Paprika berasal dari genus Capsicum yang terdiri dari banyak spesies. Bentuk dari Paprika itu sendiri pun bervariasi dengan ukuran dan warna yang berbeda-beda. Ada yang berwarna merah, hijau, kuning, dan berukuran kecil atau besar.
Paprika lebih banyak digunakan sebagai bumbu masak karena rasanya cenderung manis dan sedikit pedas. Rasa pedas pada paprika berasal dari kandungan capsaicin, yaitu zat kimia yang dapat mengurangi rasa sakit dan nyeri otot. Mulai dari arthritis, keseleo, hingga sakit punggung.
Paprika juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai gangguan pencernaan, yakni sakit perut, perut kembung, diare, dan kram perut. Bisa juga untuk mengatasi masalah jantung dan pembuluh darah, di antaranya pembekuan darah, kolesterol tinggi, dan mencegah penyakit jantung.
Mengenai Paprika
Golongan
Jual bebas
Kemasan
- Buah paprika
- Pil atau tablet
- Krim topikal
- Losion
- Spray (semprot)
- Suspensi
Kandungan
- Capsaicin
- Oleoresin, yaitu campuran senyawa minyak atsiri dan resin melalui ekstraksi.
- 4-hidroksi-3-metoksifenil
- Flavonoid
- Asam lemak
- Karoten
- Vitamin A
- Vitamin C
- Asam tartarat
- Asam malat
- Tiamin
Manfaat Paprika
Dari segi medis, berbagai manfaat Paprika adalah:
- Mengatasi nyeri akibat rematik, osteoarthritis, psoriasis, herpes zoster, dan neuropati diabetik.
- Meredakan sakit punggung.
- Meredakan nyeri pada penderita fibromyalgia, bila dioleskan ke kulit.
- Mengurangi gejala prurigo nodularis, bila dioleskan ke kulit.
- Meringankan sakit kepala cluster, ketika dioleskan ke hidung.
- Meredakan rhinitis perennial, yaitu pilek yang bukan disebabkan oleh alergi atau infeksi.
- Mencegah tukak lambung.
- Mengatasi masalah sulit menelan.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat Paprika bagi kesehatan.
Efek samping Paprika
Losion dan krim yang mengandung ekstrak Paprika tergolong aman bagi orang dewasa. Kandungan capsaicin dalam Paprika telah disetujui sebagai herbal tanpa resep oleh Food and Drug Administration (FDA), setara dengan Badan POM di Amerika Serikat.
Walaupun cenderung aman, tetap waspadai kemungkinan efek samping yang dapat terjadi. Berbagai efek samping Paprika dalam bentuk losion dan krim di antaranya:
- Gatal, iritasi, dan sensasi terbakar pada kulit
- Perih di mata, hidung, dan tenggorokan.
Buah Paprika juga aman dikonsumsi secara langsung, biasanya diolah ke dalam berbagai jenis masakan. Namun, hati-hati dengan efek sampingnya berupa sakit perut, berkeringat, wajah kemerahan, dan pilek.
Hindari makan Paprika terlalu sering dan dalam jumlah banyak. Dalam kasus yang jarang, hal ini dapat memicu kerusakan hati dan ginjal.
Ekstrak Paprika yang digunakan pada hidung juga termasuk aman. Sampai saat ini tidak ada efek samping yang dilaporkan, tapi rasanya bisa sangat perih dan pedas di hidung.
Dosis Paprika
Paprika sebagai obat herbal diberikan sesuai dengan dosis berikut:
1. Dioleskan ke kulit
- Nyeri akibat arthritis, neuropati, dan fibromyalgia
Oleskan krim topikal yang mengandung 0,025-0,075% capsaicin ke area yang sakit 3-4 kali sehari. Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 14 hari sampai rasa sakitnya berkurang.
Bila Anda mengalami neuropati diabetik, dosisnya mungkin akan lebih tinggi. Konsultasikan lebih lanjut ke dokter mengenai hal ini.
- Sakit punggung
Gunakan plester yang mengandung 11 mg capsaicin per plester. Tempelkan plester setiap pagi di bagian punggung yang sakit selama 4-8 jam.
Baca Juga: Obat Sakit Punggung Ampuh yang Perlu Anda Tahu
- Prurigo nodularis
Oleskan krim topikal yang mengandung 0,025-0,3% capsaicin ke kulit, 4-6 kali sehari. Pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengoleskan krim capsaicin.
Hindari menggunakan krim capsaicin di dekat mata atau kulit sensitif. Hal ini bisa memicu sensasi terbakar pada kulit.
2. Digunakan ke hidung
- Sakit kepala cluster
0,1 ml suspensi capsaicin 10 mM mengandung 300 mcg capsaicin per hari. Oleskan pada lubang hidung di sisi kepala yang sakit 1 kali sehari sampai sakitnya hilang.
Bila Anda mengalami sakit kepala cluster akut, oleskan krim capsaicin 0,025% setiap hari selama 7 hari. Namun hati-hati, kandungan capsaicin akan terasa pedas dan perih. Dokter mungkin akan memasukkan obat nyeri lidocaine terlebih dahulu untuk meringankan rasa sakitnya.
Interaksi Paprika
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Paprika adalah:
- Obat hipertensi (ACE inhibitors): dapat memicu batuk dan memperparah gejalanya. Contoh obat hipertensi yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Paprika adalah captopril, enalapril, lisinopril, ramipril, dan sebagainya.
- Kokain: meningkatkan risiko serangan jantung dan kematian.
- Antikoagulan atau antiplatelet: memperlambat proses pembekuan darah, sehingga risiko memar dan perdarahan jadi meningkat. Contoh obat antikoagulan yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Paprika adalah aspirin, clopidogrel, diclofenac, ibuprofen, naproxen, dalteparin, enoxaparin, heparin, dan warfarin.
- Theophylline: meningkatkan efek samping obat theophylline, di antaranya sakit perut, sakit kepala, tubuh tegang, muntah-muntah, hingga kejang.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi Paprika adalah sebagai berikut:
- Krim topikal yang mengandung capsaicin tergolong aman untuk kulit ibu hamil maupun menyusui. Namun bila Anda ingin makan Paprika saat hamil atau menyusui, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter kandungan Anda. Konsumsi Paprika dapat memicu alergi pada bayi.
- Anak-anak tidak disarankan untuk mengonsumsi paprika atau menggunakan krim topikal yang mengandung capsaicin.
- Hindari mengoleskan krim topikal yang mengandung capsaicin pada luka.
- Paprika atau capsicum dapat meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah operasi. Hindari konsumsi Paprika atau bahan apapun yang mengandung capsaicin 2 minggu sebelum jadwal operasi Anda.