Obsessive love disorder (OLD) mengacu pada suatu kondisi di mana Anda menjadi terobsesi dengan satu orang yang Anda cintai.
Anda mungkin merasa perlu untuk melindungi orang yang Anda cintai tersebut secara obsesif, atau bahkan menjadi mengendalikan mereka seolah-olah orang yang Anda cintai tersebut sudah menjadi milik Anda.
Sementara tidak ada klasifikasi medis atau psikologis mengenai obsessive love disorder, kondisi tersebut biasanya sering menyertai jenis penyakit kesehatan mental lainnya. Bicaralah dengan dokter jika Anda berpikir Anda atau orang yang dicintai mungkin memiliki kelainan atau gangguan tersebut.
Pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala sambil mencegah terjadinya komplikasi dalam sebuah hubungan.
Penyebab Obsessive Love Disorder (OLD)
Penyebab pasti dari OLD masih tidak diketahui. Sebaliknya, kondisi tersebut mungkin terkait dengan jenis gangguan kesehatan mental lainnya seperti:
- Kurangnya kasih sayang. Kelompok gangguan ini merujuk pada orang yang memiliki masalah kurangnya kasih sayang, seperti kurangnya empati atau obsesi dari orang lain.
- Gangguan kepribadian .Gangguan kesehatan mental ini ditandai oleh gangguan dengan citra diri ditambah dengan perubahan suasana hati. Gangguan kepribadian ini dapat menyebabkan Anda menjadi sangat marah hingga sangat bahagia dalam hitungan menit atau jam.
- Kecemburuan delusional. Berdasarkan peristiwa atau fakta yang Anda yakini benar, kelainan ini diperlihatkan oleh desakan pada hal-hal yang sudah terbukti salah.
- Erotomania. Gangguan ini merupakan persimpangan antara gangguan cinta delusi dan obsesif. Dengan erotomania, Anda percaya bahwa seseorang yang terkenal atau yang status sosialnya lebih tinggi mencintai Anda.
- Obsessive-compulsive disorder (OCD). Obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah kombinasi dari pikiran obsesif dan kompulsif. Gangguan ini cukup parah untuk mengganggu kehidupan sehari-hari hingga hubungan pribadi Anda.
- Kecemburuan obsessional. Perilaku ini lebih menyerupai OCD dibandingkan dengan kecemburuan delusi. Kecemburuan ini dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari.
Tanda dan gejala Obsessive Love Disorder (OLD)
Gejala obsessive love disorder (OLD) dapat meliputi:
- daya tarik luar biasa pada satu orang
- pikiran obsesif tentang orang yang dicintai tersebut
- memiliki kebutuhan untuk "melindungi" orang yang dicintai
- pikiran dan tindakan posesif
- kecemburuan ekstrem atas interaksi interpersonal lainnya
- tingkat percaya diri yang rendah
Dalam beberapa kasus, gejalanya bisa memburuk di akhir hubungan atau jika orang yang dicintai menolak. Ada tanda-tanda lain dari gangguan tersebut, seperti:
- teks berulang, email, dan panggilan telepon ke orang yang mereka cintai
- kesulitan menjalin pertemanan atau mempertahankan hubungan dengan anggota keluarga karena obsesi terhadap satu orang
- memantau tindakan orang lain
- mengontrol ke mana orang lain pergi dan kegiatan yang mereka lakukan
Cara mencegah terjadinya Obsessive Love Disorder (OLD)
Sampai saat ini masih tidak diketahui secara pasti cara mencegah terjadinya obsessive love disorder (OLD). Namun bila Anda atau orang yang dicintai memiliki kemungkinan gejala gangguan tersebut, Anda harus mengkonsultasikan ke dokter.
Dokter mungkin akan merujuk Anda ke psikiater untuk membantu menentukan apakah Anda benar-benar mengalami obsessive love disorder (OLD).
Cara mengobati Obsessive Love Disorder (OLD)
Diagnosa
Obsessive love disorder (OLD) dapat didiagnosis dengan evaluasi menyeluruh dari psikiater atau spesialis kesehatan mental lainnya. Pertama, dokter atau psikiater akan mewawancarai Anda dengan menanyakan pertanyaan tentang gejala-gejala, serta hubungan Anda.
Dokter juga akan bertanya tentang keluarga dan apakah ada penyakit kesehatan mental yang diketahui.
Diagnosis medis dari dokter mungkin juga diperlukan untuk menyingkirkan penyebab lainnya. Obsessive love disorder (OLD) bersinggungan dengan bentuk-bentuk lain dari gangguan kesehatan mental, karena gangguan tersebut tidak diklasifikasikan pada Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) dari American Psychological Association.
Untuk penyebab yang masih tidak diketahui, OLD biasanya dialami lebih banyak pada wanita daripada pria.
Pengobatan
Rencana pengobatan yang tepat untuk Obsessive love disorder (OLD) tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, seringkali pengobatan melibatkan kombinasi obat dan psikoterapi.
Obat-obatan dapat digunakan untuk menyesuaikan bahan kimia di otak. Pada gilirannya, pengobatan dapat mengurangi gejala Obsessive love disorder (OLD). Dokter juga dapat merekomendasikan salah satu dari obat-obatan berikut:
- Obat anti-kecemasan
- Obat antidepresan
- Obat antipsikotik
- Obat penstabil suasana hati
Mungkin perlu beberapa minggu agar obat tersebut dapat bekerja. Anda mungkin juga perlu mencoba berbagai macam obat hingga Anda menemukan jenis obat yang paling cocok untuk Anda. Bicaralah dengan dokter jika muncul efek samping, seperti:
- Nafsu makan yang berubah
- Mulut kering
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Insomnia
- Hilangnya libido
- Mual
- Pertambahan berat badan
- Gejala yang memburuk
Terapi juga dapat membantu untuk semua bentuk Obsessive love disorder (OLD). Terkadang peran keluarga dapat membantu untuk terlibat dalam sesi terapi, terutama jika Obsessive love disorder (OLD) berasal dari masalah selama masa kanak-kanak.
Tergantung pada tingkat keparahan gangguan dan masalah pribadi, Anda mungkin dapat terlibat dalam terapi per individu atau terapi berkelompok. Opsi terapi dapat meliputi:
- cognitive behavioral therapy
- dialectical behavioral therapy
- terapi bermain (untuk anak-anak)
- terapi bicara
Dok gimana solusinya mengatasi penyakit saya? Saya gay tapi saya hanya bisa mencitai om om berkumis yang berbadan menarik. Tidak semua laki2 saya suka. Gimana cara mengatasi itu dan apa pendapat Dokter mengenai dua sisi yang terjadi di diri saya ini?