Untuk mencegah kerusakan senyawa kimia dalam otak yang disebut dopamine merupakan manfaat selegiline. Rendahnya senyawa kimia tersebut dikaitkan dengan penyakit Parkinson. Selegiline biasa digunakan dengan obat lain untuk meringankan gejala Parkinson.
Mengenai Selegiline
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Kapsul
Kandungan:
Obat antiparkinson
Dosis Selegiline
Jika pasien mengalami gejala over dosis seperti sakit kepala, halusinasi, masalah penglihatan, berkeringat, kulit terasa dingin, ritme jantung tidak konsisten, pingsan, kejang segera hubungi unit gawat darurat.
Dosis umum pasien dewasa dengan penyakit Parkinson:
- Tablet minum Dosis rekomendasi: 5 mg secara oral 2 kali sehari Dosis maksimum: 10 mg secara oral sehari
- Tablet minum disintegrasi Dosis rekomendasi: 1.25 mg secara oral 1 kali sehari selama 6 minggu, jika diperlukan seletah 6 minggu dosis dapat ditambah menjadi 2.5 mg secara oral 1 kali sehari Dosis perawatan: 1.25 sampai 2.3 mg secara oral 1 kali sehari Dosis maksimum: 2.5 mg secara oral 1 kali sehari
Ikuti petunjuk resep dokter atau petunjuk pemakaian yang ada di label obat. Dokter mungkin mengurangi atau menambah resep pasien jika dirasa perlu. Jangan menambah atau mengurangi resep tanpa ijin dokter.
Obat kapsul selegiline biasanya dimakan 2 kali sehari, saat makan pagi dan makan siang. Ikuti petunjuk dokter. Sementara tablet disintegrasi selegiline (Zelapar) dimakan 1 kali sehari sebelum makan pagi tanpa carian.
Jika pasien kelupaan meminum obat pada jadwal yang ditetapkan, jangan menggandakan dosis pada jadwal minum berikut. Jangan hentikan pengobatan kemudia melanjutkannya kembali tanpa konsultasi dokter.
Efek samping Selegiline
Beberapa efek samping selegiline yang muncul biasa tidak membutuhkan penanganan medis, efek tersebut akan hilang sendiri seiring dengan penyesuaian tubuh dengan obat selama perawatan. Konsultasikan dengan dokter jika efek samping tidak menghilang.
Pasien menggunakan selegiline sering mengalami efek samping:
- Pusing
- Mual, nyeri perut, sembelit
- Iritasi kulit
- Gangguan masalah tidur (insomnia)
- Sariawan atau bisul, sakit saat menelan
Segera hentikan pemakaian dan hubungi dokter jika pasien mengalami:
- Masalah pernapasan
- Bingung, halusinasi, pikiran atau perilaku tidak biasa
- Kepala rasa ringan, sampai ingin pingsan
- Gemetar atau gerakan otot tidak terkendali
- Tekanan darah tinggi yang berbahaya - sakit kepala berat, penglihatan kabur, gertakan pada leher, cemas, mual, muntah, nyeri dada berat, napas pendek, kejang.
- Tingkat sorotonin yang tinggi dalam tubuh (ketika digunakan bersama antidepressant) - cepat marah, demam, irama jantung cepat, terlalu aktif, mual, muntah, diare, hilang keseimbangan, pingsan
Pasien juga mungkin mengalami dorongan seksual, dorongan intens lain selama menggunakan selegiline.
Interaksi Obat
Jangan menggunakan selegiline jika pasien alergi terhadapnya atau jika pasien dalam pengobatan fluoxetine dalam 5 minggu terakhir.
Interaksi beberapa obat dapat berakibat buruk atau tidak diinginkan. Kemungkinan dokter perlu merubah rencana perawatan jika pasien menggunakan obat:
- Methadone
- Tramadol
- Cyclobenzaprine
- Obat MAO inhibitor
- Obat antidepresi
- Meperidine
- Obat batuk yang mengandung dextromethrophan
- St. John’s wort
Selain obat diatas, selegiline juga mungkin berinteraksi dengan obat OTC, vitamin dan produk herbal. Konsultasikan dengan dokter.
Perhatian
Untuk meyakinkan bahwa selegiline aman untuk pasien, dokter perlu tahu jika pasien memiliki:
- Penyakit hati atau ginjal
- Tekanan Darah tinggi
- Phenylketonuria - gangguan genetik langka yang dapat menyebabkan penyakit mental
Belum diketahui apakah ibu hamil dan menyusui dalam pengobatan selegiline dapat membahayakan bayi, beritahu dokter jika pasien sedang menyusui, hamil atau berencana hamil.
Selama perawatan pasien diwajibkan melakukan diet tertentu, hindari minuman berakohol dan makanan mengandung tyramine (jenis asam amino) seperti:
- daging, sayuran, buah dan produk yang difermentasi
- Keju
- Suplemen atau obat batuk deman OTC yang mengandung tyramine
- Makanan olahan kedelai
Mengosumsi tyramine selama perawatan dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi ke tingkat yang membahayakan jiwa pasien, selama dan 14 hari setelah pasien berhenti menggunakan obat, makanan dengan tingkat tyramine tinggi harus dihindari.
Selain itu selegiline dapat menggangu proses pikir dan reaksi pasien. Beberapa pasien mengalami kantuk dan tidur mendadak saat siang hari sehingga dapat membahayakan keselamatan pasien dan orang sekeliling, minimalkan atau hindari kegiatan yang membutuhkan konsentrasi.