Palentin adalah antibiotik dengan kandungan kombinasi antara Amoxicillin (antibiotik golongan ß-laktam) dan asam klavulanat (penghambat enzim ß-laktamase). Kombinasi keduanya disebut dengan nama coamoxiclav. Asam klavunat merupakan inhibitor enzim bakteri β-laktam dari Streptomyces clavuligerus. Tujuan dikombinasikan dengan asam klavunat untuk mencegah inaktivasi antibiotic oleh lactamase mikroba.
Berikut adalah informasi lengkap Palentin disertai tautan merk-merk obat yang mengandung zat aktif yang sama.
Mengenai Palentin
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Palentin dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- botol 60 ml dry syrup
- botol 60ml forte dry syrup
- dos 5 strip x 6 kaplet salut selaput
Kandungan
Setiap kemasan Palentin berisi kandungan zat aktif sebagai berikut :
- Amoxicillin trihydrate 125mg / Potassium Clavunate 31.25mg per 5mL
- Amoxicillin trihydrate 500mg / Potassium Clavunate 125mg (625mg)
Manfaat Palentin
Kegunaan Palentin adalah sebagai berikut :
- Untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh kuman yang peka terhadap amoxicillin seperti otitis media akut, faringitis yang disebabkan streptococcus, pneumonia, infeksi kulit, infeksi saluran kemih.
- Coamoxiclav dapat menjadi terapi pada infeksi Staphylococcus aureus dan Bacteroides fragilis atau bakteri H. influenza dan E. coli yang memproduksi enzim beta lactam.
- Palentin (Coamoxiclav) juga digunakan untuk mencegah endokarditis yang disebabkan bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk mencegah infeksi oleh Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.
- Antibiotik ini sangat umum digunakan untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi saluran kemih, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak.
Efek Samping Palentin
Berikut adalah beberapa efek samping Palentin (Coamoxiclav) yang mungkin terjadi :
- Efek samping antibiotik ini yang paling umum adalah mual, muntah, ruam, dan antibiotik kolitis.
- Efek samping berupa diare juga kadang-kadang dapat terjadi.
- Efek samping yang jarang terjadi misalnya perubahan mental, sakit kepala ringan, insomnia, kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan berpikir tidak jelas.
- Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek samping muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap antibiotik ini dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa berakibat fatal.
Dosis Palentin
Palentin (Coamoxiclav) diberikan dengan dosis berikut :
Tablet dewasa dan anak berusia > 12 tahun :
- Infeksi ringan sampai sedang : 3 x sehari ½ tablet 500 mg atau 1 tablet 250 mg.
- Infeksi berat 3 x sehari 1 tablet 500 mg atau 2 tablet 250 mg.
Syrup
- Anak usia 7-12 tahun : 3 x sehari 2 sendok ukur syrup.
- Anak usia 2-7 tahun : 3 x sehari 1 sendok ukur syrup.
Syrup forte
- Anak : 31.25 mg / kg berat badan/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam.
- Anak usia > 6 tahun : 3 x sehari 5 mL (1 sendok teh)
- Anak usia 1-6 tahun : 3 x sehari 2.5 mL.
- Anak usia <1 tahun : 3 x sehari 1 mL.
Note : Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, monitor kadar obat dalam plasma dan urine harus dilakukan.
Interaksi obat
Berikut adalah beberapa interaksi yang mungkin terjadi bila Palentin (Coamoxiclav) digunakan bersamaan dengan obat lain :
- Jika digunakan bersamaan dengan probenesid konsentrasi plasma antibiotik ini meningkat.
- Jika digunakan bersamaan dengan allopurinol potensi terjadinya alergi atau hipersensitivitas meningkat.
- Antibiotik ini kemungkinan bisa mengurangi khasiat kontrasepsi estrogen / progesteron oral.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan Palentin (Coamoxiclav) untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/alergi pada amoxicillin dan antibiotik golongan penicillin lain dan asam klavulanat.
- Tidak boleh digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap antibiotik betalaktam lain seperti antibiotik golongan cephalosporin, carbapenem, atau monobactam.
- Tidak boleh digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat ikterus kolestatik / disfungsi hati yang terkait dengan penggunaan amoxicillin dan asam klavulanat.
- Penderita gagal ginjal dengan hemodialisa tidak disarankan untuk mengkonsumsi Coamoxiclav karena dapat memperpanjang metabolism obat.
Perhatian
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan antibiotik ini :
- Hati-hati memberikan Palentin (Coamoxiclav) pada penderita yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang.
- Hentikan pemakaian Palentin (Coamoxiclav) jika terjadi super infeksi yang biasanya terjadi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S.aureus Candida).
- Hati-hati menggunakan antibiotik ini untuk Pasien dengan mononukleosis.
- Penggunaan antibiotik bukan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
- Jangan menghentikan pengobatan sebelum dosis dan durasi yang disarankan habis untuk menghindari terjadinya resistensi.
- Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, monitor kadar obat dalam plasma dan urine harus dilakukan.
Penggunaan Palentin oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Coamoxiclav dalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.
Hasil studi pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia. Mengingat Belum adanya studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil, penggunaan antibiotik ini selama kehamilan harus di bawah pengawasan dokter.