Neo Protifed adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu (hidung gatal, hidung tersumbat dan bersin-bersin), batuk pilek (selesma) dan rhinitis alergi. Neo Protifed mengandung kombinasi pseudoephedrine (obat amina simpatomimetik, dalam sediaan obat ini bertindak sebagai nasal dekongestan) dan triprolidine (obat alergi golongan antihistamin).
Mengenai Neo Protifed
Pabrik
Graha Farma
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Neo Protifed dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:
- Box 10 x 10 Tablet
Kandungan
Neo Protifed mengandung zat aktif sebagai berikut:
- Triprolidine HCl 2.5 mg
- Pseudoephedrine HCl 60 mg
Mekanisme kerja Neo Protifed
Cara kerja Neo Protifed dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif di dalamnya, yaitu:
1. Pseudoephedrine
Pseudoephedrine adalah obat yang digunakan sebagai nasal dekongestan, stimulan, dan sebagai wakefulness promoting agent. Obat ini termasuk obat simpatomimetik dari kelas phenethylamine dan amfetamin. Obat ini biasanya digunakan dalam bentuk garamnya yaitu pseudoephedrine hydrochloride.
2. Tripolidine
Triprolidine adalah obat golongan antihistamin yang memiliki sifat antikolinergik. Obat ini digunakan untuk mengurangi gejala yang terkait dengan alergi.
Tripolidine sering dikombinasikan dengan obat lain untuk mengurangi gejala flu. Seperti obat antihistamin lainnya, efek samping yang paling umum adalah rasa kantuk.
Manfaat Neo Protifed
Kegunaan Neo Protifed adalah untuk mengobati gangguan pada saluran pernapasan bagian atas, misalnya:
- Rhinitis alergi
- Batuk pilek biasa (common flu)
- Influenza.
Kontraindikasi
Neo Protifed tidak boleh digunakan untuk orang-orang dengan kondisi berikut:
- Memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
- Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti ephedrine, phenylpropanolamine, atau phenylephrine.
- Pasien yang sedang menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah.
- Pasien diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan closed angle galucoma.
Efek samping Neo Protifed
Secara umum, Neo Protifed bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Neo Protifed yang mungkin terjadi:
- Depresi atau eksitasi pada sistem saraf pusat dapat terjadi, kantuk dilaporkan paling sering terjadi.
- Efek samping seperti gangguan tidur dan halusinasi telah dilaporkan terjadi.
- Efek samping umum lainnya misalnya ruam kulit, dengan atau tanpa iritasi, takikardia dan kekeringan pada mulut, hidung dan tenggorokan.
- Penggunaan pseudoephedrine bisa menyebabkan efek samping berupa retensi urin pada pria. Pembesaran prostat bisa menjadi faktor predisposisi yang penting.
Dosis Neo Protifed
Obat Neo Protifed diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Dosis dewasa dan anak usia > 12 tahun: 3 x sehari 1 tablet.
- Dosis anak usia 6-12 tahun: 3 x sehari ½ tablet.
- Dosis anak usia 2-6 tahun: 3 x sehari ¼ tablet.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Neo Protifed harus sesuai dengan yang dianjurkan.
Interaksi Neo Protifed
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Neo Protifed adalah:
- Penggunaan bersamaan dengan agen simpatomimetik lainnya, misalnya dekongestan, antidepresan trisiklik, penekan nafsu makan dan psikostimulan seperti amfetamin atau dengan MAOI yang mengganggu katabolisme amin simpatomimetik, kadang-kadang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.
- Pseudoephedrine dapat membalikkan tindakan hipotensi dari obat-obatan yang mengganggu aktivitas simpatik, termasuk agen bretylium, bethanidine, guanethidine, debrisoquine, methyldopa dan α- dan β-adrenergic-blocking agents.
- Agen antibakteri furazolidon diketahui menyebabkan inhibisi monoamine oxidase terkait dosis. Meskipun tidak ada laporan tentang krisis hipertensi yang disebabkan oleh pemberian bersamaan dengan furazolidone, sebaiknya jangan menggunakannya bersamaan.
- Terjadi peningkatan sedasi jika Triprolidine digunakan bersamaan dengan depresan sistem saraf pusat (misalnya barbiturat, hipnotik, analgesik opioid, anxiolitik, obat penenang dan antipsikotik).
- Terjadi peningkatan efek samping antimuscarinic dengan obat antimuscarinic lainnya (misalnya atropin, TCA dan MAOI).
- Dapat menutupi tanda-tanda ototoxicity yang disebabkan oleh obat golongan aminoglikosida.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Neo Protifed adalah sebagai berikut:
- Jangan melampaui dosis yang dianjurkan.
- Pemakaian Neo Protifed harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Orang-orang yang punya risiko terkena hipertensi atau stroke, misalnya orang yang kelebihan berat badan (obesitas), dan orang usia lanjut, harus hati-hati menggunakan obat ini.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Pasien yang rentan mengalami kecemasan atau panik berlebihan, harus hati-hati menggunakan obat yang mengandung pseudoephedrine karena obat ini berefek stimulan yang umumnya mempunyai efek samping kecemasan dan kepanikan.
- Neo Protifed menyebabkan kantuk. Jangan mengemudikan kendaraan atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
- Tidak dianjurkan untuk anak-anak < 2 tahun, wanita hamil, dan ibu menyusui, kecuali dengan saran dokter.
- Triprolidine dan pseudoephedrine diekskresikan dalam ASI dalam jumlah kecil, namun efeknya pada bayi yang disusui tidak diketahui.
- Hentikan terapi jika anda mengalami kesulitan tidur/insomnia, palpitasi atau pusing.
- Jangan menggunakan Neo Protifed bersamaan dengan minuman yang mengandung alkohol atau obat penenang terpusat lainnya.
- Meskipun pseudoephedrine hampir tidak memiliki efek penekanan pada pasien normotensif, Neo Protifed harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang memakai agen antihipertensi, antidepresan trisiklik atau agen simpatomimetik lainnya, misalnya dekongestan, penekan nafsu makan dan psikostimulan seperti amfetamin.
- Efek dari dosis tunggal pada tekanan darah pasien harus diamati dengan cermat sebelum merekomendasikan perawatan berulang atau tanpa pengawasan.
- Seperti agen simpatomimetik lainnya, Neo Protifed harus digunakan dengan hati-hati pada pasien hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hipertiroid, tekanan intraokular tinggi dan pembesaran prostat.
Penggunaan Neo Protifed untuk ibu hamil
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan Triprolidine dan Pseudoephedrine ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung Triprolidine atau Pseudoephedrine oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Ringkasan hal-hal penting terkait obat Neo Protifed
- Buang semua sisa obat Neo Protifed yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat Neo Protifed sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
Artikel terkait: