demi mendapatkan ekstrak minyaknya berupa cairan tidak berwarna tetapi memiliki ciri aroma kayu yang kuat dan manis serta mengandung senyawa eucalyptol. Daun Eukaliptus sendiri mengandung antioksidan flavonoid dan tanin yang dapat membantu mengurangi peradangan (anti inflamasi).
Minyak kayu putih umumnya tersedia dalam bentuk minyak kayu putih aromaterapi, spray, maupun bentuk topikal lain seperti krim, salep, dan minyak urut.
Beberapa merk produk yang mengandung minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah Minyak Kayu Putih Lang, Minyak Angin Kapak, GPU Cream, Baljitot Minyak Gosok, Balsem Telon Tresnojoyo, Vicks Vaporub, dan Eagle Eucalyptus.
Manfaat Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)
Manfaat minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) biasa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, di antaranya:
- Menghangatkan tubuh
- Mengurangi gejala batuk, pilek, hidung tersumbat
- Melegakan saluran pernapasan pada asma dan bronkitis
- Meredakan pegal linu dan nyeri sendi
- Mengurangi efek keseleo dan memar
- Memperlancar peredaran darah
- Mengurangi rasa gatal pada kulit
- Mengobati infeksi jamur dan luka
- Sebagai obat pereda nyeri punggung
- Meredakan gejala sakit perut ataupun sakit kepala
Selain itu, minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) yang memiliki sifat anti inflamasi, analgesik, dan antimikroba yang juga diperkirakan efektif dalam membunuh kuman, jamur, virus dan bakteri, mengusir nyamuk dan serangga, serta mengatasi masalah gangguan pencernaan dan pernapasan, hingga membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Tetapi hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mendukung penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) dan masih dibutuhkan penelitian mendalam terkait keefektifan dan manfaat eucalyptus oil.
Dosis Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)
Aturan penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) pada masing-masing orang bisa berbeda. Hal tersebut bisa bergantung dari usia, kondisi kesehatan, dan kebutuhan tiap orang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan komposisi produk dan mengetahui keaslian produk serta selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan.
Penggunaan minyak kayu putih atau Eucalyptus essential oil sendiri tergolong aman digunakan pada kulit selama minyak telah diencerkan dengan minyak pembawa seperti minyak zaitun (Olive Oil). Pengenceran bisa dilakukan di antara 1-5% minyak kayu putih dengan 95-99% minyak pembawa, atau 1-5 tetes minyak kayu putih dalam 1 ons minyak pembawa.
Perlu diketahui bahwa penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan ibu menyusui. Anak anak pun umumnya lebih sensitif terhadap minyak esensial, termasuk minyak kayu putih sehingga penggunaannya harus hati-hati.
Jika memiliki pertanyaan terkait penggunaan minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil yang aman terutama untuk anak anak, ibu hamil, maupun ibu menyusui mungkin bisa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.
Efek samping Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)
Meski penggunaan Eucalyptus umumnya aman digunakan, tetapi minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil mungkin saja menimbulkan sejumlah efek samping yang perlu diperhatikan, seperti menyebabkan iritasi dan sensasi terbakar pada kulit.
Efek samping lain penggunaan minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah:
- Diare
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sulit bernapas, batuk, sesak nafas, sulit menelan
Untuk menghindari risiko efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil, bisa dilakukan tes alergi terlebih dahulu. Jika tidak ada reaksi alergi dalam waktu 24 jam, maka produk minyak kayu putih tersebut aman digunakan. Meskipun begitu, risiko alergi mungkin saja bisa terjadi di kemudian hari.
Minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) juga tidak aman dikonsumsi secara oral sehingga tidak disarankan karena dapat menimbulkan keracunan. Tanda tanda keracunan minyak kayu putih meliputi pusing, perasaan tercekik, dan pupil mata mengecil. Maka dari itu, silakan ikuti petunjuk pemakaian dan sesuaikan dengan indikasi penggunaan.
Interaksi Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)
Potensi interaksi obat dapat terjadi ketika minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) digunakan secara bersamaan dengan obat lain sehingga manfaat minyak kayu putih tidak dapat dimaksimalkan dengan baik atau justru menimbulkan racun yang berbahaya bagi tubuh.
Penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) dapat memengaruhi organ hati (liver) serta kadar gula darah. Beberapa obat yang dapat menimbulkan interaksi dengan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) antara lain:
- Aminopyrine
- Amphetamine
- Pentobarbital
- Obat diabetes: Insulin, Glyburide, Glimepiride, Tolbutamide, Chlorpropamide
Selain daftar obat di atas, masih ada dimungkinankan adanya obat lain yang juga dapat berinteraksi dengan Eucalyptus, tetapi belum tercantum karena masih dalam proses penelitian.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang dikonsumsi (terutama obat diabetes) dan beritahukan kepada dokter sehingga risiko interaksi obat selama menggunakan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) dapat dicegah.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah:
- Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan minyak kayu putih
- Minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) dapat memengaruhi kadar gula darah sehingga pemantauan cek kadar gula darah harus rutin dilakukan
- Hentikan penggunaan Eucalyptus setidaknya dua minggu sebelum menjalani operasi atau tindakan pembedahan
- Hindari penggunaan minyak kayu putih pada orang yang memiliki alergi terhadap eucalyptus, tea tree oil ataupun essential oil lainnya
- Penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) harus digunakan secara hati hati pada anak anak
- Ibu hamil dan ibu menyusui tidak boleh menggunakan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) karena belum terbukti keamanannya
Artikel terkait: