Senega merupakan tanaman asal Amerika Utara dan masih berasal dari keluarga Polygalaceae. Tanaman Senega memiliki akar dan rimpang yang biasa digunakan dalam pengobatan herbal. Akar Senega (Senega Root) biasanya dikeringkan dan diolah mejadi rebusan, ekstrak, bubuk, dan tincture.
Akar Senega memiliki bau yang khas karena mengandung metil salisilat. Senega juga berkaitan erat dengan ramuan Cina yang disebut Yuan Zhi (Polygala tenuifolia), karena mengandung bahan aktif yang serupa tetapi keduanya digunakan secara berbeda dalam pengobatan herbal Barat dan Cina. Akar Senega (Senega Root) juga menjadi salah satu herbal ekspektoran yang cukup popular dan digunakan dalam bentuk teh herbal, tablet hisap, dan campuran obat batuk.
Ramuan Senega digunakan sebagai obat untuk mengatasi gigitan ular oleh orang-orang Seneca di Amerika Utara dengan mengunyah akar kayu menjadi massa basah dan ditempelkan langsung pada gigitan ular tersebut. Selain itu, akar Senega (Senega Root) juga dibuat menjadi teh untuk menurunkan demam tinggi, mengobati masalah jantung, dan asma.
Mengenai Akar Senega (Senega Root)
Golongan
Ramuan herbal
Kemasan
Ekstrak, teh, bubuk, tablet hisap, dan tincture
Kandungan
Saponin triterpenoid (asam poligalat, senegin), asam fenolik, metil salisilat, resin, karbohidrat, poligolitol, sterol, dan zat berlemak
Manfaat Akar Senega (Senega Root)
Dalam pengobatan herbal modern, Senega Root (Akar Senega) banyak digunakan sebagai obat ekspektoran untuk batuk, bronkitis kronis, asma, dan batuk rejan. Hal ini mungkin dikarenakan Senega mengandung bahan kimia yang menyebakan produksi sekresi paru-paru dalam jumlah lebih besar. Akar Senega memiliki efek merangsang pada mukosa bronkial dan membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru serta mengobati pembengkakan radang tenggorokan.
Ramuan Senega juga memiliki efek antiinflamasi, antitusif, dan ekspektoran yang berasal dari saponin dan metil salisilat. Selain itu, Senega juga menunjukkan efek hipoglikemik, imunologis, dan antikanker. Walaupun begitu masih perlu dilakukan penelitian lebih jauh untuk memastikan manfaat penggunaannya.
Secara umum, ramuan Senega dapat digunakan untuk merangsang sekresi, baik air liur maupun sekresi keringat. Ekstrak akar Senega (Senega Root) juga dijadikan sebagai obat kumur untuk mengobati radang selaput lendir hidung.
Efek samping Akar Senega (Senega Root)
Dalam penggunaan Senega dosis kecil, belum ditemukan adanya efek samping yang serius. Tetapi penggunaan dalam dosis besar dapat menimbulkan iritasi selaput lendir lambung, pusing, dan menyebabkan mual, muntah, dan diare.
Dosis Akar Senega (Senega Root)
- Sebagai larutan: 1: 5 dalam alkohol 60%. Dosis 1,2 ml, 3 x sehari.
- Sebagai ramuan: ½ sendok teh akar kering dalam secangkir air dan didihkan selama 5-10 menit. Dosis umum adalah satu cangkir 3 x sehari.
Rekomendasi dosis lain:
- Akar: 1 - 3 g / hari
- Ekstrak cairan: 1,5 - 3 g / hari atau 0,3 - 1 mL / hari
- Tincture: 2,5 - 7,5 g / hari atau 2,5 - 5 mL / hari
Penggunaan Senega tidak boleh digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, dosis penggunaan Senega bergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya.
Pada saat ini tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis yang tepat untuk penggunaan Senega. Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan penetapan dosis menjadi penting diketahui. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang relevan pada label produk dan konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Senega.
Interaksi Akar Senega (Senega Root)
Ada kemungkinan bahwa Senega dapat berinteraksi dengan beberapa obat seperti antikoagulan, agen antidiabetes, dan antidepresan. Oleh karena itu, penggunaan Senega bersamaan dengan obat-obatan tersebut harus diperhatikan dan di konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum digunakan.
Perhatian
- Hindari penggunaan Senega pada anak-anak
- Ibu hamil dan menyusui sebaiknya menghindari penggunaan Senega karena dapat membuat rahim berkontraksi dan menyebabkan keguguran
- Penderita tukak lambung dan radang usus tidak diperbolehkan menggunakan Senega
- Jika sedang demam, jangan menggunakan Senega karena dapat mempengaruhi sistem saraf pusat
- Penderita radang usus dan penyakit Crohn tidak diperbolehkan menggunakan Senega karena dapat menyebabkan iritasi usus