Ini adalah review terhadap obat dengan merk norbactin. Di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan norbactin.
Mengenai Norbactin
Golongan
obat keras (harus dengan resep dokter)
Kemasan
dos 10 tablet
Kandungan
norfloksasin 400 mg
Manfaat norbactin
- norbactin (norfloxacin) digunakan untuk infeksi saluran saluran kemih seperti sistitis yang disebabkan oleh E.coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterococci, dan Klebsiella pneumoniae , gonokokus dan infeksi saluran gastrointestinal yang spesifik disebabkan oleh shigella.
- norbactin (norfloxacin) juga digunakan untuk prostatitis dan gonorrhoea tanpa komplikasi akut.
Efek Samping norbactin
Kebanyakan efek samping norbactin (norfloxacin) bersifat ringan sampai sedang yang akan segera hilang ketika pemberian obat dihentikan. Namun, efek samping serius kadang terjadi.
- Efek samping yang paling umum seperti mual, muntah, diare , tes fungsi hati yang abnormal, dispepsia, konstipasi, flatulen, heartburn, mulut kering, nyeri punggung, hiper hidrosis dan ruam pada kulit.
- norbactin (norfloxacin) juga meningkatkan risiko tendonitis dan tendon pecah , terutama pada pasien > 60 tahun , pasien yang juga menggunakan kortikosteroid , dan pasien dengan transplantasi ginjal , paru-paru , atau jantung.
- norbactin (norfloxacin), seperti fluoroquinolones lain, diketahui juga memicu kejang atau menurunkan ambang kejang, dan dapat menyebabkan efek samping terhadap sistem pusat lainnya.
- Sakit kepala, pusing, dan insomnia juga dilaporkan cukup sering terjadi.
- kejadian yang jauh lebih jarang seperti tremor, psikosis, kecemasan, halusinasi, paranoia, dan percobaan bunuh diri, terutama pada dosis yang lebih tinggi.
- Berbagai efek samping yang sangat jarang namun berpotensi fatal seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, aritmia jantung (torsades des pointes atau perpanjangan QT), pneumonitis alergi, penekanan sumsum tulang, hepatitis atau gagal hati, dan phototoxicity / fotosensitifitas.
- Obat harus dihentikan jika ruam, sakit kuning, atau tanda lain dari hypersentitivity terjadi.
Dosis norbactin
norbactin (norfloxacin) diberikan dengan dosis :
- infeksi saluran kemih tanpa komplikasi : 2 x sehari 200 mg, dengan komplikasi 2 x sehari 400 mg,
- infeksi saluran pencernaan : 2-3 sehari 400 mg,
- gonorrhoeae tanpa komplikasi akut : 2 x sehari 600 mg atau 800 mg dalam dosis tunggal
Interaksi obat
- norbactin (norfloxacin) menghambat kerja enzim pada metabolisme anti koagulan oral seperti warfarin, derivatnya maupun anti koagulan sejenisnya, juga obat-obat seperti theophylline, methylxanthines, tizanidine. Akibatnya kerja obat-obat itu akan meningkat sehingga meningkatkan resiko efek samping.
- Pemberian norbactin (norfloxacin) bersamaan dengan anti inflamasi non steroid (NSAID) akan meningkatkan resiko stimulasi sistem saraf pusat dan menyebabkan kejang.
- norbactin (norfloxacin) juga meningkatkan level siklosporin dalam darah sehingga potensi efek samping akan meningkat.
- Pada penderita diabetes yang menggunakan obat golongan sulfonilurea, pemberian bersamaan dengan norbactin (norfloxacin) beresiko menurunkan kadar glukosa dalam darah secara drastis meskipun kejadiannya relatif jarang.
- resiko otot tendon pecah juga meningkat jika diberikan bersamaan dengan kortikosteroid oral.
- Jika Anda menderita gangguan saraf maka Norbactin dapat memberi gejala seperti tremor, cemas, bingung, bahkan halusinasi.
- Hindari Norbactin jika Anda memiliki gejala nyeri dada atau gangguan pada jantung.
- Hindari juga ketika Anda memiliki gejala diare kronis/parah, dengan nyeri perut, atau BAB darah.
Kontraindikasi
- norbactin (norfloxacin) harus dihindari pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap norbactin (norfloxacin) atau antibiotik golongan kuinolon lainnya,
- jangan memberikan norbactin (norfloxacin) untuk anak-anak, wanita hamil, dan ibu menyusui.
- norbactin (norfloxacin) juga kontra indikasi pada pasien dengan epilepsi atau gangguan kejang lainnya.
- norbactin (norfloxacin) sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan riwayat tendon pecah atau tendinitis dan penderita miasthenia gravis
Perhatian
- hati-hati pemberian norbactin (norfloxacin) pada pasien dengan penyakit hati.
- efektivitas dan keamanan pemakaian pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui belum terbukti.
- Penggunaan Norbactin dapat meningkatkan resiko tendinitis atau tendon pecah setelah terapi beberapa bulan. Resiko semakin meningkat diatas usia 60 tahun dan memiliki sejarah penyakit ginjal, jantung, atau transplantasi paru.
Toleransi terhadap kehamilan
penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan norfloksasina (norfloxacin) memberikan efek buruk pada janin. Tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia , tetapi jika manfaat potensial terhadap ibu lebih besar daripada risiko pada janin maka obat ini bisa diberikan.