Glucosamine adalah suplemen makanan populer yang digunakan untuk mengobati osteoartritis. Osteoartritis adalah penyakit degeneratif yang disebabkan oleh tidak cukupnya regenerasi tulang rawan pada sendi, paling sering terjadi pada area lutut dan pinggul.
Kondisi ini dapat semakin memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan nyeri sendi, kesulitan berjalan dan kecacatan.
Tidak ada obat yang diketahui, tetapi ada beberapa cara untuk memperlambat proses secara potensial. Banyak orang berusaha mencegah osteoartritis dengan mengonsumsi suplemen glukosamin.
Tetapi apakah mereka benar-benar berfungsi? Artikel ini akan membahas seputar informasi mengenai suplemen ini.
Apa itu glukosamin?
Glucosamine adalah gula amino alami yang diproduksi oleh tubuh Anda, yang juga merupakan suplemen makanan yang dipasarkan sebagai pengobatan alternatif untuk penyakit osteoartritis.
Konsentrasi alami tertinggi glukosamin terdapat di bagian persendian dan tulang rawan di mana ia akan membentuk struktur glikosaminoglikan, senyawa penting untuk kesehatan sendi.
Suplemen glukosamin biasanya diproses dari cangkang krustasea atau diproduksi oleh bakteri fermentasi biji-bijian. Suplemen ini tersedia secara luas dan dijual dalam bentuk tablet, kapsul, gel lembut atau campuran minuman.
Ada dua jenis utama yaitu glukosamin sulfat dan glukosamin hidroklorida. Cara glukosamin mempengaruhi artritis tidaklah jelas. Namun, para ilmuwan percaya bahwa glukosamin yang terjadi secara alami membantu melindungi tulang rawan di dalam persendian Anda.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi suplemen glukosamin dapat mengurangi kerusakan kolagen.
Suplemen ini juga dapat bekerja dengan mengurangi peradangan, yang merupakan salah satu penyebab utama kerusakan tulang rawan sendi pada pasien osteoartritis.
Apakah suplemen ini bermanfaat untuk Artritis?
Glucosamine adalah salah satu suplemen paling populer di dunia. Berikut adalah penelitian tentang bagaimana suplemen ini mempengaruhi dua jenis radang sendi yang umum.
Sementara banyak penelitian menyimpulkan bahwa glukosamin tidak memiliki manfaat untuk osteoartritis, penelitian lain menunjukkan bahwa glukosamin dapat meredakan nyeri sendi dan gejala lainnya dari waktu ke waktu.
Satu studi terkontrol pada 318 orang dewasa dengan osteoarthritis menemukan bahwa mengambil 1.500 mg garam glukosamin sulfat setiap hari selama setengah tahun, dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi dibandingkan dengan obat plasebo.
Dua penelitian lain, yang mencakup sekitar 200 orang, menunjukkan bahwa mengonsumsi 1.500 mg glukosamin sulfat setiap hari selama tiga tahun meningkatkan gejala keseluruhan, termasuk rasa sakit, kekakuan, dan fungsi.
Osteoartritis tidak dapat disamakan dengan rheumatoid arthritis, yang merupakan kondisi lebih jarang terjadi dibandingkan dengan osteoartritis.
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sendi.
Para ilmuwan umumnya berasumsi bahwa glukosamin tidak memiliki manfaat untuk rheumatoid arthritis. Namun demikian, satu penelitian pada 51 orang dewasa dengan rheumatoid arthritis menunjukkan sebaliknya.
Ditemukan bahwa mengonsumsi 1.500 mg glukosamin hidroklorida selama tiga bulan dapat meningkatkan gejala radang sendi. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi temuan ini sebelum kesimpulan yang kuat dapat dibuat.
Dosis dan efek samping
Umumnya, glukosamin harus dikonsumsi tiga kali sehari. Dosis biasanya berkisar 300-500 mg setiap kali makan, dengan dosis harian total sebesar 900-1.500 mg.
Suplemen ini dianggap aman dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan. Perut kembung merupakan salah satu keluhan yang paling umum terjadi.
Studi juga menunjukkan bahwa suntikan glukosamin dapat memperburuk sensitivitas insulin, tetapi suplemen tampaknya tidak memiliki efek yang sama.