Orphen adalah obat yang digunakan untuk mengobati pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold, atau influenza. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati rinitis alergi, urtikaria, dan hay fever.
Orphen mengandung Chlorpheniramine maleate, obat antihistamin generasi pertama yang bertindak terutama sebagai inverse agonist histamin perifer H1-reseptor. Selain itu, obat ini juga mempunyai efek antikolinergik dan sebagai obat penenang ringan.
Obat ini dikenal juga dengan nama Chlorphenamine dan Chlor-trimeton (CTM). Tersedia berupa sediaan tunggal namun sering pula dikombinasikan dengan obat-obat lain dalam berbagai sediaan (umumnya sediaan obat flu). Misalnya dikombinasikan dengan Phenylpropanolamine yang diindikasikan sebagai obat alergi dengan sifat antihistamin dan dekongestan.
Mengenai Orphen
Pabrik
Solas Langgeng
Golongan
Obat bebas terbatas
Kemasan
Orphen dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Dus 20 Strip @ 10 caplet
Kandungan
Orphen mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Chlorpheniramine maleate 4 mg/caplet
Manfaat Orphen
Obat Orphen dapat digunakan untuk berbagai kondisi berikut:
- Mengobati pilek, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit, yang disebabkan oleh reaksi alergi, common cold, atau influenza.
- Sebagai obat rinitis alergi, urtikaria, dan hay fever.
Kontraindikasi
- Penggunaan pada anak usia < 2 tahun tidak dianjurkan, kecuali atas petunjuk dokter.
- Tidak boleh digunakan pada neonatus, bayi prematur, atau penderita serangan asma akut.
Efek Samping Orphen
Berikut beberapa efek samping Orphen, antara lain:
- Efek samping yang paling sering terjadi adalah mengantuk. Mengantuk biasanya menghilang setelah beberapa hari pengobatan.
- Obat ini juga menyebabkan efek sedasi, namun lebih lemah dibandingkan antihistamin generasi pertama lainnya (trimeprazin dan prometazin). Efek sedasi dari obat alergi sebenarnya dibutuhkan untuk mengendalikan gatal karena alergi.
- Efek samping lainnya termasuk pusing, kebingungan, sembelit, kecemasan, mual, penglihatan kabur, gelisah, penurunan koordinasi, mulut kering, pernapasan cepat, halusinasi, iritabilitas, masalah dengan ingatan atau konsentrasi, tinnitus dan kesulitan buang air kecil.
Dosis Orphen
Orphen diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun atau lebih: 1 tablet.
- Anak-anak usia 6 hingga di bawah 12 tahun: 1/2 tablet.
- Anak usia < 6 tahun : konsultasikan dengan dokter.
Petunjuk penggunaan:
- Obat diminum setiap 4-6 jam
- Jangan meminum obat lebih dari 6 dosis dalam 24 jam.
Interaksi Orphen
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Orphen adalah:
- Efek samping pada sistem saraf pusat meningkat jika diberikan bersamaan dengan obat-obat depresan sistem saraf pusat (misalnya obat penenang, tranquilisers).
- Hal yang sama juga terjadi jika digunakan bersamaan dengan alkohol.
- Risiko atau keparahan efek samping meningkat jika Orphen dikombinasikan dengan Alprazolam, Aripiprazole, Benzocaine, Buspirone, Cetirizine, atau Cyproheptadine.
- Metabolisme Orphen menurun bila dikombinasikan dengan Amiodarone, Celecoxib, Cimetidine, Clarithromycin, atau Clotrimazole.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat Orphen adalah sebagai berikut :
- Buang semua sisa obat Orphen yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat Orphen sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
- Obat ini mempunyai aktivitas sebagai antimuskarinik sehingga harus digunakan secara hati-hati pada penderita hipertrofi prostat, retensi urin, pasien dengan risiko glaukoma sudut sempit, obstruksi pyloroduodenal, gangguan fungsi hati dan epilepsi.
- Penurunan dosis mungkin perlu dilakukan pada penderita gangguan ginjal.
- Pemakaian obat-obat golongan antihistamin harus dihentikan minimal 48 jam sebelum menjalani tes alergi kulit, karena dapat mengganggu hasil tes.
- Jika obat antihistamin dibutuhkan selama menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan dosis terendahnya.
- Penggunaan antihistamin untuk pasien epilepsi dan pasien dengan risiko kejang, pasien dengan penurunan fungsi hati dan ginjal, usia tua, ibu hamil, maupun ibu menyusui harus dilakukan dengan hati-hati.
- Orphen dapat menyebabkan kantuk. Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi selama menggunakan obat ini.
Penggunaan Obat Orphen untuk Ibu Hamil
FDA dari Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan Chlorpheniramine maleate ke dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan risiko pada janin di trimester berapapun.
Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Belum adanya penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil, sehingga harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat Orphen saat hamil.
Artikel terkait: