Vaginal atrophy adalah perubahan struktur dinding vagina yang menjadi lebih tipis dan kering. Penyakit ini banyak terjadi pada beberapa wanita terutama setelah masa menopause. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya hidrasi dan lubrikasi alami pada vagina akibat penurunan hormon estrogen. Penyakit ini rentan sekali memicu terjadinya inflamasi pada vagina.
Apa Itu Vagina ?
Vagina adalah salah satu bagian dari organ seksual wanita. Bentuknya seperti tabung yang masuk ke dalam alat kelamin. Vagina memiliki fungsi penting dalam hal hubungan seksual dan jalan lahir. Vagina juga dapat menilai kualitas kesuburan pada wanita terutama di masa menstruasi. Vagina mengandung asam dengan pH 3,8 sampai 4,5.
Vagina sangat elastis dan terdiri dari lapisan otot yang halus dan terdapat lubrikasi. Vagina merupakan sarana penghubung uterus di dalam alat kelamin. Bagian luar vagina yaitu labia dan vulva sebagai pintu masuk saat penetrasi selama berhubungan seksual serta pintu keluar jalan lahir pada saat melahirkan bayi.
Penyebab Terjadinya Penyakit Vaginal Atrophy
Vagina sangat rentan sekali terkena infeksi. Banyak sekali jenis penyakit yang dapat memicu inflamasi pada vagina, terutama pada vaginal atrophy.
Penyebab terjadinyanya vaginal atrophy antara lain:
Postmenopause
Postmenopasue terjadi setelah masa menopasue berakhir pada wanita yang terjadi setelah usia 50 tahun. Pada menopause akan terjadi perubahan hormon yakni penurunan kadar hormon estrogen yang memicu terjadinya kekeringan pada lapisan dinding vagina.
Kemoterapi
Riwayat kemoterapi pada penyakit sistem reproduksi dapat memicu terjadinya vaginal atrophy.
Terapi Hormonal
Terapi hormonal pada wanita dapat memicu terjadinya vaginal atrophy, seperti pada kanker payudara.
Operasi Organ reproduksi
Operasi pada sistem reproduksi sperti pengangkatan ovarium juga menjadi pemicu utama terjadinya vaginal atrophy
Terapi radiasi
Beberapa jenis terapi radiasi dalam menyembuhkan suatu penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi juga dapat memicu terjadinya vaginal atrophy.
Faktor Resiko Vaginal Atrophy
Vaginal atrophy dapat terjadinya tidak hanya akibat dari suatu terapi dan hormon di dalam tubuh. Resiko terjadinya penyakit ini dapat muncul pada perokok, dimana ini akan mengganggu sistem peredaran darah sehingga oksigen tidak cukup mengalir ke dalam tubuh. Rokok juga dapat mempengaruhi hormon estrogen sehingga menimbulkan penurunan kadar hormonnya di dalam tubuh.
Faktor resiko lainnya terjadi pada wanita yang belum pernah hamil atau belum pernah melakukan hubungan seksual sehingga dinding serta otot vagina kurang elastik dan memicu kekeringan.
Gejala pada Penyakit Vaginal Atrophy
Gejala yang ditimbulkan pada vaginal atrophy antara lain:
- Rasa terbakar di daerah vagina
- Vagina menjadi kering
- Sulit menahan buang air kecil
- Rasa terbakar saat buang air kecil
- Mulut vagina terasa gatal
- Pendarahan ringan
- Rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual
Komplikasi pada Vaginal Atrophy
Komplikasi yang dapat muncul pada penyakit vaginal atrophy antara lain:
- Infeksi saluran kencing
- Infeksi mulut dan dinding vagina (vaginitis)
Diagnosis pada Vaginal Atrophy
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menilai kondisi tersebut yaitu:
Tes urin
Tes urin dapat menilai adanya resiko infeksi dan pendarahan pada air seni
Pemeriksaaan panggul
Pemeriksaan panggul dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan lain seperti muncul nyeri saat digerakan, adanya benjolan, atau kondisi lainya di luar terjadinya vagina atrophy
Spekulum
Pemeriksaan dengan menggunakan spekulum untuk mendeteksi adanya kelainan pada dinding vagina.
Asam
Tes asam dilakukan untuk menilai kadar asam pH pada lapisan dan ciran vagina
Penatalaksanaan Vaginal Atrophy
Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengatasi vaginal atrophy, sepreti pemberisan lubrikasi atau moisturizer di area dinding vagina selama 2 hingga 3 hari untuk mengatasi kekeringan. Gunakan moisturizer yang bebas dari kandung glycerin untuk menghindari rasa gatal dan terbakar di dinding vagina,
Apabila kondisi tidak membaik, pemberian estrogen topikal pada area vagina juga efektif untuk mengurangi kekeriangan. Pemberian estrogen secara oral juga dapat diberikan sesuai petunjuk dari dokter.
Pemberian estrogen baik oral ataupun topikal tidak boleh diberikan pada penderita kanker payudara, pemberian secara nonhormonal lebih dipilih agar tidak mengganggu kinerja terapi kanker
Dok kenapa ya, pada saat saya buang air kecil, miss v di bagian bawah itu terasa gatal sekali ? Kira kira penyakit apa ya dok ?