Nizoral cream adalah obat anti jamur topikal untuk terapi kandidiasis vagina dan untuk dermatofitosis (jamur yang paling banyak menginfeksi tubuh). Nizoral cream mengandung ketoconazole, obat yang termasuk golongan imidazole sintetik.
Ketoconazole adalah obat anti jamur yang digunakan terutama untuk terapi lokal kandidiasis vagina dan untuk infeksi dermatofitosis. Obat ini termasuk golongan imidazole sintetik.
Seperti semua agen antijamur azole, ketoconazole bekerja terutama dengan menghambat enzim sitokrom P450 14α-demethylase (P45014DM). Enzim ini berperan dalam jalur pembentukan sterol yang digunakan untuk pembentukan dinding sel jamur. Ketoconazole juga merupakan penghambat pembentuk kortisol dan aldosterone pada kelenjar adrenal tetapi potensinya sangat rendah.
Mengenai Nizoral Cream
Pabrik
Janssen cilag
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Nizoral cream dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Tube cream 5 gram
- Tube cream 15 gram
Kandungan
Tiap kemasan nizoral cream mengandung Ketoconazole 2 %
Manfaat Nizoral Cream
Kegunaan dan manfaat Nizoral Cream adalah sebagai obat antijamur topikal untuk mengatasi berbagai kondisi berikut:
- Sebagai obat anti jamur topikal untuk infeksi jamur pada kulit dan selaput mukosa, seperti athlete’s foot, kurap, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), kandidiasis (infeksi jamur atau sariawan), dan tinea versicolor (panu)
- Pengobatan untuk ketombe (dermatitis seboroik pada kulit kepala) dan untuk dermatitis seboroik pada area lain dari tubuh.
Dosis Nizoral Cream
Nizoral cream (ketoconazole) dioleskan pada tempat infeksi 1-2 x sehari setelah mandi. Lama durasi pengobatan tergantung pada jamur penyebabnya
- Infeksi jamur ragi: 2-3 minggu
- Tinea cruris (pada selangkangan, alat kelamin hingga bokong): 2-4 minggu
- Tinea corporis (seluruh tubuh): 3-4 minggu
- Tinea pedis (kaki): 4-6 minggu
- Infeksi panu: 2-3 minggu
Efek samping Nizoral Cream
Beberapa efek samping Nizoral Cream adalah sebagai berikut:
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut.
- Sakit kepala
- Ruam
- Urtikaria (biduran)
- Pruritus (gatal)
- Trombositopenia
- Paresthesia (kesemutan)
- Fotofobia (silau)
- Alopesia (kebotakan)
- Ginekomastia
- Pemanjangan gelombang jantung (QT)
- Peningkatan serum hati
- Oligospermia
Pada Juli 2013, FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM Indonesia) mengeluarkan peringatan bahwa ketoconazole pil dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan masalah kelenjar adrenal. FDA menyarankan untuk tidak menggunakan obat ini sebagai pengobatan lini pertama untuk infeksi jamur apapun. Gunakan obat ini hanya jika terapi antijamur alternatif tidak tersedia atau tidak memberikan hasil yang baik.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan Nizoral Cream adalah sebagai berikut :
- Jangan menggunakan ketoconazole untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif (alergi) pada ketoconazole atau obat golongan imidazole lainnya.
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki gangguan hati berat dan pasien yang sedang diterapi dengan terfenadin atau astemizol.
- Tidak boleh digunakan untuk mengatasi meningitis karena jamur.
- Tidak disarankan untuk kasus kehamilan dengan sindroma Cushing
- Segera hentikan penggunaan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi.
Penggunaan oleh wanita hamil
FDA mengkategorikan ketoconazole kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius jika ingin menggunakan obat ini untuk wanita hamil. Disarankan sediaan oral hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman.
Namun pada sediaan topikal seperti krim, shampoo, busa, dan gel yang diaplikasikan pada kulit, obat ini relatif aman digunakan oleh wanita hamil.