Apa itu Sindrom Hemolitik Uremik?
Sindrom hemolitik uremik, atau dapat disingkat SHU, adalah suatu keadaan medis dimana sel darah merah mengalami kerusakan, dan sel trombosit mengalami penurunan. Secara umum kondisi ini dicetuskan oleh reaksi sistem kekebalan terhadap toksin yang dikeluarkan karena terjadi infeksi pada sistem pencernaan, dengan hasil pemeriksaan merujuk adanya gangguan sel darah merah dan trombosit yang rusak secara prematur. Biasanya penyakit ini berkaitan dengan organ otak dan ginjal.
Penyebab
Kondisi dari sindrom hemolitik uremik ini bisa dicetuskan dari beberapa sumber, yaitu:
• Escherichia coli.Paparan infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli). Bakteri ini dapat mengganggu sistem pencernaan apabila mengeluarkan racun shiga (shiga toxin-producing E. coli, atau STEC), salah satunya adalah O157:H7.
• Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan kondisi ini, yaitu: Shigella dysenteriae dan Salmonella thyphi.
Terdapat beberapa faktor risiko yang menjadikan peningkatan paparan dari infeksi bakteri ini, antara lain:
• Pada anak – anak usia di bawah 5 tahun
• Lansia diatas usia 75 tahun
• Orang yang mengkonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan bakteri terkait
• Adanya perubahan gen tertentu
• Orang yang memiliki kontak langsung dengan penderita SHU ini, biasanya penderita mengalami diare
• Pada beberapa kasus tertentu yang tidak ada kaitannya dengan bakteri ini, namun dapat saja terjadi, misalnya pada kasus HIV / AIDS, pada saat masa kehamilan, akibat efek obat – obatan tertentu (obat immunosupresan, antiplatelet, cyclosprorine, atau beberapa obat kemoterapi), penyakit lupus, dan pada kasus keganasan / kanker.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada kondisi ini dapat muncul bervariasi, namun secara umum, yaitu:
•Rasa tidak nyaman pada area perut, dapat timbul nyeri perut
•Mual hingga muntah
•Kejang
•Buang air kecil yang disertai dengan darah
•Demam
•Rasa gelisah / adanya gangguan kecemasan
•Pucat pada kulit
•Bengkak pada ekstremitas (kaki ataupun tangan) dan juga pada wajah
•Jumlah urin yang keluar mengalami penurunan
Tanda dan gejala tersebut dapat muncul berbeda pada setiap individu, dan tidak semua tanda – gejala ini dapat dirasakan pada setiap orang yang mengalami kondisi SHU.
Pemeriksaan
SHU merupakan kondisi yang sebaiknya tidak diremehkan dan dapat diperiksakan secara langsung ke dokter untuk dapat memastikan apakah sumber penyebab masalah kesehatan tersebut yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang mungkin dapat dilakukan seorang dokter bila Anda mengalami kondisi ini, yaitu:
•Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang biasa dilakukan adalah tanda – tanda vital, termasuk pemeriksaan fisik terkait terutama abdomen (area perut).
•Pemeriksaan laboratorium darah. Membantu dalam mencari sumber masalah dari kondisi SHU ini, biasanya dapat mendeteksi adanya sel darah merah yang rusak, jumlah yang rendah dari sel darah merah ataupun trombosit, dan dapat juga ditemukan peningkatan kadar kreatinin yang lebih tinggi dari batasan normalnya.
•Pemeriksaan tinja. Biasanya diambil dari sampel tinja pasien yang dinyatakan suspect SHU, bertujuan dalam mendeteksi adanya bakteri – bakteri terkait.
•Pemeriksaan urin. Berguna dalam menilai kadar protein ataupun darah yang abnormal pada kandungan urin, serta menilai juga adanya tanda – tanda infeksi.
•Biopsi pada ginjal. Biasanya dilakukan pengambilan sampel dari ginjal untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.
Anda tidak perlu khawatir dulu mengenai pemeriksaan apa dan mana sajakah yang akan dijalani. Tentunya, pemeriksaan yang nantinya direkomendasikan pada saat pemeriksaan langsung dengan dokter akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Pengobatan
Ada beberapa pilihan terapi yang mungkin direkomendasikan oleh dokter bila Anda mengalami SHU ini, antara lainnya yaitu:
•Transfusi. Secara umum, dokter dapat saja melakukan transfusi untuk menambahan jumlah darah bagi pasien dengan jumlah sel darah merah dan trombosit yang rendah. Transfusi plasma juga dapat dilakukan apabila diperlukan.
•Asupan cairan. Kondisi SHU ini menyebabkan pasien dehidrasi, mulai dari kehilangan banyak cairan hingga elektrolit, sehingga asupan pergantian cairan diperlukan melalui intravena.
•Dialisis ginjal. Apabila menurut hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa ginjal anda fungsinya mengalami penurunan, maka dapat saja dokter merekomendasikan terapi ini.
•Penggantian plasma. Prosedur ini dilakukan dengan menyaring darah dan mengganti plasma darah pasien dengan plasma darah donor.
•Obat – obatan. Eculizumab, dan obat penurun tekanan darah biasanya adalah beberapa pilihan obat yang dapat diresepkan oleh dokter dengan penilaian hasil pemeriksaan Anda ada terkait dengan penyakit SHU ini.
Pencegahan
Cara pencegahan dari kondisi ini secara umum sebaiknya adalah dengan cara:
•Makan makanan bergizi seimbang
•Kurangi makanan berlemak / bersantan / berminyak
•Minum air 2 – 3 L dalam sehari
•Dapat melakukan olahraga secara rutin dan teratur
•Sebaiknya hindari konsumsi alkohol / rokok / kafein
•Hindari kondisi stres
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul dari Penyakit SHU ini adalah:
•Gangguan penyakit jantung
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter bilamana kondisi tidak membaik atau menyebabkan rasa ketidak-nyamanan dalam diri Anda.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?