Tobramycin adalah antibiotik yang termasuk golongan Aminoglikosida yang digunakan secara luas untuk berbagai infeksi bakteri khususnya bakteri gram negatif. Tobramyci bekerja dengan cara mengikat ribosom 30s dan 50s pada bakteri yang menyebabkan kegagalan pembacaan mRNA sehingga bakteri tidak mampu mensintesa protein untuk pertumbuhannya.
Mengenai Tobramycin
Golongan
Resep dokter
Kemasan
- Topikal (tetes dan salep)
- Inhaler
- Suntik
Kandungan
Tobramycin
Manfaat Tobramycin
Berbagai manfaat Tobramycin adalah untuk mengobati berbagai kondisi berikut:
- Infeksi kronis yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa pada pasien yang didiagnosis dengan cystic fibrosis.
- Sinusitis yang disebabkan oleh bakteri.
- Infeksi superfisial mata, seperti konjungtivitis yang disebabkan oleh bakteri.
- Tobramycin (injeksi) juga diindikasikan untuk berbagai infeksi bakteri gram negatif yang parah atau yang mengancam jiwa: meningitis pada neonatus, brucellosis, penyakit radang panggul, infeksi Yersinia pestis (wabah)
- Tobramycin lebih disukai daripada gentamisin untuk pneumonia karena kemampuan untuk penetrasi paru yang lebih baik.
Dosis Tobramycin
Tobramycin diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Infeksi suntikan intramuscular atau intravena: 3-5 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 dosis selama 7-10 hari
- Infeksi saluran kemih ringana hingg sedang: 2-3 mg/kg dosis tunggal
- Inhalasi Cystic fibrosis: 300 mg tiap 12 jam selama 28 hari dan dapat diulangi intervalnya
Efek Samping Tobramycin
Berbagai efek samping Tobramycin yang mungkin terjadi antara lain:
- Gangguan pendengaran atau kehilangan keseimbangan, atau keduanya pada individu yang rentan secara genetik.
- Tobramycin juga nefrotoksik, dapat merusak atau menghancurkan jaringan ginjal. Efek ini dapat sangat mengkhawatirkan ketika beberapa dosis terakumulasi selama pengobatan. Hidrasi yang memadai dapat membantu mencegah kelebihan nefrotoksisitas dan hilangnya fungsi ginjal yang semakin parah.
- Meningkatkan kadar enzim hati dan bilirubin
- Gangguan elektroli berupa penuruna serum Kalsium, Magnesium, Natrium, Kalium
- Gangguan darah : anemia,trombositopenia, leukositosis, eosinophilia
- Reaksi alergi
- Sediaan tetes atau salep mata dapat menyebabkan reaksi alergi atau keracunan pada mata yang diberikan terapi, kemerahan konjunctiva, keratitis, meningkatnya air mata (lakrimasi)
- Berpotensi fatal : neurotoksik, nefrotoksik, anafilaksis (reaksi kegawatan alergi yang mengancam jiwa). Steven johnson syndrome, depresi napas
Interaksi Obat Tobramycin
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Tobramycin adalah:
- Antibiotik-antibiotik penyebab nefrotoksik dan neurotoksik lain, terutama derivat aminoglikosida (misalnya amikacin, streptomycin, neomycin, kanamycin, gentamicin, dan paromomycin), cephaloridine, viomycin, polymyxin B, colistin, cisplatin, dan vancomycin
- Diuretik kuat (misalnya, furosemide) meningkatkan efek keracunan.
- Cephalosporin (misalnya ceftazidime) karena dapat menurunkan efektivitas penggunaan tobramisina (tobramycin)
- Cyclosporine, fludarabine, diuretik (misalnya, furosemide), methoxyflurane, obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID) (misalnya, indometasin), nitrosoureas (misalnya, streptozocin), antibiotik polipeptida (misalnya, polimiksin B), atau injeksi vancomycin karena obat -obat ini meningkatkan resiko efek samping Tobramycin, termasuk peningkatan resiko pada ginjal atau masalah pendengaran
- Obat-obat relaksan otot nondepolarisasi (misalnya, pancuronium), atau succinylcholine karena efek samping obat-obat ini dapat meningkat jika diberikan bersamaan dengan tobramisina (tobramycin)
- Meningkatkan kinerja warfarin dan phenindione.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan Tobramycin adalah:
- Hati-hati memberikan Tobramycin untuk bayi terutama bayi prematur karena fungsi ginjalnya belum cukup matang.
- Pemberian Tobramycin untuk pasien yang memiliki fungsi ginjal yang buruk atau fungsi ginjalnya baik tetapi obat ini diberikan dalam jangka waktu panjang, harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat terjadi ototoksisitas dan nefrotoksisitas. Jika terjadi pemberian obat ini harus segera dihentikan.
- Neurotoksisitas (misalnya mati rasa, kesemutan dan kejang-kejang) juga dapat terjadi akibat pemberian antibiotik ini terutama jika diberikan pada dosis lebih tinggi dari yang telah direkomendasikan.
- Jangan menggunakan Tobramycin kepada pasien yang memiliki riwayat mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap Tobramycin dan antibiotik derivat aminoglikosida lainnya.
Toleransi terhadap kehamilan
Injeksi/inhalasi: kategori D
Terdapat bukti positif terhadap risiko janin pada manusia, apabila memiliki manfaat lebih besar seperti mengancam jiwa atau penyakit serius yang tidak dapat digunakan selain golongan ini maka dapat digunakan
Tetes mata: kategori B
Penelitian pada hewan tidak menyebabkan cacat tetapi belum ada penelitian pada wanita hamil secara terkontrol pada trisemester pertama yang menunjukkan efek toksik terhadap janin. Belum ada bukti terhadap risikonya terhadap janin pada trisemester selanjutnya.