Osteomalasia adalah suatu penyakit yang berhubungan pada tulang. Kondisi ini merupakan suatu perlunakkan tulang yang menyebabkan tulang menjadi mudah patah dan rapuh. Osteomalacia terjadi pada orang dewasa. Bila kondisi ini terjadi pada anak-anak, disebut dengan penyakit rakitis.
Osteomalasia mempengaruhi lapisan tulang osteoblas sebagai tempat mineralisasi tubuh yang dimana terjadi kegagalan atau keterlambatan pencukupan nutrisi. Kelainan osteomalasia menimbulkan suatu penyakit pada anak yang disebut ricketsia.
Penyebab Osteomalasia
Faktor yang paling berperan menyebabkan kondisi ini adalah akibat dari kekurangan asupan Vitamin D di dalam tubh. Seperti kita ketahui vitamin D sangat bagus untuk pertumbuhan dan sebagai nutrisi bagi tulang di tubuh kita.
Vitamin D alami bisa didapat dari sinar matahari. Vitamin D2 dan vitamin D3 yang masuk ke dalam tubuh diserap oleh sistem ilmfatik lalu disalurkan melalui sirkulasi. Vitamin D yang masuk ke dalam hati dikonversi menjadi Vitamin D-25-hidroksilase atau 25(OH)D.
Selain vitamin D, kadar kalsium yang menurun juga menyebabkan peningkatan hormon paratiroid yang menyebabkan hiperfosfaturia. Kondisi osteolamalasia akibat kekurangan kalsium banyak terjadi di beberapa negera di benua Asia dan Afrika akibat asupan makanan yang kurang bernutrisi pada anak-anak.
Kelainan genetik berupa X-linked rickets Hipofosfatemia disebabkan oleh peningkatan faktor pembentukan fibroblas dan juga menyebabkan tumor osteomalasia yang menimbulkan hilangnya kadar fosfat di dalam tubuh. Kondisi ini sering terjadi pada orang dewasa.
Beberapa obat-obatan seperti kortikosteroid, obat antikejang, dan obat HIV dapat beresiko mengurangi kadar vitamin D karena dapat menghancurkan 25(OH)D dalam tubuh sehingga menimbulkan osteomalasia hingga ricketsia
Adapun penyakit lain yang juga menimbulkan kekurangan vitamin D dan beresiko terjadinya osteomalasia seperti fibrosis kistik, gangguan fungsi hati dan ginjal, penyakit celiac, atresia bilier, gagal ginjal kronis, tubular asidosis ginjal, dan hepatitis neonatal.
Gejala Osteomalasia
Kelainan tulang pada osteomalasia menimbulkan gejala ricketsia yang melibatkan beberapa bagian tulang pada anak-anak. Gejala yang dapat timbul antara lain:
- Kelelahan
- Ubun-ubun terlambat menutup (Pada anak-anak)
- Pembengkakan pada tulang dada (Rachitic rosary)
- Nyeri sekitar tulang seperti tertekan
- Rasa nyeri pada benturan ringan
- Kesulitan berjalan atau berdiri
- Detak jantung tidak beraturan
- Postur kaki yang bengkok ke arah dalam
- Berat badan menurun
- Kelemahan otot
- Pembentukan karang gigi.
- Erupsi gigi
- Kejang
- Nyeri paling sering dirasakan pada selangkangan dan pergelangan kaki
- Kelemahan otot sering muncul di pundak, lengan, dan punggung
- Mati rasa
Diagnosis Osteomalasia
Pemeriksaan penunjang penting dilakukan untuk menentukan diagnosis. Selain mengamati kondisi pada tubuh melalui pemeriksaan fisik dan pernyataan keluhan yang terjadi saat ini, pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemeriksaan kadar vitamin D
- Pemeriksaan Hormon - untuk memeriksa kadar hormon paratiroid yang memengaruhi kadar kalsium dalam tubuh.
- Rontgen Tulang
- Tes bone mineral density - untuk melihat kepadatan tulang
Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi adanya penurunan fosfat dan adanya kaitan dengan penyakit lainnya. Pada osteomalasia yang disertai ricketsia dapat menunjukkan tanda-tanda kadar kalsium dan 25 hidroksi vitamin D yang dibawah normal.
Pada osteomalasia ditemukan adanya peningkatan level paratiroid hormon yang dapat memicu penurunan kadar kalsium.
Pemerisaan rontgen tulang untuk melihat densitas pencahayaan tulang yang menurun akibat penurunan kalsium dan vitamin D atau adanya garis patah tulang akibat keropos.
Penanganan Osteomalasia
Prinsip pengobatan osteomalasia didasaari oleh hasil pemeriksaan fisik beserta nilai dari hasil pemeriksaan laboratorium. Apabila ditemukan adanya kekurangan dari kadar vitamin D atau kalsium, maka dibutuhkan suplemen penambah nutrisi untuk menjaga kekuatan tulang.
Seluruh penanganan ini dapat diberikan baik pada anak-anak dan orang dewasa dengan dosis yang disesuaikan.
- Vitamin D
Pemberian nutrisi berupa vitamin D2 atau D3 diberikan dengan oral atau suntikan. Konsumi vitamin D2 1000 atau vitamin D3 1000 IU per hari sangat berguna untuk meningkatkan kadar vitamin D 25 (OH) D di tulang. Konsumsi vitamin D harus diberikan selama kurang lebih 3 hingga 8 minggu. Pemeriksaan kalsium ulangan juga dilakukan untuk melihat adanya efek peningkatan kadar vitamin D di dalam darah.
- Calcitrol
Pemberian calcitrol bertujuan untuk meningkatkan kadar fosfat untuk menghambat pengeroposan tulang terutama pada orangd ewasa. Vitamin ini juga bermanfaat pada ricketsia akibat gangguan organ hati.
- Kalsium
Suplemen kalsium juga berguna untuk mengurangi keropos tulang dan meningkatkan densitas jaringan tulang sehingga tulang tetap kuat.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?