Rimstar 4-FDC tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati tuberculosis (TBC) dan infeksi bakteri Mycobacterium tertentu. Rimstar 4-FDC tablet mengandung kombinasi Rifampicin, isoniazid, pyrazinamide, dan ethambutol. Berikut ini adalah informasi lengkap Rimstar 4-FDC tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
pabrik
Sandoz
golongan
Harus dengan resep dokter
kemasan
Rimstar 4-FDC tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 3 x 10 film coated tablet
kandungan
Rimstar 4-FDC tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Rifampicin 150 mg
- INH 75 mg
- Pyrazinamide 400 mg
- Ethambutol HCl 275 mg
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Rifampicin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati beberapa infeksi bakteri seperti tuberculosis (TBC), kusta, dan penyakit legionnaire. Obat ini bisa diberikan secara oral maupun intravena. Rifampicin termasuk golongan antibiotik rifamycin yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan RNA bakteri.
Isonicotinylhydrazine (INH), dikenal juga dengan nama isoniazid adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit tuberculosis (TBC). Obat ini adalah obat lini pertama untuk pencegahan maupun pengobatan TB laten ataupun TB aktif. Obat ini efektif terhadap Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium kansasii, dan Mycobacterium xenopi. Isoniazid adalah obat yang masih berupa prodrug, yang kemudian diaktifkan oleh enzim katalase-peroksidase bakteri yang ada pada Mycobacterium tuberculosis.
Pyrazinamide adalah obat yang digunakan untuk mengobati tuberculosis (TBC). Obat ini bersifat bakteriostatik namun pada saat bakteri secara aktif melakukan replikasi, obat ini bisa bersifat bakterisida. Obat ini digunakan dalam 2 bulan pertama pengobatan dengan tujuan mengurangi durasi terapi penyembuhan TBC. Tanpa pyrazinamide, pengobatan TBC bisa membutuhkan waktu 9 bulan atau lebih. Dalam kombinasi dengan rifampicin, kedua obat ini adalah obat pilihan untuk mengobati TBC laten.
Ethambutol adalah obat yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TBC), terutama bila diduga telah terjadi resistensi. Obat ini biasanya digunakan secara kombinasi dengan obat TBC lainnya, seperti isoniazid, rifampicin, dan pyrazinamide. Obat ini adalah anti tuberculosis yang bekerja dengan cara menghambat satu atau lebih metabolit bakteri rentan yang mengakibatkan gangguan metabolisme sel, menghambat multiplikasi, hingga kematian sel. Obat ini aktif terhadap bakteri yang rentan hanya saat bakteri itu sedang mengalami pembelahan sel.
Indikasi
Kegunaan Rimstar 4-FDC tablet adalah untuk mengobati penyakit tuberculosis (TBC), dan infeksi oleh bakteri Mycobacterium oportunistik tertentu.
Kontra indikasi
- Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap salah satu komponen obat ini.
- Tidak boleh diberikan kepada pasien yang menderita neuritis optik, kecuali ada penilaian klinis yang menyatakan obat ini bisa diberikan.
- Jangan menggunakan obat ini kepada pasien yang tidak bisa mendeteksi dan melaporkan terjadinya gangguan penglihatan, misalnya anak-anak < 13 tahun.
- Sebaiknya obat ini tidak diberikan kepada penderita gangguan hati yang diinduksi oleh isoniazid (INH).
- Jangan digunakan untuk penderita hepatitis, menderita gangguan hati yang parah, gangguan ginjal, epilepsi dan pecandu alkohol kronis.
Efek Samping Rimstar 4-FDC tablet
Berikut adalah beberapa efek samping Rimstar 4-FDC tablet yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang sering dilaporkan akibat pemakaian obat yang mengandung ethambutol adalah terjadinya gangguan penglihatan (neuritis retrobulbar) yang disertai penurunan visus, skotoma sentral, buta warna hijau-merah, serta penyempitan pandangan. Efek samping ini lebih rentan dialami jika obat digunakan dengan dosis berlebihan atau penderita gangguan ginjal.
- efek samping ethambutol yang juga sering adalah ruam kulit karena reaksi alergi, dan gangguan pada saluran pencernaan.
- Efek samping ethambutol yang jarang adalah terjadinya masalah pada organ hati (penyakit kuning), neuritis perifer, efek samping pada sistem saraf pusat, kelainan darah, serta hiperurisemia.
- Rifampicin dapat menyebabkan gangguan saluran pencernaan, gangguan fungsi hati, leukopenia, dan eosinofilia.
- Isoniazid (INH) mempunyai efek samping berupa gangguan fungsi hati dan sistem saraf.
- Efek samping lain dari Rimstar 4-FDC tablet misalnya sakit kepala, pusing, kejang, anemia, arthralgia, sindrom rematik, purpurea, demam, dan shock syndrome.
Penggunaan oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan rifampicin, pyrazinamide, ethambutol dan INH kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
meskipun hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan acuan keamanan obat pada manusia, fakta bahwa obat ini terbukti memiliki efek buruk terhadap janin hewan harus menjadi perhatian serius.
Telah ada laporan kelainan mata pada bayi yang lahir dari ibu yang menggunakan ethambutol. Jika tidak benar-benar dibutuhkan atau masih bisa menggunakan obat lain yang lebih aman, penggunaan Rimstar 4-FDC tablet oleh wanita hamil sebaiknya tidak dilakukan.
Baca dosis, interaksi obat, dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat menggunakan Rimstar 4-FDC tablet di halaman berikutnya...
perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Rimstar 4-FDC tablet, adalah sebagai berikut :
- Obat digunakan saat perut kosong. Minimal ½ jam sebelum makan.
- pasien yang menggunakan obat ini harus melaporkan kepada dokter bila merasakan gangguan penglihatan sedini mungkin.
- Sebaiknya lakukan pemeriksaan mata sebelum menggunakan obat ini. Jika selama penggunaan Rimstar 4-FDC tablet terjadi gangguan penglihatan, pemakaian obat harus segera dihentikan.
- Penggunaan obat ini untuk anak-anak di bawah 13 tahun, atau anak yang belum bisa mengidentifikasi dan melaporkan adanya gangguan penglihatan, sebaiknya tidak dilakukan.
- Pasien dengan cacat visual seperti penderita katarak, kondisi radang berulang pada mata, neuritis optik, dan retinopati diabetes harus mendapatkan pertimbangan yang sangat matang secara klinis jika ingin menggunakan Rimstar 4-FDC tablet.
- Perhatian serius harus diberikan kepada pasien yang memiliki gangguan ginjal, karena potensi efek samping akan meningkat. selain itu, penyesuaian dosis perlu dilakukan mengingat ethambutol diekskresikan melalui ginjal.
- ethambutol bisa menyebabkan terjadinya hiperurisemia, hati-hati menggunakannya untuk penderita penyakit asam urat (gout).
- Penggunaan obat yang mengandung ethambutol jika diduga terjadi resistensi. Jika resiko terjadinya resistensi rendah, obat ini bisa dikesampingkan.
- Karena obat yang mengandung ethambutol bisa menimbulkan efek toksisitas pada hati, pemeriksaan periodik organ hati perlu dilakukan. Penggunaan bersamaan dengan obat-obat lain yang juga mempunyai sifat hepatotoksik harus menjadi perhatian serius.
- Jika anda ibu menyusui, sebaiknya hanya menggunakan obat ini jika direkomendasikan oleh dokter.
- Pengguna alkohol kronis, sebaiknya menghentikan pemakaian alkohol selama menggunakan obat ini.
- pemakaian rifampicin menyebabkan perubahan warna urin menjadi kemerahan. Hal ini tidak berbahaya.
- Hindari memulai kembali pengobatan setelah penghentian pengobatan jangka panjang dan teratur.
- Penggunaan isoniazid dapat menginduksi gangguan fungsi hati.
- isoniazid juga menyebabkan defisiensi vitamin B6. Usahakan menambah asupan vitamin B6 selama menggunakan Rimstar 4-FDC tablet.
- Obat ini bisa menurunkan ambang kejang. Hindari penggunaanya pada penderita epilepsi.
- Hentikan pengobatan jika terjadi trombositopenia, purpura, anemia hemolitik, gagal ginjal, dyspenia, dan shock.
interaksi obat
Berikut adalah interaksi ethambutol dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Obat-obat antasida terutama yang mengandung Aluminium hidroksida mengurangi absorpsi ethambutol. Sebaiknya penggunaan bersamaan obat ini dihindari atau setidaknya penggunaan antasida diberi jarak minimal 4 jam setelah penggunaan ethambutol.
- Ethambutol mengurangi efikasi obat-obat uricosuric, terutama jika dikombinasikan dengan INH.
Berikut adalah interaksi isoniazid (INH) dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
- Bioavailabilitas isoniazid berkurang jika diberikan bersamaan dengan makanan terutama yang mengandung tyramine (seperti keju dan anggur merah), dan makanan yang mengandung histamin seperti ikan cakalang, tuna, dan ikan tropis lain.
- Isoniazid bisa mempotensiasi efek hepatotoksisitas paracetamol.
- Isoniazid memperlambat metabolisme carbamazepine sehingga meningkatkan kadar serumnya.
- Isoniazid juga meningkatkan kadar serum fenitoin dan teofilin.
- Tidak dianjurkan penggunaan INH bersamaan dengan disulfiram.
- Pengguna kontrasepsi oral harus menggunakan tambahan non hormonal kontrasepsi.
Dosis Rimstar 4-FDC tablet
Berikut adalah dosis Rimstar 4-FDC tablet yang lazim digunakan :
- Pasien dengan berat badan ≥ 71 kg : 5 tablet 1 x sehari.
- berat badan 55-70 kg : 4 tablet 1 x sehari.
- berat badan 38-54 kg : 3 tablet 1 x sehari.
- berat badan 30-37 kg : 2 tablet 1 x sehari.
- Obat digunakan saat perut kosong. Minimal ½ jam sebelum makan..
Terkait
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif rifampicin, pyrazinamide, INH, dan ethambutol