Mengenai Promethazine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Cair, tablet, suntik
Kandungan:
Obat antihistamine
Apa itu Promethazine ?
Promethazine adalah salah satu jenis obat dengan bentuk cair, tablet maupun suntik yang termasuk golongan obat antihistamin dimana obat ini dapat dikatakan sebagai obat yang serba guna.
Mengapa dapat dikatakan sebagai obat serba guna ? Hal ini dikarenakan obat promethazine dapat dipakai dalam mengobati berbagai jenis kondisi seperti mengobati dan mencegah rasa mual dan ingin muntah baik karena pusing vertigo, mabuk perjalanan maupun yang diebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti akibat operasi.
Obat promethazine juga dipercaya mampu mengobati mereka yang memiliki gangguan tidur hingga meringankan rasa sakit setelah atau sebelum persalinan karena obat ini memiliki efek sedatif yang dapat membuat saraf menjadi lebih rileks dan membantu meringankan rasa sakit yang ada pada tubuh.
Selain itu obat ini pun mampu mengobati berbagai reaksi alergi fatal atau anaphylaxis dan reaksi tubuh terhadap produk darah, obat promethazine juga bisa dipakai bagi mereka yang bereaksi alergi pada gigitan serangga, bulu binatang, serbuk sari, debu dan kondisi lainnya.
Dosis penggunaan Obat Promethazine
Obat promethazine merupakan obat resepan yang dosis dan takarannya tentunya berasal dari hasil pemeriksaan dokter terhadap kondisi kesehatan pasien, tingkat keparahan penyakit pasien, usia pasien serta reaksi tubuh pasien pada pemberian dosis awal obat promethazine.
Perlu diketahui bahwa obat promethazine tidak bisa diberikan kepada para pasien yang berusia bayi atau dibawah 2 tahun. Obat ini baru bisa diberikan pada para pasien yang usianya 2 tahun keatas hingga dewasa.
Untuk dosis dan takarannya, terdapat beberapa ukuran standard yang biasa dokter gunakan sebagai pedoman bila kondisi kesehatan dan penyakit pasien masih di tahap awal seperti dalam mengatasi mual umumnya anak anak 5 hingga 10 tahun akan diberikan dosis 10 mg saja sementara anak diatas 10 tahun hingga usia dewasa akan diberikan dosis 20 mg.
Obat ini danjurkan dikonsumsi oleh para penderita mual di malam hari, bila efek mual masih ada obat ini bisa diulangi lagi penggunaanya setelah 6 hingga 8 jam dosis pertama dikonsumsi.
Sementara untuk anak dibawah usia 5 tahun, tidak ada standar dosis, dosis yang diberikan harus berdasarkan hasil pemeriksaan dokter karena anak dibawah usia 5 tahun masih tergolong sensitif.
Efek samping setelah mengkonsumsi Promethazine
Obat promethazine umumnya dapat membawa beberapa efek samping bagi para pasien yang telah mengkonsumsinya seperti
- pandangan kabur
- rasa kantuk dan lelah
- sakit kepala
- konstipasi atau sembelit
- rasa sakit perut
- kesulitan dalam membuang air kecil.
- gerakan tak terkendali
- gemetar
- kejang
- halusinasi
- kulit menjadi ducat
- rasa gelisah
- gangguan keseimbangan saat berjalan
- nyeri sendi
- pembengkakan
- pusing
- kenaikan berat badan
- kesulitan dalam berorgasme
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- Cisapride
- Dronedarone
- Grepafloxacin
- Mesoridazine
- Metoclopramide
- Pimozide
- Piperaquine
- Sodium Oxybate
- Sparfloxacin
- Thioridazine
- Amiodarone
- Amitriptyline
- Amoxapine
- Anagrelide
- Apomorphine
- Aripiprazole
- Arsenic Trioxide
- Carbinoxamine
- Chloroquine
- Chlorpromazine
- Ciprofloxacin
- Citalopram
- Clarithromycin
- Clomipramine
- Clozapine
- Crizotinib
- Dabrafenib
- Dasatinib
- Delamanid
- Desipramine
- Deslorelin
- Escitalopram
- Fentanyl
- Fingolimod
- Flecainide
- Fluconazole
- Fluoxetine
- Gatifloxacin
- Gemifloxacin
- Gonadorelin
- Goserelin
- Granisetron
- Halofantrine
- Haloperidol
- Histrelin
- Hydrocodone
- Hydromorphone
- Ibutilide
Peringatan dalam menggunakan Promethazine
Untuk para pasien diharapkan selalu bersifat terbuka kepada team dokter saat dilakukan pemeriksaan kesehatan terutama bagi mereka yang memilki riwayat penyakit seperti penyakit hati, penyakit ginjal, glaukoma, gangguan pernafasan, penyumbatan usus, gangguan prostat dan epilepsi sehingga pemberian obat promethazine dapat disesuaikan dosis dan takarannya.
Untuk para pasien yang sedang menjalankan promil atau progam kehamilan, sedang dalam kondisi hamil dan menyusui sebaiknya beritahukan kepada team dokter agar dosis yang diberikan tidak menganggu rencana kehamilan, perkembangan janin serta pembentukan ASI para ibu tersebut.
Jangan lupa juga untuk memberitahukan obat obatan apa yang pernah atau sedang dikonsumsi beserta alergi yang pernah atau sedang diidap sehingga dokter dapat mengetahui apakah pemberian obat promethazine pada pasien akan menimbulkan reaksi interaksi kimiawi obat dalam tubuh pasien ataupun tidak.
Obat promethazine merupakan obat dokter yang memiliki efek samping rileks dan cenderung membuat para penggunanya menjadi mengantuk oleh sebab itu, pemberian obat ini kepada pasien akan membuat pasien mengantuk sesudahnya sehingga bagi para pasien yang telah meminum obat ini dilarang untuk mengendarai kendaraan atau melakukan aktivitas fisik yang membutuhkan konsentrasi dan fokus yang besar.
Jangan mengkonsumsi minum minuman beralkohol ketika mengkonsumsi obat promethazine karena akan memperparah rasa kantuk pada diri pasien dan dikhawatirkan memiliki efek samping pada pasien.
Konsumsilah obat promethazine di waktu dan jam yang sama setiap harinya agar efek pada obat ini dapat terasa lebih maksimal bagi tubuh pasien. Bila tubuh pasien tidak bisa menerima obat ini secara oral maka umumnya dokter akan memberikan obat promethazine melalui suntikan ke dalam tubuh pasien.