Menderita punggung kronis tentunya bukan menjadi hal yang diinginkan semua orang. Selain merasakan sakit pada tubuh, maka terasa sakit tersebut juga dapat mengganggu aktivitas keseharian.
Bagi penderita yang mengalami penyakit punggung kronis tidak boleh membiarkan rasa sakit terus menerus Anda rasakan. Karena memang Anda harus segera menanganinya dengan menghubungi dokter secepatnya.
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health
Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).
Permasalahan pada penyakit punggung kronis disebabkan karena adanya kerusakan pada bagian jaringan tulang belakang, bagian dasar leher sampai dengan bagian tulang ekor.
Pada biasanya, kerusakan pada punggung kronis disertai juga dengan penurunan berat badan, mengalami kesemutan pada kedua kaki maupun yang lainnya.Nyeri punggung kronis juga bisa bersumber karena 8 aktivitas yang Anda lakukan seperti berikut ini:
Ketegangan otot karena terlalu stres
Pikiran yang stres dapat menimbulkan ketegangan pada bagian otot, khususnya pada bagian otot punggung. Semakin pikiran Anda mengalami stres, maka akan menjadikan otot fisik mengalami lemah, sehingga hal ini dapat memicu timbulnya nyeri pada bagian otot punggung. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya Anda menjauhkan diri dari pikiran yang stres.
Melakukan olahraga yang terlalu keras
Melakukan olahraga yang terlalu keras, misalnya seperti mengangkat besi yang berat dapat menimbulkan otot mengalami kejang. Jika hal ini secara terus menerus Anda lakukan, maka bisa menyebabkan tendon dan otot mengalami robek, khususnya pada bagian punggung bawah.
Oleh karena itu, penyebab nyeri punggung kronis dapat bersumber dari olahraga berat yang Anda lakukan tersebut.
Kecelakaan yang menimbulkan tulang belakang patah
Mengalami kecelakaan hingga menimbulkan tulang belakang mengalami patah juga bisa menyebabkan rasa nyeri pada bagian tulang punggung. Kecelakaan tersebut bisa karena kecelakaan mobil, kecelakaan motor, kecelakaan saat berolahraga maupun kecelakaan saat bekerja.
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Terlalu bekerja dengan keras
Kondisi otot yang terlalu tegang dapat dikarenakan terlalu keras dalam bekerja. Misalnya seperti menjadi kuli bangunan, tukang batu, maupun pekerjaan lain yang membutuhkan fisik. Hal ini juga menjadi penyebab nyeri punggung kronis.
Meskipun ketegangan otot bersifat ringan, namun jika tidak segera ditangani, tentunya akan memberikan dampak yang lebih buruk lagi bagi kesehatan.
Adanya tonjolan disk
Adanya tonjolan disk bisa menimbulkan rasa nyeri pada bagian punggung. Ada banyak macam tonjolan disk yang cukuplah klasik. Akan tetapi permasalahan seperti hal ini sudah sangat umum terjadi dan bisa diobati menggunakan berbagai cara, termasuk penggunaan salep atau obat-obatan.
Mengalami trauma yang cukup berat
Trauma yang dirasakan oleh seseorang bisa menjadi penyebab munculnya rasa nyeri pada bagian punggung. Salah satunya yaitu menyebabkan nyeri diskogenik yang disebabkan karena tonjolan disk. Apabila penderita mengalami diskogenik, maka penderita akan mengalami rasa sakit ketika sedang bergerak.
Nyeri sendi sacroiliac
Nyeri sendi sacroiliac dikelilingi dengan ligamen, sehingga menjadikan sendi dasar bergerak-gerak, karena memang sendi sacroiliac dirancang agar tidak bergerak. Rasa nyeri ini dapat disebabkan bracing otot yang melemah.
Nyeri sendi facet
Nyeri sendi facet bisa terjadi karena adanya peradangan pada bagian sendi facet yang ada di tulang belakang secara aktif.
Meskipun rasa nyeri punggung bisa disembuhkan menggunakan obat-obatan tertentu, ada baiknya juga jika Anda tetap menghubungi dokter jika rasa sakit pada bagian punggung tidak segera sembuh. Selain itu, perhatikan juga hal-hal yang dapat menimbulkan nyeri punggung kronis.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.