Procold Flu adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Procold Flu mengandung paracetamol (obat yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik sekaligus analgetik), pseudoephedrine (obat amina simpatomimetik, dalam sediaan obat ini bertindak sebagai nasal dekongestan), dan chlorpheniramine maleate (obat alergi golongan antihistamin generasi pertama).
Mengenai Procold Flu
Pabrik
PT Kalbe Farma
Golongan
Bisa diperoleh tanpa resep dokter di apotek atau toko obat berijin resmi.
Kemasan
Procold Flu dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- 24 x 6 caplet
- 6’s caplet
Kandungan
Obat Procold Flu mengandung zat aktif sebagai berikut:
- Paracetamol 500 mg
- Pseudoephedrine HCl 30 mg
- Chlorpheniramine maleate 2 mg
Mekanisme kerja Procold Flu
Cara kerja Procold dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif di dalamnya, yakni:
1. Paracetamol
Paracetamol, yang dikenal juga dengan nama acetaminophen, adalah obat yang digunakan sebagai analgetik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.
2. Pseudoephedrine
pseudoephedrine adalah obat yang digunakan sebagai nasal dekongestan, stimulan, dan sebagai wakefulness promoting agent. Obat ini termasuk obat simpatomimetik dari kelas phenethylamine dan amfetamin. Biasanya digunakan dalam bentuk garamnya yaitu pseudoephedrine hydrochloride.
3. Chlorpheniramine maleate (CTM)
chlorpheniramine maleate/chlorphenamine/chlortrimeton/CTM adalah obat yang termasuk golongan alkilamina antihistamin generasi pertama. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala alergi seperti rhinitis dan urtikaria.
Dibandingkan dengan antihistamin generasi pertama lainnya, chlorpheniramine maleate memiliki efek sedatif yang relatif lemah.
Manfaat Procold Flu
Kegunaan Procold Flu adalah untuk mengobati gejala influenza seperti:
- Demam
- Sakit kepala
- Hidung tersumbat
- Bersin-bersin
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Procold Flu jika Anda mengalami kondisi berikut:
- Memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komponen obat ini.
- Memiliki kepekaan terhadap obat simpatomimetik lain seperti efedrin atau fenilefrin.
- Sedang menggunakan obat-obat golongan monoamine oksidase (MAO) inhibitors, karena bisa meningkatkan tekanan darah.
- Pasien diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi berat, penyakit arteri koroner berat, hipertrofi prostat, hipertiroid, dan closed angle glaucoma.
Efek samping Procold Flu
Secara umum Procold Flu bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Procold Flu yang mungkin terjadi:
- Obat yang mengandung paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati, terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada pengguna alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian obat yang mengandung paracetamol. Meski hal ini sangat jarang, namun bisa fatal jika terjadi.
- Obat ini juga menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mengantuk, vertigo, gangguan psikomotor, aritmia, takikardi, mulut kering, palpitasi, dan retensi urin.
Dosis Procold Flu
Obat Procold Flu diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Dewasa dan anak usia > 12 tahun = 3-4 x sehari 1-2 tablet.
- Anak usia 6-12 tahun = 3-4 x sehari ½ -1 tablet.
Interaksi Procold Flu
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Procold Flu adalah:
- Metoclopramide: meningkatkan efek analgetik paracetamol.
- Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin: meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide: mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan warfarin: paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini sehingga meningkatkan potensi risiko terjadinya perdarahan.
- Obat-obat jenis monoamine oksidase (MAO) inhibitors: meningkatkan tekanan darah.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Procold Flu adalah sebagai berikut:
- Pemakaian Procold Flu harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Obat Procold Flu harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
- Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Penggunaan Procold Flu oleh ibu menyusui sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
- Meskipun efek paracetamol terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID. Ada baiknya Procold Flu dikonsumsi setelah makan.
- Jika Anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Orang-orang yang punya risiko terkena hipertensi atau stroke, misalnya orang yang kelebihan berat badan (obesitas) dan orang usia lanjut, harus hati-hati menggunakan obat ini.
- Pnderita disfungsi ginjal, hati, memiliki penyakit glaukoma, hipertrofi prostat, hipertiroid, harus hati-hati menggunakan obat ini.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Pasien yang rentan mengalami kecemasan atau panik berlebihan, harus hati-hati menggunakan obat yang mengandung pseudoephedrine.Obat ini berefek stimulan yang umumnya mempunyai efek samping kecemasan dan kepanikan.
- Procold Flu menyebabkan kantuk. Oleh karena itu, jangan mengemudikan kendaraan atau menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.
Penggunaan obat Procold Flu untuk ibu hamil
FDA menggolongkan paracetamol dan pseudoephedrine ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol atau pseudoephedrine oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Ringkasan hal-hal penting terkait obat Procold Flu
- Buang semua sisa obat Procold Flu yang tidak terpakai saat kedaluwarsa atau bila tidak lagi dibutuhkan. Jangan minum obat ini setelah tanggal kedaluwarsa pada label telah berlalu. Obat yang sudah kedaluwarsa dapat menyebabkan sindrom berbahaya yang mengakibatkan kerusakan pada ginjal.
- Gunakan obat Procold Flu sesuai dengan aturan. Jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang dianjurkan.
- Jangan berbagi obat dengan orang lain, meskipun mereka memiliki gejala penyakit yang sama dengan Anda.
- Penggunaan obat ini untuk penderita epilepsi dan pasien yang berisiko kejang, pasien yang mengalami gangguan hati dan ginjal, pasien lansia, ibu hamil dan ibu menyusui harus dilakukan secara hati-hati.
- Obat ini dapat mengganggu kemampuan untuk melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan tinggi (misalnya mengemudi atau mengoperasikan mesin berat).
- Alkohol dan obat penenang lain dapat meningkatkan ngantuk.
- Simpan obat pada suhu ruangan. Hindarkan dari kelembaban dan panas.
Artikel terkait: