Seperti sistem pada bagian tubuh manusia lainnya, sistem pernapasan manusia memiliki cara kerja yang sangat unik dan rumit.
Saat seseorang mengalami masalah pernapasan seperti asma, atau masalah pernapasan seperti penyakit paru obstruktif, sistem pernapasan mengalami penyempitan diameter saluran pernapasan. Mengapa diameter saluran pernapasan menyempit saat terjadi asma? Hal ini dikarenakan saluran pernapasan menyempit yang lebih dikenal dengan istilah broncho constriction.
Pada sistem pernapasan terdapat suatu mekanisme yang disebut antigen-receptor binding, mungkin terdengar cukup asing di telinga Anda, secara singkat mekanisme ini bisa dianalogikan oleh bagaimana penyakit asma bisa terjadi.
Jadi saat seseorang menghirup debu/ zat-zat lain yang membuatnya alergi (antigen), kemudian debu tersebut masuk ke dalam saluran pernapasan dan menempel pada permukaan dinding pernapasan, maka sesuatu yang disebut dengan reseptor akan meresponnya dan menyebabkan gejala broncho constriction yang menyebabkan saluran pernapasan menyempit dan menyebabkan seseorang mengalami sesak napas.
Secara umum, untuk pengobatan asma dan penyakit paru obstruktif, ada 2 golongan obat, yang merupakan obat yang digunakan saat serangan asma terjadi dan golongan obat yang digunakan untuk mengontrol agar serangan asma tidak terjadi.
Ada beberapa obat yang biasa digunakan untuk mengontrol serangan asma. Salah satunya adalah Tiotropium Bromide. Untuk lebih jelasnya mengenai kegunaan, efek samping dan dosis penggunaannya, mari disimak artikel berikut.
Mengenai Tiotropium Bromide
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Kapsul, semprot
Kandungan:
Obat anticholinergic
Apa itu Tiotropium Bromide?
Tiotropium Bromide adalah obat anticholinergic dijual dengan merek dagang SPIRIVA yang berfungsi untuk melebarkan saluran pernapasan (bronchodilator) yang digunakan untuk mengontrol gejala asma dan penyakit paru obstruksi.
Yang membedakan obat Tiotropium Bromide dengan obat pengontrol serangan sesak lain seperti ipratropium bromide yang juga sering ditemui di pasaran adalah obat ini hanya cukup digunakan sekali sehari.
Tiotropium Bromide membantu menjaga saluran udara terbuka selama 24 jam penuh, membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi risiko Anda mengalami serangan sesak.
Selain itu yang membedakannya dengan obat pengontrol serangan lain adalah efek awal obat ini lebih lambat dibandingkan dengan ipratropium.
Dalam studi klinis, pasien yang menggunakan Tiotropium Bromide. Obat ini termasuk ke dalam obat yang mengontrol gejala tetapi tidak bisa menyelamatkan saat serangan terjai. Dokter Anda mungkin memberi Anda obat lain untuk digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan yang mendadak.
Dosis dan cara penggunaan obat Tiotropium Bromide
Setiap kapsul mengandung 22,5 mikrogram tiotropium bromida monohidrat setara dengan 18 mikrogram tiotropium.
Cara penggunaannya adalah dengan memasukan kapsul ke dalam handyhaler dan handyhaler akan mengubahnya menjadi obat hirup. Penggunaannya adalah 1 kali hirup setiap 24 jam. Dan dosis sekali hirup adalah 10 mikrogram tiotropium.
Setiap kapsul mengandung 5,5 miligram laktosa (sebagai monohidrat).
- Produk obat dimaksudkan hanya untuk penggunaan inhalasi.
- Dosis tiotropium bromide yang disarankan adalah menghirup isi satu kapsul sekali sehari dengan perangkat HandiHaler pada waktu yang bersamaan.
- Dosis yang disarankan tidak boleh terlampaui.
- Kapsul tiotropium bromida tidak boleh tertelan.
- Tiotropium bromide hanya boleh dihirup dengan perangkat HandiHaler.
Agar Tiotropium Bromide bekerja, Anda perlu menggunakannya sekali sehari, setiap hari. Tiotropium Bromide mulai bekerja sejak dosis pertama. Mungkin butuh beberapa minggu bagi Anda untuk merasakan manfaatnya.
Efek samping apa yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan obat ini?
Tidak ada penelitian yang jelas dari penggunaan Tiotropium pada wanita hamil. Penelitian pada hewan tidak menunjukkan adanya efek berbahaya langsung atau tidak langsung sehubungan dengan toksisitas reproduksi pada dosis yang relevan secara klinis.
Tiotropium Bromide dapat menyebabkan gangguan pernapasan Anda secara tiba-tiba bertambah buruk (bronkospasme). Jika ini terjadi, gunakan inhaler reliever yang dapat mengatasi serangan. Selain itu penggunaan Tioropium Bromide dapat menyebabkan berbagai efek samping seperti :
- Meningkatkan tekanan di mata Anda (glaukoma) yang dapat menyebabkan gejala seperti: sakit mata, pandangan kabur, melihat lingkaran cahaya dan menyebabkan mata merah.
- Pusing dan penglihatan kabur dapat terjadi dengan penggunaan Tiotropium Bromide. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, berhati-hatilah saat melakukan kegiatan seperti mengendarai mobil, atau mengoperasikan peralatan atau mesin.
- Tiotropium Bromide dapat menyebabkan retensi urin, Gejala yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran kencing dan / atau pembesaran prostat Anda mungkin termasuk kesulitan buang air kecil dan / atau buang air kecil yang menyakitkan.
- Pada pasien dengan Penyakit paru obstruktif infeksi saluran pernapasan atas, mulut kering, infeksi sinus, sakit tenggorokan, nyeri dada non-spesifik, infeksi saluran kemih, gangguan pencernaan, pilek, sembelit, peningkatan denyut jantung, dan penglihatan kabur.
- Pada pasien dewasa dengan asma adalah sakit tenggorokan, sakit kepala, bronkitis, dan infeksi sinus. Profil efek samping untuk pasien remaja dan anak-anak sebanding dengan yang diamati pada pasien dewasa dengan asma.
Hentikan Tiotropium Bromide jika hal ini terjadi, dan segera hubungi dokter Anda atau mendapatkan perawatan medis darurat.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk: