Scopma Plus adalah obat yang digunakan untuk meredakan kram perut dan nyeri paroksimla lain pada lambung atau usus. Obat Scopma Plus mengandung hyoscine-N-butylbromide (obat anti spasmodik yang merupakan derivat scopolamine) dan paracetamol (obat yang digunakan sebagai analgetik dan antipiretik).
Paracetamol, yang dikenal juga dengan nama acetaminophen, adalah obat yang digunakan sebagai analgetik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak signifikan.
Hyoscine butylbromide adalah obat anti spasmodik derivat semisintetik dari scopolamine. Obat ini memiliki efek spasmolitik pada otot polos traktus gastrointestinal, biliaris, urinarius, dan uterus.
Kandungan hyoscine butylbromide umum digunakan untuk mengobati kram perut, kolik ginjal, dan kejang kandung kemih. Obat ini mempunyai efek samping umum berupa kantuk, reaksi alergi, hingga memicu glaukoma.
Mengenai Scopma Plus
Pabrik
Ifars
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
Scopma Plus dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Dos 100’s caplet
Kandungan
Tiap tablet Scopma Plus mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Hyoscine-N-butylbromide 10 mg
- Paracetamol 500 mg
Manfaat Scopma Plus
Kegunaan Scopma Plus adalah untuk mengobati kondisi berikut:
- Nyeri paroksimal yang terjadi pada penderita penyakit lambung atau usus halus.
- Nyeri kejang yang terjadi pada kandung empedu, saluran kandung kemih, dan nyeri kejang pada organ genitalia wanita saat dismenore.
Kontraindikasi
Scopma plus tidak boleh diberikan untuk orang-orang dengan kondisi berikut:
- Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap komponen obat ini.
- Pasien yang memiliki masalah ginjal atau hati, asma, urtikaria, atau radang / tukak pada lambung atau usus.
- Pasien dengan stenosis mekanik pada saluran pencernaan, akalsia, ileus paralitik, dan atonia intestinal.
- Penderita hipertrofi prostat disertai retensi urin.
- Penderita penyakit-penyakit seperti miastenia gravis, glaukoma, dan takiaritmia patologis.
Efek samping Scopma Plus
Secara umum, obat ini bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Scopma Plus yang mungkin terjadi:
- Obat yang mengandung paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping yang lebih serius dapat berupa diare, hematemesis (muntah darah), hematuria (darah dalam urin), penglihatan kabur, ruam kulit, gatal, dan bengkak.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang. Namun jika terjadi, pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal.
- Penggunaan hyoscine-N-butylbromide bisa menimbulkan efek samping antikolinergik berupa xerostomia, dishidrosis, takikardi, dan retensi urin.
- hyoscine-N-butylbromide juga bisa menyebabkan hilangnya daya penglihatan untuk sementara waktu. Namun kejadian ini relatif jarang.
Dosis Scopma Plus
Obat Scopma Plus diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dosis dewasa: 3 x sehari 1-2 tablet.
- Dosis maksimal: 6 tablet sehari.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Scopma Plus harus sesuai dengan yang dianjurkan.
Interaksi Scopma Plus
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Scopma Plus adalah:
- Metoclopramide: meningkatkan efek analgetik paracetamol.
- Carbamazepine, fenobarbital, dan fenitoin: meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide: mengurangi efek farmakologis paracetamol.
- Antikoagulan misalnya warfarin dan kumarin: paracetamol meningkatkan efek koagulansi obat ini, sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan obat Scopma Plus adalah sebagai berikut :
- Sebaiknya diberikan bersama makanan untuk menghindari nyeri perut.
- Pemakaian Scopma Plus harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Dalam sediaan tunggal, paracetamol adalah obat lini pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui. Namun, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter jika anda ingin menggunakan obat ini saat menyusui.
- Jika Anda mengonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
- Hati-hati menggunakan obat ini untuk pasien yang menderita asma, karena paracetamol diduga memperburuk kondisi penderita asma.
- Jangan diberikan pada orang yang memiliki fungsi hati dan ginjal yang buruk, sedang atau pernah memiliki sakit jantung.
- Scopma Plus dapat menyebabkan pusing atau mengantuk, yang akan diperparah jika pasien juga mengonsumsi alkohol. Jangan mengemudi atau menyalakan mesin selama pemakaian obat ini.
- Penggunaan obat-obat yang mengandung hyoscine-N-butylbromide seperti Scopma Plus harus dilakukan secara hati-hati pada orang-orang yang memiliki risiko menderita glaukoma sudut sempit.
- Kehati-hatian juga perlu dilakukan pada pasien penderita obstruksi saluran pencernaan, dan saluran kemih.
Penggunaan Scopma Plus untuk ibu hamil
FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan paracetamol ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol seperti Scopma Plus untuk ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.
Artikel terkait: