PERHATIAN: Kami tidak melayani pengiriman obat Olanzapine. Informasi di bawah ini hanya merupakan ikhtisar mengenai obat Olanzapine.
Obat Olanzapine termasuk salah satu jenis obat yang diberikan pada orang yang mengidap penyakit skizofrenia dan gangguan bipolar. Obat ini diberikan secara khusus dibanding dengan obat haloperidol dan risperidone yang menjadi terapi utama pada skizofrenia. Obat ini dapat memperbaiki kekacauan otak dan menurunkan tingkat halusinasi yang memicu terjadinya gangguan psikologis.
Obat olanzapine secara farmakologi merupakan jenis agen antipsikotik atipikal atau generasi dua. Obat clozapine juga berasal dari agen yang sama seperti olanzapine. Mekanisme kerja dari obat olanzapine adalah dengan berinteraksi dengan reseptor dopamine di dalam otak yang terdiri dari D1 dan D2, dan reseptor lainya seperti serotonin dan histamine.
Saat obat ini dikonsumsi, efek dari olanzapine akan memblokade reaksi dari reseptor serotonin dan reseptor dopamine sehingga akan berpengaruh pada gejala negatif di skizofrenia seperti afek datar, menarik diri, gangguan emosional, tidak mau bergaul, dan gangguan pola pikir stereotip.
Saat obat ini mulai dikonsumsi, butuh waktu selama kurang lebih 24 jam ( waktu paruh obat) untuk dapat direspon oleh tubuh. Kesuksesan dari pemberian obat olanzapine dapat terlihat setelah konsumsi rutin sampai 1 hingga 2 minggu.
Mengenai Obat Olanzapine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Suntik dan tablet
Kandungan:
Antipsikotik
Manfaat Obat Olanzapine
Obat olanzapine banyak digunakan pada penanganan gangguan kejiwaan seperti:
1. Skizofrenia
Penyakit skizofrenia merupakan kasus umum pada dunia ilmu kejiawaan. Ini terjadi akibat terganggunya isi pikiran, waham, halusinasi, dan pengendalian diri. Orang dinyatakan menderita skizofrenia apabila gejala berupa emosional, berhalusinasi mulai dari adanya pendengaran atau penglihatan, serta gangguan untuk mengontrol diri ini berlangsung selama 1 bulan lamanya. Skizofrenia terdiri dari beberapa jenis antara lain:
• Skizofrenia hebefrenik : terjadi pada usia muda dan dewasa, muncul perilaku tidak wajar dan emosional tiba-tiba.
• Skizofrenia katatonik : perilaku sikap yang kaku seperti robot
• Skizofrenia paranoid : pengaruh yang dikendalin atau takut dengan ancaman di luar nalar
• Skizofrenia residual : Adanya sisa gejala skizofrenia selama masa pengobatan
2. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati yang waktu perubahannya cukup cepat dan drastis sehingga sulit dinilai dalam kondisi perasaan apa yang sedang muncul. Gangguan bipoalr terdiri dari episode manik dan depresif. Episode manik yang terjadi adalah suasana hati yang emosional, semangat, energetik, dan marah-marah. Sedangkan episode depresif terjadi dalam bentuk murung, tidak bergairah, sedih, menyesal, putus asa, dan lain-lain.
3. Depresi
Depresi merupakan gangguan hilangnya rasa minat dan penurunan mood yang drastis pada seseorang. Beberapa orang merasakan adanya tingkat depresi yang terjadi. Munculnya depresi dapat terjadi ringan hingga berat sesuai dengan kriteria dan gejala yang dialami. Orang dengan depresi kehilangan minat beraktivitas, nafsu makan menurun, cepat lelah, hilang semangat hidup. Pada tahap berat bahkan dapat berniat ingin bunuh diri.
Efek Samping Obat Olanzapine
Obat olanzapine yang dikonsumsi tentu dapat menimbulkan efek samping mulai ringan hingga berat. Beberapa efek samping yang dapat muncul antara lain:
• Mengantuk
• Nyeri kepala ringan
• Bibir kering
• Nafsu makan meningkan
• Berat badan meningkat
• Nyeri perut
• Kesemutan
• Nadi melemah
Beberapa perhatian khusus yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi obat olanzapine antara lain:
• Obat ini tidak boleh dikonsumsi pada ibu hamil dan menyusui
• Konsumsi obat ini tidak boleh digabungkan dengan obat lainnya
• Anda tidak disarankan untuk menyetir mobil selama mengonsumsi obat ini karena dapat menimbulkan kantuk.
• Diskusikan penggunaan obat ini dengan dokter anda apabila anda memiliki riwayat kejang, parkinson, glaukoma, dan myastenia gravis.
• Diskusikan dengan dokter apabila anda memiliki riwayat hipertensi, obesitas, dan kolesterol tinggi.
Dosis dan Cara Pemakaian Obat Olanzapine
Obat olanzapine tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 5 mg. Untuk penderita skizofrenia, obat ini dikonsumsi sebanyak 5 hingga 10 mg sekali sehari dengan dosis maksimal tidak lebih dari 20 mg per hari.
Untuk gangguan bipolar, dosis yang diberikan yaitu 5 mg hingga 15 mg sekali sehati dengan dosis maksimal tidak melebihi 20 mg.
Sesuaikan dosis dan lama konsumsi obat olanzapine dengan resep dokter untuk menghindari efek samping berat dan overdosis obat.
Interaksi Obat Olanzapine
- Apabila dikonsumsi dengan fluvoxamine dapat menyebabkan tremor.
- Menurunnya efektivitas levodopa dan dopamin.
- Hindari penggunaan diazepam atau obat darah tinggi lainnya karena dapat meningkatkan gejala hipotensi.
- Apabila dikonsumsi dengan rifampicin atau obat antikejang, seperti phenytoin dan carbamazepine dapat menurunkan efektivitas obat olanzapine.
Peringatan
- Beritahukan dokter jika Anda sedang mengkonsumsi obat lain di luar obat olanzapine.
- Segera temui dokter apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan olanzapine.
- Beritahukan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, sinusitis, gangguan hati, demensia atau glaukoma.
- Segera konsultasikan ke dokter apabila mengalami hilang kesadaran atau koma.