Manusia memerlukan zat-zat mineral yang dapat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu zat mineral yang penting bagi tubuh manusia adalah Zinc. Kekurangan zinc pada tubuh dapat diatasi dengan suplementasi dari zinc sulfate yang dapat diberikan dengan pil dan suntikan intravena. Selain itu, zinc sulfate juga dapat bermanfaat untuk meredakan iritasi mata ringan dengan sediaan tetes mata.
Apabila zinc sulfate ini dikonsumsi dalam dosis tinggi dan berkepanjangan, diperlukan pemantauan terhadap kadar plasma darah dan serum kolesterol serta tanda-tanda awal defisiensi tembaga. Produk zinc tersedia dalam bentuk tablet dispersible (yang dapat larut air selama kurang lebih 30 detik) dan dalam bentuk sirup atau sirup kering.
Cara kerja Zinc Sulfate
Sebagai sediaan tetes mata, zinc sulfate dapat mengurangi sekresi pada mata, serta memiliki aktivitas lemah sebagai antiseptik. Zinc sulfate juga dapat menyebabkan pelebaran ringan pada pembuluh darah. Zinc sulfate dapat digunakan secara oral atau dapat bekerja secara sistemik (ke seluruh tubuh) sebagai suplemen Zinc.
Zinc sulfate sebanyak 220 mg (heptahidrat) mengandung 50 mg zinc elemental. Zinc sulfate dapat diserap 20-30% setelah pemberian oral dan didistribusikan secara luas tetapi terkonsentrasi di dalam otot, tulang, kulit, dan cairan prostat. Zinc sulfate juga dapat dieksresikan sebagian besar melalui tinja sekitar 90%, sisanya dieksresikan melalui air kencing dan keringat.
Zinc yang bermanfaat dalam penatalaksanaan diare bekerja dengan menggantikan kehilangan zinc di dalam tubuh dan mempercepat penyembuhan diare. Kemampuan zinc untuk diare terkait dengan manfaat zinc yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Manfaat Zinc Sulfate
- Zinc sulfate dapat bermanfaat untuk menanggulangi defisiensi dari mineral zinc dan juga dapat digunakan untuk mengatasi iritasi ringan pada mata.
- Zinc juga diketahui dapat digunakan untuk mengurangi adanya jerawat pada wajah.
- Selain itu zinc juga berperan dalam penatalaksanaan diare pada anak yang diberikan bersamaan dengan oralit.
Efek Samping Zinc Sulfate
Zinc sulfate memiliki potensi untuk menimbulkan beberapa efek samping, yaitu seperti nyeri abdominal (nyeri pada perut, seperti kram perut), maag, mual, muntah, diare, iritasi saluran pencernaan, peradangan pada dinding lambung, dan penggunaan zinc sulfate jangka panjang dapat menyebabkan defisiensi pada sel darah merah dan sel darah putih.
Dosis Zinc Sulfate
Dosis zinc sulfate yang digunakan untuk mengatasi defisiensi zinc diberikan diminum 50 mg sehari tiga kali. Secara suntikan intravena, dosis zinc sulfate yang diberikan adalah 6,5 mg sebagai elemental zinc (100 micromoles)/ hari.
Zinc sulfate juga dapat digunakan untuk mengatasi iritasi ringan pada mata, dengan kombinasi dengan vasokontriktor (senyawa yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah), dosis yang diberikan adalah 1-2 tetes pada mata 2-4 kali sehari.
Sebagai tetes mata, zinc sulfate memiliki inkompatibilitas apabila dicampurkan dengan natrium borat, gliserin, dan metilselulosa yang dapat menghasilkan endapan. Dosis zinc yang digunakan untuk diare diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap keterulangan terjadinya diare pada 2-3 bulan ke depan. Untuk anak dibawah umur 6 bulan, zinc diberikan 10 mg/hari Untuk anak diatas umut 6 bulan, zinc diberikan 20 mg/hari.
Zinc sulfate dalam bentuk sediaan tetes mata dapat disimpan pada suhu dibawah 40oC, terhindar dari kelembapan dan sinar matahari langsung.
Interaksi Zinc Sulfate
Zinc sulfate dapat berinteraksi dengan suplemen besi, kalsium, antibiotik penisilin dan tetrasiklin yang dapat menurunkan serapan kedua obat tersebut, Preparat yang mengandung fosfor juga dapat menurunkan penyerapan dari zinc.
Zinc sulfate juga dapat mengurangi penyerapan suplemen yang mengandung tembaga dan flouroquinolones, seperti ciprofloxacin, levofloxacin, moxifloxacin, norfloxacin, dan ofloxacin.
Zinc sulfate yang diberikan bersamaan dengan obat golongan bifosfona (seperti risendronat, alendronate, dll) dapat mengurangi absorpsi dari bifosfonat. Zinc sulfate juga dapat berinteraksi dengan makanan terutama susu yang dapat mengurangi penyerapan dari zinc sulfate.
Oleh karena itu, tidak disarankan untuk meminum susu bersamaan dengan zinc sulfate. Makanan yang mengandung fitat (seperti dalam sereal, beras, jagung, kacang-kacangan) dan beberapa mineral (misalnya besi, kalsium) juga dapat mengurangi penyerapan dari zinc sulfate ke dalam tubuh.