Pamol Suppository adalah obat yang digunakan sebagai penurun demam dan pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri ringan lainnya. Pamol Suppository mengandung obat paracetamol, yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik (penurun demam) sekaligus analgetik (pereda nyeri). Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.
Cara kerja obat paracetamol yang diketahui sekarang adalah dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase (COX). Enzim ini berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu senyawa penyebab nyeri.
Dengan dihambatnya kerja enzim COX, maka jumlah prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.
Mengenai Pamol Suppository
Pabrik
Interbat
Golongan
Pamol Suppository bisa diperoleh tanpa resep dokter
kemasan
Pamol Suppository dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut:
- Dos 2 x 6 rectal Suppository 125 mg
- Dos 2 x 6 rectal Suppository 250 m
Kandungan
Tiap kemasan obat Pamol Suppository mengandung zat aktif sebagai berikut:
- Paracetamol 125 mg/ rectal Suppository
- Paracetamol 250 mg/ rectal Suppository
Manfaat Pamol Suppository
Kegunaan Pamol Suppository adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut:
- Menurunkan demam pada segala usia. Namun, obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas. Berdasarkan rekomendasi WHO, penggunaan obat penurun panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38,5 °C.
- Meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
- Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
- Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek yang sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan.
- Paracetamol adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.
Kontraindikasi
- Jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif/alergi obat paracetamol.
Efek samping Pamol Suppository
Secara umum Pamol Suppository bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Pamol Suppository yang mungkin terjadi:
- Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian paracetamol, meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
- Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat ini pada penderita asma terutama anak-anak, karena ada kemungkinan menyebabkan peningkatan resiko asma ataupun memperburuk penyakit asma yang telah diderita sebelumnya.
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal
- Beberapa ahli mengaitkan penggunaan paracetamol oleh ibu hamil, dengan resiko terjadinya asma pada anak-anak dan peningkatan ADHD. Namun paracetamol tetap dianjurkan sebagai obat pilihan pertama untuk nyeri dan demam selama kehamilan, meski tetap harus memperhatikan risikonya.
Dosis Pamol Suppository
Pamol Suppository diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dosis dewasa: 3-4 x sehari 0,5-1 gram, maksimal 4 gram/hari.
- Dosis anak usia 7-12 tahun: 3-4 x sehari 250 mg, maksimal 1 gram/hari
- Dosis anak usia 1-6 tahun: 3-4 x sehari 125 mg, maksimal 750 mg/hari
- Dosis anak usia <1 tahun: 3-4 x sehari 60 mg
Petunjuk penggunaan:
- Bila perlu obat diberikan setiap 4 jam atau menurut petunjuk dokter.
- Pemberian tidak lebih dari 5 x sehari.
Interaksi obat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Pamol Suppository adalah:
- Metoclopramide: meningkatkan efek analgetik.
- Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin: meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide: mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin: paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi risiko terjadinya perdarahan.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Pamol Suppository adalah sebagai berikut :
- Pemakaian Pamol Suppository harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
- Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui, namun jika Anda ragu berkonsultasilah dengan dokter jika Anda ingin menggunakan Pamol Suppository saat menyusui.
- Meskipun efek Pamol Suppository terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat ini dikonsumsi setelah makan.
- Jika Anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Penggunaan obat Pamol Suppository untuk ibu hamil
FDA menggolongkan paracetamol ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Artikel terkait: