Sodium iodide adalah obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati defisiensi iodin (yodium), baik karena pola makan yang salah atau gangguan penyerapan nutrisi dalam tubuh. Tubuh membutuhkan yodium untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan kesehatan sehari-hari, terutama untuk menjalankan fungsi kelenjar tiroid.
Pada pasien yang tidak mendapatkan cukup yodium atau membutuhkan asupan yodium lebih banyak, dapat mengonsumsi sodium iodine. Hati-hati, kekurangan asupan yodium dapat meningkatkan risiko gangguan tiroid, masalah pendengaran, hingga gondok.
Mengenai Sodium Iodide
Golongan
Suplemen
Kemasan
Injeksi (suntikan)
Kandungan
Sodium iodide
Manfaat Sodium Iodide
Iodium adalah zat gizi esensial yang ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit dalam tubuh. Zat ini termasuk bagian dari hormon tiroksin yang berfungsi untuk mengatur tumbuh kembang anak.
Kekurangan asupan yodium dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti kretinisme dan menurunnya kecerdasan.
Efek samping Sodium Iodide
Sama seperti zat lainnya, penggunaan sodium iodide dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping sodium iodide yang mungkin terjadi antara lain:
- Ruam kulit;
- Nyeri sendi;
- Bengkak di wajah, tangan, kaki, lidah, mulut, atau tenggorokan;
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Hindari penggunaan sodium iodide melebihi dosis atau dalam jangka panjang. Pasalnya, asupan sodium iodide terlalu banyak dapat menyebabkan gejala berikut:
- Sensasi terbakar di mulut atau tenggorokan;
- Sakit kepala (cukup parah);
- Peningkatan air liur di mulut;
- Mulut terasa logam;
- Luka pada kulit;
- Sakit gigi dan gusi;
- Iritasi lambung.
Kemungkinan ada efek samping lainnya yang dapat terjadi, tapi belum tercantum dalam daftar di atas. Bila efek samping berlanjut atau bahkan memburuk, segera periksakan diri ke dokter.
Dosis Sodium Iodide
Dosis sodium iodide bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi milik Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan iodium harian sesuai umur adalah sebagai berikut:
- Usia 0-6 bulan: 90 mcg;
- Usia 7-11 bulan: 120 mcg:
- Usia 1-12 tahun: 120 mcg:
- Usia 13-18 tahun: 150 mcg;
- Usia 19-49 tahun ke atas: 150 mcg.
Khusus untuk ibu hamil dari trimester 1-3, perlu menambahkan asupan yodiumnya sebanyak 70 mcg. Sedangkan untuk ibu hamil, kebutuhan yodiumnya lebih banyak 100 mcg dari asupan normalnya.
Untuk penggunaan sodium iodide berbentuk injeksi (suntikan), sebaiknya dilakukan oleh dokter maupun tim medis yang berpengalaman. Hindari menyuntikannya sendiri jika Anda belum menguasai tekniknya.
Pasalnya, injeksi sodium iodide harus diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika Anda menggunakan suntikan sendiri di rumah, pastikan Anda benar-benar memahami cara mengencerkan dan menyimpan obat dengan tepat.
Yang tak kalah penting, gunakan jarum sekali pakai hanya untuk satu kali penggunaan. Setelah itu, buang ke dalam wadah anti bocor atau tanyakan pada apoteker mengenai cara membuang alat suntik yang benar.
Interaksi Sodium Iodide
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan sodium iodide adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama gangguan ginjal, penyakit tiroid, dan tuberkulosis;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan sodium iodide saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Belum diketahui dosis sodium iodide yang aman untuk anak-anak. Namun, hindari penggunaan dosis tinggi karena dapat memicu ruam kulit dan gangguan tiroid pada anak.
Artikel terkait: