Edema Paru
Edema paru merupakan salah satu penyakit gangguan pernapasan yang menyerang organ paru. Udem berasal dari kata edema yang berarti penumpukan cairan. Maka dari udem paru adalah penumpukan cairan yang terletak pada kantong udara di paru atau alveoli. Penyakit ini dapat menimbulkan sesak napas dan resiko paru lainnya.
Respirasi merupakan sistem pada tubuh untuk memasukkan udara oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida. Organ paru menjadi satu-satunya organ pernapasan yang berfungsi menampung dan menyaring udara masuk dan disalurkan ke organ lainnya. Kelainan pada alveoli pada paru sebagai tempat penampungan udara menyebabkan udara yang ditampung di dalam paru akan terbatas. Penumpukan cairan di alveoli menghambat sistem pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas dan oksigen tidak mampu disalurkan ke pembuluh darah.
Penyebab Edema Paru
Banyak sekali penyebab yang dapat menimbulkan edema paru. Dalam dunia klinis edema paru sering disertai oleh gangguan jantung atau dikenal sebagai udem paru kardiogenik. Edema paru akibat gangguan jantung timbul karena rusaknya jantung ventrikel kiri sehingga tidak mampu memompa darah dan menimbulkan peningkatan pada tekanan atrium kiri dan meningkatnya pasokan darah di paru.
Penyebab yang ditimbulkan pada udem paru tanpa gangguan jantung antara lain:
Tenggelam
Udem paru akibat tenggelam disebabkan air yang masuk ke dalam paru. Air yang masuk menghambat pertukaran udara di paru karena penumpukan air di dalam alveoli
Terhirup bahan kimia
Bahan kimia yang beracun seperti klorin, nitrogen, fosgen sulfur dioksida dan uap metalik membatasi pasokan udara yang masuk dan ditampung ke alveoli
ARDS
Acute Respiratory Distress Syndrome menyebabkan elastisitas paru yang menurun akibat penumpukan cairan di paru-paru. Kondisi ini menyebabkan kerusakan organ lainnya karena tidak cukupnya oksigen yang disalurkan ke organ. Biasanya paling sering menyerang ginjal dan otak
Infeksi
Infeksi yang berperan pada munculnya edema paru antara lain pankreatitis, pneumonia, dan sepsis. Pankreatis melepaskan zat tripsin yang menimbulkan penumpukan cairan. Pada sepsis baisanya disebabkan infeksi bakteri gram negatif yang meningkatkan permabilitas kapiler paru. Sedangkan pneumonia juga disebabkan oleh reaksi inflamasi
Tempat tinggi
Orang yang tinggal di tempat tinggi memiliki resiko lebih tinggi terkena edema paru akibat adanya penyempitan pembuluh darah paru dan meningkatkan tekanan dan berpengaruh pada keterbatasan alveoli dalam menampung pertukaran udara
Gejala Edema Paru
Gejala utama yang ditemukan pada edema paru adalah sesak napas. Tingkat kesulitan bernapas dapat semakin parah seiring berjalanannya waktu. Gejala lain yang ditemukan yaitu :
- Cepat lelah
- Nafas cepat
- Keterbatasan aktivitas
- Muncul suara mengi saat bernapas
- Sering terbangun pada malam hari
- Batuk berdahak
- Nadi meningkat
- Nyeri dada (khas pada udem paru kardiogenik)
Diagnosis Edema Paru
Dokter harus melakukan pemeriksaan fisik dengan menilai keluhan, berat keluhan, dan adanya riwayat kesehatan yang mengarah ke e paru. Pemeriksaan fisik yang mengarah ke paru menggunakan alat stetoskop untuk melihat adanya perubahan pola napas di dalam paru.
Pemeriksaan penunjang lainnya untuk membantu dokter menentukan diagnosis antara lain:
Spirometri
Mendeteksi kemampuan volume paru untuk menampung oksigen
Oximetry
Memeriksa kadar oksigen di dalam darah dengan menaruh sensor yang dijepit di jari tangan atau kaki
Rontgen
Pemeriksaan rontgen dilakukan untuk melihat adanya kelainan organ paru melalui gambaran dari hasil rekaman X-ray
EKG
Pemeriksaan dengan Elektrokardiogram bertujuan untuk merekam impuls listrik dari jantung dan mendeteksi adanya keterlibatan gangguan jantung yang bersamaan dengan udem paru
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah dengan AGD (analisis Gas darah) untuk memerikssa nilai oksigen dan karbon dioksida di dalam darah
Kataterisasi
Kateterisasi merupakan standar baku pemeriksaan pada edema paru
Penanganan Udem Paru
Apabila dokter sudah mendiagnosis melalui hasil pemeriksaan. Maka perlu dilakuan tindakan dengan pemberian obat diuretik. Obat diuretik berfungsi untuk mengurangi penumpukan cairan di alveloi dan memberikan ruang bebas untuk pertukaran udara.
Pengobatan lainnya dilakukan secara suportif, yang berarti apabila ditemukan gangguan jantung maka diperlukan tindakan primer pada penanganan jantung. Apabila ditemukan adanya infeksi, maka perlu penanganan dan pengelolaan pada tatalaksana sepsis. Tujuannya adalah untuk mempertahankan oksigenasi di dalam tubuh.
Maaf dok mengganggu waktunya, saat saya check up tahun lalu ada keterangan restriksi sedang pada fungsi paru-paru saya. Maksudnya apa ya itu, dok? Terima kasih.