Xiltrop adalah antibiotik golongan penicillin yang digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi saluran kemih, saluran cerna, kulit dan jaringan lunak. Berikut ini adalah informasi lengkap xiltrop yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Mengenai Xiltrop
Golongan
Harus dengan resep dokter
Kemasan
xiltrop dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 25 x 4 kapsul atau kaplet 500 mg.
- botol 60 ml syrup kering.
Kandungan
setiap kemasan xiltrop mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Amoxicillin trihidrat setara amoxicillin 500 mg/ kapsul.
- Amoxicillin trihidrat setara amoxicillin 125 mg/ 5 ml syrup kering.
Manfaat Xiltrop
Kegunaan xiltrop adalah untuk kondisi-kondisi berikut :
Kegunaan varmoxillin (Amoxicillin) adalah untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap amoxicillin seperti Staphylococcus, Streptococcus, Diplococcus pneumoniae, Bacillus anthracis, Enterococcus, Corynebacterium diphtheriae, Salmonella sp, Shigella sp, H. influenzae, Proteus mirabilis, E. coli, N. gonorrhoeae, dan N. meningitidis. Berikut adalah beberapa kondisi dimana varmoxillin (Amoxicillin) lazim digunakan :
- Untuk mengobati infeksi pada saluran pernafasan seperti amandel, sinusitis, radang tenggorokan, faringitis, otitis media, bronkitis, bronkiektasis, dan pneumonia.
- Infeksi saluran kemih (ISK) : Pielonefritis, sistitis, uretritis, gonore.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak : luka, selulitis, furunkulosis, pioderma.
- Obat ini juga digunakan untuk mencegah endokarditis yang disebabkan bakteri pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk mencegah infeksi oleh Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.
Efek Samping Xiltrop
Berikut adalah beberapa efek samping xiltrop yang diketahui :
- Efek samping yang sering muncul adalah mual, muntah, ruam, dan antibiotik kolitis.
- kadang-kadang diare juga dapat terjadi.
- Efek samping yang jarang seperti perubahan mental, sakit kepala ringan, insomnia, kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan berpikir tidak jelas.
- Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek samping muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap amoxicillin, dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa berakibat fatal.
Dosis Xiltrop
xiltrop (Amoxicillin) diberikan dengan dosis :
- Infeksi secara umum 250-500mg setiap 8 jam atau 500-875mg tiap 12 jam
- Infeksi yang lebih berat dosis bisa ditingkatkan dan disesuaikan lama penggunaannya.
- Pasien yang menjalani dialisis peritoneal
- Penderita Gonococcus urethritis sekali sehari 3000 mg. kombinasi dengan probenecid
Dosis anak dengan berat badan <20 kg : 20 - 40 mg / kg berat badan / hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam
- Dosis anak-anak > 8 kg Konsultasikan ke dokter Anak penyesuaian sesuai berat badan dan indikasi terapi
- Dosis anak di bawah 6 bulan Konsultasikan ke dokter Anak penyesuaian sesuai berat badan dan indikasi terapi
- Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, monitor kadar obat dalam plasma dan urine harus dilakukan
- dosis selengkapnya lihat amoxicillin.
Interaksi Obat
Obat-obat dengan kandungan zat aktif amoxicillin termasuk xiltrop berinteraksi dengan obat-obat lain sebagai berikut :
- Penggunaan bersamaan antara amoxicillin dan probenesid dapat meningkatkan kadar amoxicillin dalam darah.
- Perpanjangan protrombin time secara tidak normal telah diketahui pada penggunaan amoxicillin bersamaan dengan antikoagulan oral misalnya warfarin dan dabigatran. Jika obat-obat antikoagulan diresepkan bersamaan dengan amoxicillin, pemantauan yang ketat harus dilakukan. Jika diperlukan penyesuaian dosis antikoagulan harus dilakukan.
- Allopurinol meningkatkan potensi terjadinya ruam jika diberikan bersamaan dengan amoxicillin.
- Antibiotik amoxicillin bisa mempengaruhi flora usus, yang menyebabkan penurunan kemampuan usus untuk reabsorpsi estrogen sehingga menurunkan efektivitas obat kontrasepsi oral yang mengandung estrogen.
- Antibiotik-antibiotik golongan kloramfenikol, makrolid, sulfonamid dan tetrasiklin disinyalir menurunkan efektivitas antibiotik penicillin termasuk amoxicillin.
Kontraindikasi
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif (alergi) pada amoxicillin dan antibiotik betalaktam lainnya seperti penicillin dan cephalosporin.
- Antibiotik ini juga dikontraindikasikan untuk bayi lahir dari ibu yang memiliki riwayat hipersensitif pada amoxicillin.
Perhatian
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan pasien jika menggunakan xiltrop :
- Hati-hati memberikan xiltrop (Amoxicillin) pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang.
- Hentikan pemakaian xiltrop (Amoxicillin) jika terjadi super infeksi yang biasanya terjadi pada saluran pencernaan (umumnya disebabkan oleh Enterobacter, Pseudomonas, S.aureus Candida)
- Antibiotik golongan penicillin termasuk amoxicillin telah diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, jika xiltrop (Amoxicillin) digunakan untuk ibu menyusui, perlu dikonsultasikan dengan dokter. Untuk menghindari efek sensitivitas xiltrop (Amoxicillin) terhadap bayi, penggunaan antibiotik ini harus dilakukan dengan jarak yang cukup dengan saat menyusui.
Toleransi terhadap kehamilan
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Amoxicillin kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.
Penelitian pada hewan tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Belum adanya penelitian klinis yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil membuat pemakaian obat-obat yang mengandung Amoxicillin seperti Kamox selama kehamilan tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Aman untuk ibu hamil.
Artikel terkait: