Definisi Pectus Excavatum
Pectus Excavatum adalah kelainan pada tulang sternum yang menyebabkan tampak bagian tengah dada yang masuk ke dalam. Kondisi ini timbul saat awal kelahiran hingga masa remaja. Pectus Excavatum sangat dikeluhkan para lelaki karena menganggu penampilan tubuh dan apabila cekungan semakin dalam dapat mempengaruhi organ sekitar dada seperti paru-paru dan jantung.
Pectus Excavatum menjadi sebuah kecacatan secara genetik yang ditemukan pada keluarga dengan kondisi yang sama. Pectus Excavatum dapat menimbulkan struktur di sternum yang masuk ke dalam di bawah batas garis dada dan ukuran dada yang tidak simetris pada dada kiri dan kanan. Masalah lainnya juga dapat terbukti melalui pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya seperti foto rontgen dada.
Sebenarnya Pectus Excavatum jarang ditemui, sebagian besar muncul pada anak laki-laki, hanya sedikit kelahiran anak perempuan yang memiliki masalah bentuk sternum yang ringsek. Perburukan dapat terlihat pada masa perkembangan anak. Hampir 80% dari persentase penyakit tersebut dapat terlihat di usia 2 tahun.
Munculnya kondisi ini tentu sangat beresiko pada gangguan organ di dalam sternum dan tulang dada seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah besar di sekitar jantung. Tidak jarang kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti sesakgt;napas dan gangguan irama jantung.
Gejala Pectus Excavatum
Gejala yang ditimbulkan pada Pectus Excavatum terkait dengan penekanan tulang dada ke sisi organ jantung dan paru-paru yang meliputi:
• Cekungan di bagian dada
• Nyeri dada, sering sesak napas
• Detak jantung menjadi cepat dan tidak teratur
• Cepat lelah setelah beraktivitas
• Sering batuk-batuk
• Terdengar suara mengi ketika bernafas
• Terdengar suara murmur jantung saat auskultasi
• Sering bersin
• Infeksi saluran pernapasan yang sering kambuh
Diagnosis Pectus Excavatum
Mendiagnosis kondisi Pectus Excavatum tentu memerlukan pemeriksaan penunjang yang dapat memperlihat kelainan tulang sternum yang masuk dan beresiko menekan pembuluh darah besar dan jantung. Pemeriksaan selalu diawali dengan mendengar suara jantung. Pada kasus Pectus Excavatum kebanyakan ditemukan adanya suara murmur jantung saat di auskultasi oleh dokter. Kekuatan rongga dada saat bernapas juga terlihat lebih memaksa akibat kesulitan bernapas.
Setelah pemeriksaan fisik pada dada, dibutuhkan pemeriksaan penunjang dengan melihat batas rongga dada penderita Pectus Excavatum. Beberapa alat yang digunakan dalam pemeriksaan penunjang meliputi:
• CT-scan
Pemeriksaan CT scan dilakukan untuk melihat secara keseluruhan dalam letak lintang dan menilai nilai angka sesuai indeks Haller. Dokter akan mengukur jarak antara tulang sternum hingga tulang punggung. Batas indeks yang diberikan adalah dibawah 3,25. Lebih dari itu menandakan adanya penyempitan yang berat yang diukur sesuai perbandingan jarak horizontal mulai dari ujung tulang rusuk dan jarang antara tulang dan tulang dada.
• Fungsi Paru
Pemeriksaan untuk menilai fungsi kerja paru dilakukan dengan menilai kadar oksigen serta tekanan inspirasi dan ekspirasi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adanya resiko sesak napas yang berat.
• EKG
Pemeriksaan elektrokardiogram dilakukan untuk mendeteksi kelainan jantung dari rekaman listrik sesuai irama yang muncul pada organ.
• Ekokardiogram
Pemeriksaan ekokardiogram dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada katup jantung dan adanya gangguan aliran dari jantung yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Penanganan Pada Pectus Excavatum
Penanganan Pectus Excavatum dilakukan dengan dua teknik yaitu secara operasi atau dengan terapi fisik saja. Untuk tindakan operasi, hasil dari pemeriksaan penunjang menentukan jenis dan letak operasi bedah yang dilakukan.
Terdapat beberapa teknik operasi yang dilakukan pada penderita Pectus Excavatum, yaitu:
• Teknik Ravitch
Teknik ravitch merupakan teknik yang sudah dikenal cukup lama dalam memperbaiki struktur tulang sternum pada Pectus Excavatum. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan panjang lalu memisahkan atau mengangkat tulang rawan dan menanamkan sejenis bar yanag ditempatkan di dekan tulang rawan sternum. Tulang rawan baru dibiarkan tumbuh kembali, setelah kurang lebih 6 bulan, bar dapat diangkat.
• Teknik Nuss
Teknik nuss pada Pectus Excavatum dlakukan dengan meletakkan baja cekung di dalam dasar tulang rusuk dan sternum. Secara perlahan baja cekung diangkat ke atas sehingga dapat meningkatkan posisi sternum dan rusuk yang cekung. Terapi ini bertahan selama dua tahun sampai bentuk dada normal kembali.
Itu foto rontgen saya dok. Dan itu saya rontgen ketika sedang sakit2nya (menonjol, bengkak, nyeri, memar dan posisi bahu terlihat jelas menurun). Namum saat ini sudah tidak ada semua keluhan saya diatas. Namun masih belum bisa bergerak bebas & angkat lengan secara leluasa. Apakah keadaan terk...