Naftifine HCl adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi jamur kulit seperti kurap, kutu air, dan gatal selangkangan (tinea cruris). Naftifine termasuk obat antijamur yang mampu mencegah pertumbuhan jamur pada kulit. Tersedia dalam bentuk krim dan gel yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Mengenai Naftifine HCl
Golongan
Resep dokter
Kemasan
- Krim
- Gel
Kandungan
Naftifine HCl
Manfaat Naftifine HCl
Kegunaan naftifine HCl dapat membantu mengatasi beragam infeksi jamur kulit yang disebabkan oleh Trichophyton rubrum, seperti:
- Kutu air
- Kurap
- Gatal selangkangan (tinea cruris)
- Panu
Efek samping Naftifine HCl
Sama seperti obat lainnya, naftifine HCl juga dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Berat atau ringannya efek samping tergantung dari usia, dosis penggunaan, sistem imun, dan respon tubuh pasien terhadap pengobatan.
Sejumlah efek samping naftifine HCl yang dapat terjadi meliputi:
- Iritasi
- Kulit kering atau kemerahan
- Gatal di area yang dioleskan obat
- Sensasi panas seperti terbakar
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap naftifine HCl cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika timbul gejala alergi parah (anafilaksis) seperti:
- Ruam
- Pusing parah
- Gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan)
- Kesulitan bernapas
Bila Anda mengalaminya, segera cari bantuan medis terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Naftifine HCl
Dosis naftifine HCl bisa berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung usia, keparahan penyakit, dan respon tubuh pasien terhadap pengobatan.
Sebelum menggunakan obat, pastikan untuk selalu membersihkan area kulit yang terinfeksi dan keringkan. Setelah itu, baru oleskan natifine HCl tipis-tipis ke kulit dan gosok perlahan. Cuci tangan kembali untuk membilas sisa-sisa obat yang menempel di tangan.
Gunakan obat ini 1 x sehari jika Anda menggunakan krim, atau 2 x sehari (pagi dan sore) jika Anda menggunakan natifine HCl berbentuk gel. Lakukan selama 2-4 minggu atau sesuai anjuran dokter.
Ingat, naftifine HCl merupakan obat luar. Jangan gunakan obat di mata, hidung, mulut, atau vagina. Bila terkena, segera basuh dengan air yang banyak.
Teruskan penggunaan obat sesuai anjuran dokter, meskipun gejalanya sudah hilang. Jangan berhenti menggunakan obat secara tiba-tiba. Alih-alih menyembuhkan, tindakan demikian malah bisa memicu kekambuhan infeksi.
Interaksi Naftifine HCl
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan naftifine HCl adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat maupun penyakit tertentu;
- Sampaikan pada dokter bila Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun sebelum menggunakan naftifine HCl;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan naftifine HCl pada ibu hamil atau menyusui;
- Hindari mengoleskan obat di dekat area payudara saat menyusui;
- Hindari membungkus, menutup, atau membalut kulit dengan perban maupun plester tanpa arahan dokter;
- Konsultasikan pada dokter jika tidak ada perbaikan gejala setelah 4 minggu pengobatan.
Artikel terkait: